Bogor (Antara Megapolitan) - Ratusan karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Jawa Barat, kembali berunjuk rasa di Balai Kota, Kamis, mendesak Wali Kota Bogor untuk mencopot jabatan Untung Kurniadi sebagai direktur utama.
Dengan mengenakan seragam dinas PDAM Tirta Pakuan, ratusan karyawan ini sudah mendatangi Balai Kota Bogor sekitar pukul 08.00 WIB. Dalam aksinya, mereka membawa serta spanduk berisi pesan "Kami Karyawan PDAM Kota Bogor Menuntut Wali Kota Bima Arya Untuk Memecat Untung Kurniadi".
Massa juga membawa sebuah spanduk yang menampilkan gambar Untung Kurniadi berfoto dengan wanita mengenakan bikini saat studi banding ke Thailand.
Aksi unjuk rasa pegawai PDAM Tirta Pakuan ini merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya mereka juga melakukan aksi yang sama di Balai Kota dan DPRD. Sikap protes ini disampaikan atas kesewenangan yang dilakukan oleh Untung Kurniadi selaku direktur utama.
Sedikitnya ada tujuh bukti dan fakta kesewenangan Dirut PDAM Tirta Pakuan yang dikeluhkan oleh para pegawai yakni, jasa produksi tahun 2015 pegawai hanya meningkat 10-13 persen, sedangkan dirut 218 persen.
Insentif bulan Januari 2015 untuk dirut meningkat kurang lebih 172 persen, sedangkan pegawai turun 13 persen. Tidak ada penyesuaian gaji untuk pegawai dari tahun 2013-2916.
Pemecatan pegawai PKWT karena ada wartawan yang masuk ke ruang kerja dirut, studi banding ke Thailand yang melukai hati pegawai karena menggunakan dana PDAM.
Fakta berikutnya, terkait kata-kata yang membuat pegawai tidak nyaman dalam bekerja (kata tidak pantas) dilakukan oleh seorang dirut, serta sikap yang tidak adil terhadap pegawai.
Aksi unjuk rasa dilakukan oleh pegawai PDAM Tirta Pakuan dari berbagai bidang, baik itu bagian operasional, pelayanan, teknis, maupun pembaca meteran. Sebagian mereka adalah pegawai tetap.
Usai berunjuk rasa di Balai Kota, ratusan pegawai melanjutkan aksi menuju gedung DPRD. Dilakukan mediasi antara perwakilan pegawai yang berunjuk rasa dengan perwakilan dari manajemen PDAM Tirta Pakuan di hadapan Komisi B.
Mediasi antara pegawai dan perwakilan direksi PDAM berlangsung tertutup selama satu jam lebih. Usai melakukan mediasi, massa kembali bergerak ke Balai Kota untuk melanjutkan aksi unjuk rasa.
"Kami akan terus beraksi menuntut dirut mundur dari jabatan. Kami akan tunggu wali kota pulang dari Jepang," kata Njak salah satu koordinator aksi.
Hingga Kamis siang, ratusan pegawai ini masih melakukan unjuk rasanya di Balai Kota Bogor. Mereka menanti jawaban dari Wali Kota terkait apa yang menjadi tuntutannya.
Dalam orasi, para pendemo melakukan teatrikal dan juga yel-yel berbunyi "si untung turun, si untung turun, si untung turun".
Karyawan PDAM Bogor Kembali Berdemo Desak Dirut Turun
Kamis, 18 Februari 2016 11:59 WIB
Kami akan terus beraksi menuntut dirut mundur dari jabatan.