Bogor (ANTARA) - Polresta Bogor Kota yang melaksanakan kebijakan ganjil-genap bagi kendaraan di Kota Bogor pada Sabtu, akhir pekan, ini, dalam waktu satu jam, telah memutarbalikk arah sebanyak 2.710 kendaraan bermotor.
Kendaraan bermotor yang diputarbalik arah oleh petugas gabungan di lima lokasi "check point" di Kota Bogor adalah dengan plat nomor ganjil, karena tidak sesuai dengan tanggal di kalender pada hari ini yakni tanggal 26 Juni 2021, bertanggal genap.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, di Kota Bogor, mengatakan, dari 2.710 kendaraan bermotor yang diputarbalikkan arah, adalah 1.274 kendaraan roda dua, serta 1.463 kendaraan roda empat.
Baca juga: Polisi berlakukan lagi kebijakan ganjil-genap kendaraan di Kota Bogor pada akhir pekan
Baca juga: Kebijakan ganjil-genap pada akhir pekan kembali diberlakukan di Kota Bogor
Susatyo Purnomo Condro yang memantau pelaksanaan ganjil-genap kendaraan bermotor di simpang terminal Baranangsiang Kota Bogor mengatakan, pelaksanaan ganjil-genap ini tujuannya untuk menekan penyebaran COVID-19 dengan membatasi mobilitas masyarakat.
Baca juga: Kasus COVID-19 harian di Kota Bogor capai angka tertinggi 310 orang
Menurut Susatyo, tim gabungan dari Kepolisian, TNI, dan aparatur sipil negara (ASN) dari Pemerintah Kota Bogor, juga memantau pelaksanaan PPKM Mikro di tingkat kelurahan dan RW di Kota Bogor.
Pada pelaksanaan ganjil-genap bagi kendaraan bermotor ini, Polresta Bogor Kota menyiapkan lima lokasi "check point" yakni di pertigaan depan terminal Baranangsiang, di Jalan Raya Pajajaran depan Restoran Bumi Aki, di Bunderan Air Mancur Jalan Sudirman, di Jalan Kapten Muslihat dekat Irama Nusantara, serta di simpang Jalan Empang.
Polresta Bogor Kota juga menyiapkan empat lokasi pos pengalihan arus, yakni di interchange Bogor di tol Jagorawi, di interchage Ciawi di tol Jagorawi, di pintu tol BORR Kedunghalang, serta terusan Jalan Juanda menuju ke simpang Empang menjadi satu arah.
Wali Kota Bogor Bima Arya selaku Ketua Satgas Penanganan COVID-19 setempat mengatakan, pelaksanaan ganjil-genap bagi kendaraan bermotor ini tujuannya bukan untuk kelancaran arus lalu-lintas, tapi untuk mengurangi mobilitas warga, guna menekan penyebaran COVID-19 di Kota Bogor.
Menurut Bima Arya, berdasarkan penelitian Dinas Kesehatan Kota Bogor, ada dua klaster penularan COVID-19 di Kota Bogor yakni klaster keluarga dan klaster luar kota.
"Klaster keluarga kalau dibedah lagi, asalnya kebanyakan dari klaster luar kota juga. Warga Kota Bogor yang bekerja di luar kota, terutama Jakarta, tertular COVID-19 dan menularkan anggota keluarganya. Bisa juga warga dari luar kota, datang ke Kota Bogor dan terjadi penularan," katanya.
Menurut Bima Arya, pelaksanaan ganjil-genap bagi kendaraan bermotor ini efektif untuk mengurangi mobilitas warga menuju ke Kota Bogor, terutama dari Jakarta dan sekitarnya.
Baca juga: Tingkat keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di Kota Bogor capai 78 persen
Petugas putarbalikkan 2.710 kendaraan pada ganjil-genap di Bogor
Sabtu, 26 Juni 2021 15:25 WIB
pelaksanaan ganjil-genap bagi kendaraan bermotor ini tujuannya bukan untuk kelancaran arus lalu-lintas, tapi untuk mengurangi mobilitas warga, guna menekan penyebaran COVID-19 di Kota Bogor.