Purbalingga (Antara Megapolitan) - Puluhan pendaki dilaporkan terjebak di Gunung Slamet akibat kebakaran yang terjadi di sekitar Pos VI Jalur Pendakian Pos Bambangan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
"Informasi yang kami terima, ada sekitar 28 pendaki yang berada di Pos VII Jalur Pendakian Pos Bambangan," kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga Prayitno di Purbalingga, Senin.
Menurut dia, ke-28 pendaki yang berada di Pos VII itu akan dievakuasi melalui jalur pendakian Guci, Kabupaten Pemalang. Selain itu, 10 pendaki dilaporkan berada di sekitar Pos V dan saat ini sedang dilakukan upaya evakuasi oleh tim "Search and Rescue" (SAR) Desa Kutabawa dan petugas dari Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur.
"Dari data di Pos Pendakian Bambangan, sebagian besar pendaki itu ber-KTP (Kartu Tanda Penduduk) Jakarta, Bekasi, dan Tangerang," katanya.
Lebih lanjut, Prayitno menduga kebakaran yang melanda kawasan savana lereng timur Gunung Slamet itu mulai terjadi pada Senin (21/9) dini hari.
"Saat saya bertemu dengan salah seorang pendaki asal Semarang yang baru turun dari Gunung Slamet, dia mengaku tidak melihat adanya kebakaran ketika melintas di Pos VI sekitar pukul 23.00 WIB. Dia baru tahu ada kebakaran setelah sampai di Pos Bambangan," katanya.
Administrator Perhutani KPH Banyumas Timur Wawan Triwibowo mengatakan pihaknya telah mengirim petugas untuk menangani kebakaran yang terjadi di sekitar Pos VI Jalur Pendakian Bambangan.
Ia mengharapkan kebakaran tersebut terjadi bukan akibat dibukanya kembali jalur pendakian setelah status Gunung Slamet diturunkan dari "Waspada" menjadi "Normal" pada tanggal 8 September 2015.
"Mudah-mudahan bukan karena pendakian. Kalau disebabkan oleh pendakian, saya akan buat surat resmi untuk menutup kembali jalur itu," katanya.
Catatan Antara, selama musim kemarau 2015, empat peristiwa kebakaran terjadi di hutan lereng Gunung Slamet. Peristiwa kebakaran pertama terjadi pada 21 Agustus di sisi utara Gunung Slamet masuk wilayah Kabupaten Pemalang atau Perhutani KPH Pekalongan Barat.
Kemudian kebakaran kedua terjadi pada 25 Agustus di sisi selatan Gunung Slamet masuk wilayah Desa Kalipagu, Kabupaten Banyumas, atau Perhutani KPH Banyumas Timur.
Kebakaran ketiga terjadi pada 6 September di sisi barat daya Gunung Slamet atau perbatasan Kabupaten Banyumas dan Brebes (perbatasan Perhutani KPH Banyumas Timur dan KPH Pekalongan Barat).
Keempat, kebekaran terjadi pada 21 September di sekitar Pos VI Jalur Pendakian Bambangan, Kabupaten Purbalingga, masuk wilayah Perhutani KPH Banyumas Timur.