General Manager Indonesia Power Suralaya PGU Rahmad Handoko mengatakan pihaknya mengolah FABA sebanyak 600.000 ton per tahun untuk diolah menjadi aneka bahan bangunan mulai dari batako, paving block, beton pemecah ombak, hingga campuran semen.
"Kami mengonsumsi 12 juta ton batu bara per tahun, kalau 5 persen artinya ada 600 ribu ton FABA. Kami bawa ke mitra untuk memanfaatkannya sebagai campuran beton maupun semen," kata Rahmad saat diwawancarai di kawasan PLTU Suralaya di Cilegon, Banten, Rabu.
Namun, mulai tahun ini, perusahaan akan menjajaki bisnis komersial dengan menjual produk olahan FABA agar bisa menghasilkan nilai tambah.
PLTU Suralaya menyalurkan energi listriknya menggunakan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 KV, GITET Suralaya yang masuk ke dalam jaringan transmisi 500 KV terhubung sampai PLTU Paiton di Probolinggo, Jawa Timur.
Baca juga: Peneliti LIPI: Limbah batu bara punya nilai ekonomi
Baca juga: 20,64 Juta Ton Produksi Batu Bara PTBA 2015
Baca juga: Peneliti LIPI: Limbah batu bara punya nilai ekonomi
Baca juga: 20,64 Juta Ton Produksi Batu Bara PTBA 2015