Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mengimbau warga untuk mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi yang dipicu cuaca ekstrem dan ditandai turunnya hujan deras disertai angin kencang.
"Informasi prakiraan cuaca dari BMKG cuaca buruk (hujan deras disertai angin kencang) masih berpotensi terjadi di Kabupaten Sukabumi hingga Maret. Maka dari itu, kami imbau masyarakat untuk selalu waspada terjadinya bencana seperti tanah longsor, angin kencang, pergerakan tanah, dan banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena di Sukabumi, Jumat.
Menurut Deden, untuk mengantisipasi timbulnya korban jiwa serta meminimalkan dampak bencana, pihaknya terus melakukan mitigasi dengan melakukan pemetaan daerah rawan bencana serta mengeluarkan imbauan kepada seluruh kalangan agar selalu waspada.
Seperti diketahui, seluruh kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang berjumlah 47 masuk dalam zona rawan bencana hidrometeorologi. Untuk itu, prakiraan cuaca dari BMKG harus menjadi peringatan karena bencana yang dipicu hujan deras disertai angin kencang bisa terjadi kapan dan di mana saja.
Baca juga: 281 rumah di Lombok Barat terendam banjir
Meskipun sejak awal tahun, hujan deras tidak turun sepanjang dan setiap hari, tetapi beberapa hari ke belakang hujan deras sempat melanda beberapa kecamatan yang berada di wilayah utara maupun selatan Kabupaten Sukabumi.
Selain itu, musibah yang terjadi di 39 kecamatan pada 3-4 Desember 2024 yang mengakibatkan puluhan ribu warga terdampak dan menimbulkan jatuhnya korban jiwa serta kerusakan bangunan dan fasilitas yang parah harus menjadi perhatian semua pihak.
Untuk mengantisipasi dan meminimalkan dampak bencana, Bupati Sukabumi Marwan Hamami sejak awal Desember tahun lalu mengeluarkan Surat Edaran Bupati Sukabumi yang diedarkan kepada para camat untuk siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi hingga Maret mendatang.
Baca juga: Sejumlah wilayah di Kotim banjir
"Peringatan dan imbauan yang kami keluarkan ini bukan untuk menakuti warga, tetapi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar selalu waspada dengan ancaman bencana hidrometerologi," tambahnya.
Di sisi lain, Deden mengatakan seluruh kecamatan yang terdampak bencana pada Desember lalu sudah mendapatkan penanganan, saat ini Pemkab Sukabumi yang dibantu Pemprov Jabar serta pemerintah pusat tengah fokus melakukan pemulihan salah satunya membangun ratusan hunian tetap aman gempa untuk penyintas bencana yang kehilangan tempat tinggal atau rumah.
Baca juga: Sepanjang 2024 terjadi 1.488 kejadian bencana di Sukabumi
Baca juga: Hunian sementara jadi kebutuhan mendesak bagi ribuan penyintas bencana di Sukabumi