Cianjur (ANTARA) - Paguyuban Pedagang Hewan Cianjur menyatakan penjualan hewan ternak di Pasar Hewan Cianjur, Jawa Barat, menjelang Idul Adha 1443 Hijriyah tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya karena merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ketua Paguyuban Pedagang Hewan Cianjur, Ujang Koswara, di Cianjur Kamis, mengatakanm biasanya menjelang hari raya kurban, ada sekitar 1.000 hewan ternak jenis kambing terjual setiap harinya, tapi hari ini baru terjual sekitar 500 ekor. Merebaknya PMK membuat pedagang dari luar dilarang masuk Cianjur sebagai antisipasi.
"Biasanya dua pekan menjelang hari raya kurban, ribuan hewan ternak dijajakan di pasar ini, bahkan dari luar kota pedagang berdatangan, namun dua pekan menjelang belum terlihat peningkatan penjualan," kata Ujang Koswara.
Ia menjelaskan, tahun lalu meski pembatasan sosial diterapkan dan COVID-19 sedang tinggi, angka penjualan menjelang hari raya kurban bisa mencapai 1.000 ekor per hari, sedangkan tahun ini, merebaknya kasus PMK membuat penjualan menurun tajam, meski hewan ternak jenis kambing tidak rawan terpapar.
Ia menjelaskan untuk tahun ini, harga kambing yang ditawarkan mulai dari Rp 1,8 juta hingga Rp 3 juta per ekor tergantung usia dan berat. Pihaknya menjamin hewan ternak yang dijajakan di pasar hewan dalam kondisi sehat karena mendapat pemeriksaan dari dinas terkait.
Baca juga: Gubernur Jabar imbau warga beli hewan kurban bertanda keping kuning
Baca juga: Ratusan petugas memonitor lapak hewan kurban di Karawang
Jelang Idul Adha, penjualan hewan kurban rendah karena PMK
Kamis, 23 Juni 2022 20:19 WIB