Bogor (Antara Megapolitan) - Ratusan karyawan PDAM Tirta Pakuan, Kota Bogor, Jawa Barat, mengancam akan melakukan pengunduran diri secara massal, apabila Wali Kota Bogor tidak juga mengeluarkan keputusan untuk menonaktifkan Untung Kurniadi sebagai direktur utama.
"Karyawan sudah lelah dengan situasi ini, jika wali kota tidak juga mengeluarkan keputusan tegas memecat Untung Kurniadi, seluruh karyawan siap mengundurkan diri," kata Abdul Rojak, selaku koordinator aksi unjuk rasa karyawan PDAM Tirta Pakuan, di Balai Kota, Selasa.
Menurut Rojak, karyawan telah melakukan aksi unjuk rasa selama enam hari. Hingga hari ini belum ada keputusan tegas dari Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto terkait desakan karyawan.
"Kami sudah menunggu rekomendasi dari Dewan Pengawas, wali kota tetap belum mengeluarkan keputusan, sekarang rekomendasi dari inspektorat, juga belum ada keputusan, hari ini kami tunggu rekomendasi DPRD," katanya.
Rojak menyebutkan, unjuk rasa hari ini adalah final bila tidak ada keputusan yang dikeluarkan oleh wali kota, karyawan siap mengundurkan diri, dan membiarkan direktur utama bekerja sendiri.
"Pemerintah siap-siap saja membayar pesangon seluruh karyawan," katanya.
Ratusan karyawan PDAM Tirta Pakuan, kembali melakukan unjuk rasa di Balai Kota dan gedung DPRD. Massa yang menggunakan seragam dinas warna biru ini telah melakukan aksinya sejak pukul 08.00 WIB.
Karyawan melakukan orasi, dan teatrikal yang mengilustrasikan sikap kesewenangan Untung Kurniadi sebagai Direktur Utama. Hingga siang hari, karyawan makan bersama dengan menyebar nasi bungkus seadanya. Mereka memutuskan akan tetap bertahan di Balai Kota dan DPRD sampai wali kota mengeluarkan keputusan.
Suasana di Balai Kota dan DPRD dipadati oleh karyawan PDAM yang menyebar di setiap sudut, ada yang duduk di mushola, parkiran, selasar serta koridor kawasan gedung pemerintahan.
Aksi unjuk rasa ini dilakukan atas sikap kesewenangan Dirut PDAM Untung Kurniadi terhadap karyawan yang dinilai telah melukai perasaan.
Sedikitnya ada tujuh bukti dan fakta kesewenangan Dirut PDAM Tirta Pakuan yang dikeluhkan oleh para pegawai yakni, jasa produksi tahun 2015 pegawai hanya meningkat 10-13 persen, sedangkan dirut 218 persen.
Insentif bulan Januari 2015 untuk dirut meningkat kurang lebih 172 persen, sedangkan pegawai turun 13 persen. Tidak ada penyesuaian gaji untuk pegawai dari tahun 2013-2916.
Pemecatan pegawai PKWT karena ada wartawan yang masuk ke ruang kerja dirut, studi banding ke Thailand yang melukai hati pegawai karena menggunakan dana PDAM.
Fakta berikutnya, terkait kata-kata yang membuat pegawai tidak nyaman dalam bekerja (kata tidak pantas) dilakukan oleh seorang dirut, serta sikap yang tidak adil terhadap pegawai.
Karyawan PDAM Bogor Ancam Mengundurkan Diri Massal
Selasa, 23 Februari 2016 18:33 WIB
Karyawan sudah lelah dengan situasi ini, jika wali kota tidak juga mengeluarkan keputusan tegas memecat Untung Kurniadi, seluruh karyawan siap mengundurkan diri.