Mahasiswa Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) angkatan 2018 meraih dua penghargaan dalam ajang Aspiring Professional Accountants (APA) Champ 2021 yang diselenggarakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Dua tim dari FEB UI, yaitu Tim Wallstreet meraih Juara 1 (National Champions) dan Tim Bull memperoleh Juara 1st Runner-Up.
Anggota Tim Wallstreet, Michelle Candra dalam keterangan tertulisnya di Depok, Jawa Barat, Jumat mengatakan bahwa tantangan terbesar selama kompetisi berupa waktu pelaksanaan.
"Kami hanya diberikan waktu kurang dari 1 jam untuk membaca 'case', memahami dan membuat slide presentasi," katanya.
APA Champ 2021 merupakan salah satu lomba dari rangkaian perlombaan APA FEST yang bersifat nasional yang memiliki tujuan sebagai peluang bagi para mahasiswa akuntansi seluruh Indonesia untuk mengembangkan kemampuan problem solving, critical thinking, mengasah kreativitas, dan kemampuan dalam berkompetisi.
Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat lebih mempersiapkan para semua partisipan dalam mempersiapkan masa depan.
Baca juga: Teguh Dartanto terpilih sebagai Dekan FEB UI periode 2021-2025
Syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti ajang APA Champ 2021 berupa mahasiswa akuntansi semester empat dengan IPK minimal 3.00, terdiri dari lima orang per tim, membuat video maksimal berdurasi tiga menit tentang Chartered Accountant.
Peserta APA Champ ini berasal dari berbagai universitas di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada, Unika Soegijapranata, Trisakti School of Management (TSM), dan lainnya dengan keseluruhan 38 tim. Pengumuman pemenang dilakukan secara live di kanal Youtube IAI.
Tim Wallstreet terdiri atas Belinda Azzahra, Gabrielle Christie, Linda Ariyani, Michelle Candra, dan Mohamad Arsy Fajar mempresentasikan strategi finansial dan non-finansial untuk perusahaan Baby Freedom terhadap agreement dengan Wallmart yang didukung oleh data dari berbagai sumber scientific yang mendukung solusi/strategi yang diajukan seperti jurnal, buku mata kuliah, khususnya yang berhubungan dengan analisis keuangan.
Waktu persiapan dan presentasi yang diberikan singkat di setiap babaknya. Selain diuji analisis dan presentasi, mereka juga ditantang untuk bekerja sama dalam tim dan memiliki manajemen waktu yang baik sehingga bisa menyelesaikan presentasi tepat waktu dalam waktu yang singkat.
Baca juga: Guru Besar FEB UI: Indonesia harus ubah paradigma pembangunan
"Pelajaran paling mendukung dalam APA Champ adalah bisnis global, manajemen keuangan, pemodelan keuangan dan simulasi bisnis, serta analisis valuasi bisnis dalam memecahkan kasus. Kami sangat bersyukur atas kemenangan ini, yang sebenarnya tidak diduga. Namun kemenangan ini menjadi pemantik bagi Tim Wallstreet untuk bisa menoreh prestasi lainnya di masa depan," ujar Belinda Azzahra.
Namun, sebelum pelaksanaan lomba, kami sudah berdikusi untuk menentukan pembagian dan manajemen waktu agar bisa selesai tepat waktu. Tentunya sangat senang dan bangga atas pencapaian tim bersama bisa meraih Juara 1.
Sementara itu, Tim Bull yang beranggotakan Bennedict Elbert, Brian Senopati, Brigitta Aurelia Vadstena, Chessa Selena, dan Yohana Olivia Halim bisa meraih juara 1st Runner-Up karena mempresentasikan business case mengenai perusahaan Baby Freedom.
"Secara singkat, kami diminta untuk membantu pihak perusahaan untuk memilih satu diantara dua keputusan yang harus dipilih oleh perusahaan dengan membertimbangkan faktor finansial dan non-finansial perusahaan dan dilengkapi dengan data pendukung lainnya dari internet, inovasi dan kreativitas anggota tim berdasarkan pengalaman dan wawasan masing-masing. Kasus tersebut harus kami selesaikan dalam waktu 40 menit dan dipresentasikan dalam waktu 8 menit," kata Bennedict menjelaskan.
Baca juga: Guru Besar FEB UI: Bonus demografi harus bisa intervensi pembangunan manusia
Brian Senopati, menuturkan “Case di Grand Final memiliki format yang cukup berbeda dari case-case di tahap sebelumnya. Hal itu mendorong tim kami untuk berpikir lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan format baru tersebut.
Dari diskusi tim pada tahap Grand Final, kami mengevaluasi pemilihan keputusan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Dari proses tersebut, analisis dengan objective-based framework cukup membantu tim kami dalam memformulasikan jawaban untuk case.
Tim Bull sangat bangga bisa menjadi juara runner-up dan mengharumkan nama FEB UI di kancah nasional. Meski begitu, tahun ini merupakan tahun terakhir kami berkuliah di FEB UI dan merasa bersyukur dapat berkompetisi bersama tim yang brilliant dan menutup tahun kuliah dengan prestasi kecil
Dua tim dari FEB UI, yaitu Tim Wallstreet meraih Juara 1 (National Champions) dan Tim Bull memperoleh Juara 1st Runner-Up.
Anggota Tim Wallstreet, Michelle Candra dalam keterangan tertulisnya di Depok, Jawa Barat, Jumat mengatakan bahwa tantangan terbesar selama kompetisi berupa waktu pelaksanaan.
"Kami hanya diberikan waktu kurang dari 1 jam untuk membaca 'case', memahami dan membuat slide presentasi," katanya.
APA Champ 2021 merupakan salah satu lomba dari rangkaian perlombaan APA FEST yang bersifat nasional yang memiliki tujuan sebagai peluang bagi para mahasiswa akuntansi seluruh Indonesia untuk mengembangkan kemampuan problem solving, critical thinking, mengasah kreativitas, dan kemampuan dalam berkompetisi.
Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat lebih mempersiapkan para semua partisipan dalam mempersiapkan masa depan.
Baca juga: Teguh Dartanto terpilih sebagai Dekan FEB UI periode 2021-2025
Syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti ajang APA Champ 2021 berupa mahasiswa akuntansi semester empat dengan IPK minimal 3.00, terdiri dari lima orang per tim, membuat video maksimal berdurasi tiga menit tentang Chartered Accountant.
Peserta APA Champ ini berasal dari berbagai universitas di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada, Unika Soegijapranata, Trisakti School of Management (TSM), dan lainnya dengan keseluruhan 38 tim. Pengumuman pemenang dilakukan secara live di kanal Youtube IAI.
Tim Wallstreet terdiri atas Belinda Azzahra, Gabrielle Christie, Linda Ariyani, Michelle Candra, dan Mohamad Arsy Fajar mempresentasikan strategi finansial dan non-finansial untuk perusahaan Baby Freedom terhadap agreement dengan Wallmart yang didukung oleh data dari berbagai sumber scientific yang mendukung solusi/strategi yang diajukan seperti jurnal, buku mata kuliah, khususnya yang berhubungan dengan analisis keuangan.
Waktu persiapan dan presentasi yang diberikan singkat di setiap babaknya. Selain diuji analisis dan presentasi, mereka juga ditantang untuk bekerja sama dalam tim dan memiliki manajemen waktu yang baik sehingga bisa menyelesaikan presentasi tepat waktu dalam waktu yang singkat.
Baca juga: Guru Besar FEB UI: Indonesia harus ubah paradigma pembangunan
"Pelajaran paling mendukung dalam APA Champ adalah bisnis global, manajemen keuangan, pemodelan keuangan dan simulasi bisnis, serta analisis valuasi bisnis dalam memecahkan kasus. Kami sangat bersyukur atas kemenangan ini, yang sebenarnya tidak diduga. Namun kemenangan ini menjadi pemantik bagi Tim Wallstreet untuk bisa menoreh prestasi lainnya di masa depan," ujar Belinda Azzahra.
Namun, sebelum pelaksanaan lomba, kami sudah berdikusi untuk menentukan pembagian dan manajemen waktu agar bisa selesai tepat waktu. Tentunya sangat senang dan bangga atas pencapaian tim bersama bisa meraih Juara 1.
Sementara itu, Tim Bull yang beranggotakan Bennedict Elbert, Brian Senopati, Brigitta Aurelia Vadstena, Chessa Selena, dan Yohana Olivia Halim bisa meraih juara 1st Runner-Up karena mempresentasikan business case mengenai perusahaan Baby Freedom.
"Secara singkat, kami diminta untuk membantu pihak perusahaan untuk memilih satu diantara dua keputusan yang harus dipilih oleh perusahaan dengan membertimbangkan faktor finansial dan non-finansial perusahaan dan dilengkapi dengan data pendukung lainnya dari internet, inovasi dan kreativitas anggota tim berdasarkan pengalaman dan wawasan masing-masing. Kasus tersebut harus kami selesaikan dalam waktu 40 menit dan dipresentasikan dalam waktu 8 menit," kata Bennedict menjelaskan.
Baca juga: Guru Besar FEB UI: Bonus demografi harus bisa intervensi pembangunan manusia
Brian Senopati, menuturkan “Case di Grand Final memiliki format yang cukup berbeda dari case-case di tahap sebelumnya. Hal itu mendorong tim kami untuk berpikir lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan format baru tersebut.
Dari diskusi tim pada tahap Grand Final, kami mengevaluasi pemilihan keputusan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Dari proses tersebut, analisis dengan objective-based framework cukup membantu tim kami dalam memformulasikan jawaban untuk case.
Tim Bull sangat bangga bisa menjadi juara runner-up dan mengharumkan nama FEB UI di kancah nasional. Meski begitu, tahun ini merupakan tahun terakhir kami berkuliah di FEB UI dan merasa bersyukur dapat berkompetisi bersama tim yang brilliant dan menutup tahun kuliah dengan prestasi kecil