Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Uni Eropa (EU) sepakat untuk mendorong prinsip multilateralisme dalam pengadaan vaksin COVID-19 yang adil dan merata, melalui fasilitas distribusi vaksin global COVAX.
Dukungan terhadap akses yang adil dan merata untuk vaksin ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pertemuan dengan Perwakilan Tinggi EU untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell di Jakarta, Rabu.
“Dunia memerlukan komitmen dan kepemimpinan global untuk melipatgandakan produksi vaksin, untuk menggalang dana bagi pengadaan vaksin multilateral, dan berbagi dosis,” kata Menlu Retno saat menyampaikan pernyataan pers virtual usai pertemuan.
Baca juga: Jepang memulai vaksinasi atlet Olimpiade
Menurut Retno, EU telah menunjukkan kepemimpinannya dalam upaya pengadaan dan distribusi vaksin melalui Fasilitas COVAX.
Sebagai salah satu ketua bersama AMC Engagement Group, yakni forum negara-negara ekonomi rendah dan menengah yang mendapat dukungan vaksin melalui skema COVAX, Menlu Retno juga mendorong kerja sama lebih luas untuk membangun ketahanan kesehatan di kawasan antara Indonesia dan EU, serta Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan EU.
“...antara lain melalui penguatan sistem kesehatan, penguatan kapasitas kesehatan, dan penguatan mekanisme kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi di masa mendatang,” tutur dia.
Sementara itu, perwakilan tinggi EU Josep Borrell menyoroti adanya kesenjangan pasokan vaksin antara negara kaya dan negara berkembang---yang menghambat upaya dunia dalam menangani pandemi COVID-19.
Baca juga: Menkes: ODGJ penting jadi prioritas penerima vaksin COVID-19
Karena itu, ia mendorong peningkatan kapasitas produksi vaksin khususnya di negara-negara berkembang.
“Eropa telah melakukan upaya besar untuk menyediakan vaksin ke seluruh dunia. Faktanya, kami adalah pendukung utama dengan setengah dari produksi vaksin di Eropa telah diekspor ke seluruh dunia,” kata Borrell.
Dikatakannya, EU telah menyediakan 200 juta dosis vaksin COVID-19 untuk Fasilitas COVAX, dan baru-baru ini negara-negara anggotanya setuju untuk memberikan sumbangan tambahan 100 juta dosis.
Baca juga: TSI Bogor mampu lahirkan 275 satwa meski di tengah pandemi (video)
“Ini adalah tambahan untuk dukungan keuangan yang kuat yang telah kami berikan kepada COVAX, hampir 2,5 miliar dolar (sekitar Rp35,7 triliun) untuk menyediakan vaksin ke negara-negara termiskin di dunia, dan upaya ini harus terus berlanjut,” kata Borrell.
Di sela-sela kunjungannya di Indonesia, Borrell menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara EU dan bank pembangunan milik pemerintah Jerman, KfW, mengenai hibah tambahan sebesar 10 juta euro (sekira Rp174,4 miliar) yang akan disalurkan untuk memperkuat kapasitas dua rumah sakit universitas di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur, dalam riset tentang penanganan COVID-19 serta pandemi lain di masa mendatang.