Kuala Lumpur (ANTARA) - Sejumlah Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri melaksanakan gelar griya atau open house pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriyah pada Senin 31 Maret 2025.
Kegiatan tersebut selain menjadi ajang silaturahim di antara warganegara Indonesia yang tinggal di luar negeri, juga bisa melepas kangen terhadap beragam kuliner nusantara yang disajikan.
Tak hanya warga negara Indonesia yang datang, melainkan juga para pejabat atau politisi dari negara di mana Perwakilan RI berada.
Warganegara Indonesia hingga politisi negara bagian Sabah menghadiri gelar griya Idul Fitri 2025 yang diadakan oleh Konsulat RI di Tawau, Malaysia, pada Senin.
Konsul RI Tawau Aries Heru Utomo mengatakan rumah gelar griya atau di Wisma Konsulat RI sekitar pukul 10.30 waktu setempat tu dihadiri WNI, anggota Parlemen Malaysia.dari daerah pemilihan Tawau Lo Su Fui, Ahli Dewan Undangan Negeri (DUN) Sabah daerah Tawau Justin Wong dan Hamild, anggota DUN daerah Sandakan Calvin Chong.
Terdapat pula perwakilan pejabat Pemerintah Dearah Tawau, perwakilan tokoh-tokoh politik Sabah di Tawau, perwakilan Militer Brigadier 5 Tawau, serta perwakilan tokoh masyarakat dan sejumlah pengusaha Tawau.
Pada kesempatan itu para tamu berkesempatan menikmati sajian istimewa khas masyarakat Indonesia saat Hari Raya Idul Fitri seperti lontong atau ketupat, opor ayam, rendang, sambal krecek goreng ati, sayur lodeh, telor balado, kerupuk kampung dan keripik tempe.
Ada pula sajian rujak strut, gingko babat, kue lapis legit dan wajik menjadi pilihan menu lainnya.
Untuk memberi kesempatan para tamu untuk menikmati sajian kuliner khas Indonesia, selain di ruang makan wisma, hidangan juga disiapkan di tiga buah tenda yang didirikan di halaman wisma.
Suasana penuh kehangatan, keakraban, kegembiraan dan kebersamaan menyelimuti pelaksanaan rumah terbuka.
Para tamu tampak menggunakan momen Hari Raya Idul Fitri untuk bersilaturahim dengan sesama anggota masyarakat Indonesia di rantau.
Perbincangan menarik tentang berbagai hal antara di antara para tamu pun berlangsung di ruang tamu dan di seputar meja makan di dalam wisma ataupun di halaman wisma di bawah tenda, ujar dia.
Khusus bagi anggota masyarakat Indonesia yang sudah lama tidak mudik atau pulang ke kampung halaman, berlebaran di Wisma Konsul RI merupakan momen yang tepat untuk “pulang kampung”, bertemu dengan sesama warga Indonesia dan sekaligus menikmati sajian kuliner khas tanah air, yang beberapa di antaranya didatangkan langsung dari Indonesia.
“Karena satu dan lain hal, sudah lebih dari enam tahun, saya tidak mudik ke kampung halaman di Sulawesi Selatan. Sehingga dengan datang ke rumah terbuka di Wisma Konsul RI, setidaknya saya dapat mengurangi kerinduan akan keluarga dan kampung halaman,” ujar salah satu WNI yang hadir di sana.
Nun jauh di Benua Afrika, Kedutaan Besar RI KBRI Nairobi, Kenya, bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan mengelar Pembinaan Masyarakat dan Halal Bihalal yang dihadiri WNI dan diaspora serta friends of Indonesia di Kenya dalam rangka perayaan Idulfitri 2025.
Baca juga: KBRI Pretoria undang ASEAN rayakan Idul Fitri
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Nairobi Danny Rahdiansyah mengatakan Idulfitri menjadi momentum, di mana manusia kembali pada fitrah yang suci dan bersih.
"Nilai-nilai Idulfitri membawa semua pada keutamaan, perdamaian, dan kesejahteraan bagi bangsa Indonesia yang pada tahap ini memasuki babak baru pembangunan nasional yang perlu didukung seluruh elemen bangsa yang bersatu dan damai," kata dia.
Menurut Danny, kehadiran WNI dan diaspora Indonesia mencerminkan eratnya solidaritas dan kebersamaan di perantauan, terutama dalam suasana Idul Fitri.
"Semoga momen ini menjadi ajang silaturahim, tidak hanya di antara WNI tetapi juga dengan diaspora dan kolega negara sahabat," katanya.
Ia juga mengimbau seluruh masyarakat Indonesia di Kenya, dan tiga negara lain yang menjadi wilayah kerja KBRI Nairobi, yaitu Uganda, Somalia, dan Kongo, agar selalu waspada dan menjaga diri.
"Serta mengingatkan kembali agar para WNI tidak segan-segan untuk menyampaikan informasi penting mengenai keberadaan/kondisi WNI melalui telepon hotline KBRI Nairobi," katanya.
Sementara itu, Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya 2 KBRI Nairobi, M. Farhan Faruq berharap nilai-nilai silaturahmi dan persaudaraan terus mengakar kuat di hati masyarakat Indonesia meskipun berada jauh dari tanah air.
Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Nairobi, R. Wisnu Lombardwinanto, juga mengaku bahagia karena dapat kembali merayakan Idulfitri dengan masyarakat Indonesia di Kenya, khususnya Nairobi.
"Perayaan kali ini berlangsung secara sederhana, tanpa mengurangi nilai istimewa Lebaran yang dipenuhi suasana harmonis, rukun, damai, yang merupakan momen indah untuk saling memaafkan serta mempererat tali silaturahim di antara para WNI dan diaspora Indonesia," katanya.
Pada Idulfitri tahun ini, KBRI Nairobi mengundang Ustad Ahmed Abdel A.A. untuk menjadi imam sekaligus khatib shalat Ied yang mengusung tema "Kembali Fitrah".
"Bagaimana kita mempertahankan ketakwaan diri dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak hanya menjadi pribadi yang lebih baik, tapi juga berkontribusi untuk keluarga dan bangsa," ujar dia.
KBRI juga menyuguhkan kudapan seperti martabak, kue lapis legit, cilok, lontong, opor, rendang dan sambal goreng yang sangat dirindukan oleh masyarakat Indonesia di Kenya.
Baca juga: Dubes RI untuk Arab Saudi dorong WNI di Saudi jaga persatuan dan kebersamaan
Berpindah ke kawasan Eropa, Warga negara Indonesia di Spanyol menghadiri halalbihalal Hari Raya Idul Fitri 1446 H yang digelar KBRI Madrid di Wisma Duta pada Senin. Mereka berlebaran bersama Duta Besar RI untuk Spanyol Muhammad Najib, yang menyampaikan pesan persatuan dan persaudaraan di tengah perbedaan keyakinan.
Acara halalbihalal KBRI dihadiri lebih dari 120 orang dan diaspora Indonesia serta friends of Indonesia dari berbagai wilayah di Spanyol.
Salah satu diaspora Indonesia yang datang dari Pulau Menorca, Spanyol Selatan, Meily Puspitasari bersama suaminya Ernesto, mengatakan perayaan Idul Fitri menjadi momen berharga karena dapat berkumpul bersama WNI lainnya di Spanyol.
WNI lainnya asal Jawa, Erni, dan Mentari asal Sulawesi, mengaku bahwa ini adalah perayaan Idul Fitri pertama mereka di luar negeri, terutama di Spanyol.
Sajian kuliner khas nusantara seperti lontong sayur, sambal goreng ati, sate ayam, sate kambing dan gulai kambing, yang disuguhkan KBRI Madrid mampu mengobati rindu terhadap suasana lebaran di Indonesia.
Peringatan Idul Fitri 1446 H ini merupakan kegiatan pemungkas dari rangkaian kegiatan Ramadan yang diselenggarakan KBRI Madrid.
Selama Ramadhan, KBRI Madrid mengelar berbagai aktivitas keagamaan seperti buka puasa bersama masyarakat Indonesia setiap Sabtu, tausiyah (secara hybrid) dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) setiap Jumat, pengajian anak-anak setiap Sabtu dan solat dzuhur berjamaah dilanjut kultum setiap Senin hingga Kamis.
Dari Negeri Sakura, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan jumlah warga Indonesia yang mengikuti salat Idul Fitri bersama KBRI Tokyo, Senin, mencerminkan adanya peningkatan jumlah WNI.
Baca juga: Jumlah peserta salat Idul Fitri KBRI Tokyo cerminkan peningkatan WNI di Jepang
“Jumlah warga Indonesia yang Shalat Id mencapai 5.000 lebih. Ini sejajar dengan jumlah WNI di Jepang yang berada di angka 199 ribu jiwa per Desember lalu,” katanya.
Dubes Heri seperti dikutip pernyataan pers KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta, Senin, turut memprediksi bahwa saat ini, jumlah WNI di Jepang sudah melampaui angka 200 ribu orang.
Demi menampung seluruh jamaah, salat Idul Fitri yang diselenggarakan Masjid Indonesia Tokyo melalui kerja sama dengan Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang tersebut harus digelar dalam lima gelombang.
Seperti di Indonesia, salat Idul Fitri di Jepang juga dilaksanakan pada Senin (31/3).
Dubes Heri kemudian menyatakan bahwa Idul Fitri kali ini menjadi yang terakhir baginya sebagai duta besar di Jepang. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan semangat yang ditunjukkan diaspora Indonesia di Jepang.
“Jaga terus nama baik Indonesia dengan terus berkarya dan menaati peraturan hukum di Jepang. Mohon maaf lahir batin," ucap Heri, menambahkan.
Lebih lanjut, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Tokyo Muhammad AlAula mengatakan, pihaknya berkomitmen menunjang kegiatan keagamaan yang diselenggarakan komunitas WNI Muslim di Jepang, khususnya kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri.
Pelaksanaan salat Idul Fitri melalui kerja sama dengan KMII Jepang itu turut menunjukkan “sinergi dan bentuk dukungan yang kami lakukan dengan seluruh komunitas WNI Muslim di berbagai prefektur di Jepang," kata dia.
Ketua KMII Jepang Muhammad Muharram Hidayat menuturkan, sejumlah agenda Ramadhan yang diselenggarakan pihaknya bersama KBRI Tokyo antara lain tabligh akbar, buka puasa dan sahur bersama, serta salat tarawih rutin.
Sementara itu, kegiatan salat Idul Fitri tersebut mendapat sambutan baik dari para jamaah yang berpartisipasi. Antispria (35), warga setempat, memuji pengaturan jamaah yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Hal senada juga disampaikan Endang (65), seorang WNI yang melancong ke Jepang untuk bertemu anaknya dan kemudian menyempatkan diri ikut salat Idul Fitri di Masjid Indonesia Tokyo.
Dia turut mengapresiasi “panitia yang sangat rapi mengatur jamaah” sehingga dirinya sangat terbantu.
Baca juga: KBRI Washington sambut WNI dan diaspora Indonesia yang antusias rayakan Idulfitri