Depok (ANTARA) - Peran perpustakaan amat penting sebagai sumber rujukan pengetahuan, sekaligus menjadi institusi yang memiliki andil dalam upaya peningkatan kapasitas dan kompetensi masyarakat, sehingga transformasi perpustakaan bisa memperkuat pembangunan pertanian
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi ketika membuka acara Bimtek bertajuk 'Literasi dan Pengelolaan Informasi Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian' di Bogor, Jawa Barat.
"Dalam birokrasi Indonesia, perpustakaan tumbuh membentuk institusi yang sangat hierarkis, dengan aparaturnya yang dibedakan atas fungsional dan struktural," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Perpustakaan menjadi sumber informasi dan pengetahuan. Keberadaannya tidak hanya mengumpulkan pengetahuan, namun lebih dari itu pengetahuan disebarluaskan melalui perpustakaan dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat.
"Perpustakaan dituntut untuk mendukung literasi informasi masyarakat dalam aktivitas rutinnya. Bukan lagi sekedar pelayanan bahan bacaan yang diubutuhkan pemustaka semata," kata Dedi.
Baca juga: Gandeng milenial pada District Multi Stakeholder Forum, Kementan tingkatkan jumlah wirausahawan pertanian
Menurut Dedi, untuk menjadikan perpustakaan sebagai pusat literasi diperlukan adanya peningkatan kualitas baik pustakawan sebagai pengelola perpustakaan, maupun perpustakaan yang menyediakan informasi yang mudah diakses secara virtual dimana pun berada.
"Perpustakaan harus bisa bertransformasi sehingga memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat, sehingga dapat mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik menuju kesejahteraan," ujar dia.
Dedi menambahkan bahwa informasi yang dikelola perpustakaan dapat digunakan penyuluh sebagai bahan literasi informasi dalam menyusun materi teknologi pertanian untuk petani, khususnya di lokasi Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program (IPDMIP).
Melalui Literasi informasi, dia berharap dapat memperkaya informasi bagi stakeholder, pengelola, maupun pelaksana IPDMIP dalam penerapan pertanian beririgasi.
"Sehingga desiminasi informasi kepada masyarakat umum khususnya petani akan lebih cepat dan valid serta mendukung pembangunan pertanian di Indonesia," katanya.
Baca juga: Pembangunan pertanian tak lepas dari media, Penyuluh dibekali jurnalistik
Adapun peserta Bimtek terdiri dari fungsional pustakawan/pengelola perpustakaan Lingkup Eselon 1 dan UPT BPPSDMP serta fungsional penyuluh pertanian Pusat dan Dinas Pertanian Kabupaten di lokasi IPDMIP.
Sementara itu Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Perpustakaan Nasional, Upriyadi memaparkan bahwa lembaganya dihadapkan pada tantangan yang kompleks di era teknologi yang sedemikian pesat.
Perpustakaan harus mengambil peran sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan publik yang dilayaninya.
Perpustakaan harus dapat memilah serapan teknologi yang membanjir, dan dapat memahami keberadaan teknologi yang kemudian menyediakannya sebagai layanan perpustakaan.
"Perpustakaan mempunyai andil yang besar dalam literasi dan penyediaan informasi, baik cetak maupun online untuk menciptakan masyarakat yang mempunyai kemampuan literasi lebih tinggi sehingga mendorong perubahan kualitas hidupnya menjadi lebih baik," kata dia.
Baca juga: Pertanian tetap kokoh menjadi pilar kekuatan utama negara
Literasi Perpustakaan (Library Literacy), bisa mengoptimalkan informasi yang ada. Karena keberadaan perpustakaan sebagai salah satu akses mendapatkan informasi belum optimal dikembangkan di Indonesia.
Di era pandemi COVID-19, perpustakaan menyesuaikan diri, bukan lagi hanya sebagai tumpukan buku berdebu dan hanya sebagai institusi dan gedung.
Perpustakaan kini harus bertransformasi berbasis inklusi sosial agar masyarakat dapat memperoleh akses pengetahuan, baik secara onsite maupun secara online melalui layanan informasi digital sehingga dapat memberdayakan masyarakat dengan pendekatan tekologi informasi.
Transformasi perpustakaan bisa perkuat pembangunan pertanian
Jumat, 12 November 2021 11:34 WIB
Dalam birokrasi Indonesia, perpustakaan tumbuh membentuk institusi yang sangat hierarkis, dengan aparaturnya yang dibedakan atas fungsional dan struktural.