Cibinong, Bogor, (Antara Megapolitan) - Bupati Bogor, Nurhayanti menyatakan akan memberikan pembinaan dan pelatihan kepada 340 preman, 11 mucikari dan 20 pekerja seks komersial yang diamankan polisi di wilayah hukum Polres Bogor, Jawa Barat.
"Pelaku penyakit masyarakat memang harus dihilangkan tetapi mereka tetap mendapatkan haknya sebagai warga negara Indonesia tidak hanya di data," kata Nurhayanti di Cibinong, Senin.
Ia menyatakan akan memberikan semua hak masyarakat Kabupaten Bogor, termasuk pelaku yang meresahkan masyarakat yang telah diamankan polisi. Mereka biasanya melakukan tindakan tersebut untuk memenuhi ekonomi.
"Memang konflik masyarakat banyak di Kabupaten Bogor karena penduduknya sudah mencapai 5,3 juta jiwa," katanya.
Tetapi peningkatan perekonomian, pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas Pemkab Bogor hingga 2018.
Ia mengatakan melalui Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bogor. Pemkab Bogor terus melakukan aksi nyata untuk mengurangi penyakit masyarakat.
Bukan hanya ditangkap, kata dia, mereka juga akan dicarikan solusi yang terbaik dan tepat agar setelah menjalani hukuman bisa kembali ke masyarakat dengan membawa manfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat sekitar.
"Untuk pekerja seks komersial di bawah umur yang diamankan polisi akan diberikan pendidikan," Katanya.
Ia menyatakan akan terus membantu Polres Bogor, TNI, Kejaksaan dan Pengadilan dalam penegakan hukum di Kabupaten Bogor. Penyakit masyarakat akan terus dibasmi hingga ketingkat Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dinas di Pemkab Bogor.
"Saya akan mewajibkan kepada 5000 PNS dan 417 Kepala Desa untuk tes urine," Katanya.
Ia menyatakan dari tes urine akan diketahui apakah PNS dan Kepala Desa tingkat Kabupaten Bogor terbebas dari bencana narkotika. Serta bisa menjadi contoh dan tauladan masyarakat Kabupaten Bogor.
Sedangkan jelang bulan Ramadhan tahun 2015, Kata dia, Pemkab Bogor akan menggelar operasi sidak pasar untuk memberikan rasa aman dan nyaman saat masyarakat menjalankan ibadah puasa.
" Pokoknya semua makanan yang dijual bebas di pasaran Kabupaten Bogor harus terbebas dari bahan berbahaya," Katanya.
Saat ini, kata Bupati Bogor, dari hasil tes beras di labolatorium menyatakan tidak ada beras sintetis atau plastik yang beredar bebas di Kabupaten Bogor.
" Semua beras di Kabupaten Bogor aman dan bisa di konsumsi oleh masyarakat," Katanya.
Jadi, ia mengatakan masyarakat tidak perlu resah karena beras yang beredar bebas dari bahan berbahaya di Kabupaten Bogor. Sedangkan bagi umat muslim yang jalankan ibadah puasa bisa beribadah dengan baik.
Bupati Bogor, mengatakan tingkat keamanan di Kabupaten Bogor masih kondusif.
" Saya berharap camat, kades bisa saling berkoordinasi dengan polisi dan TNI untuk menjaga kantibmas tetap aman dan kondusif," katanya.
Ia menyatakan program 1X24 jam wajib lapor harus di jalankan dengan serius. Agar tingkat keamanan di Kabupaten Bogor semakin kondusif.
Sementara itu, Kapolres Bogor, AKBP Suyudi Ario Seto mengatakan aksi yang sudah dilakukan polisi bukan hanya pemanis untuk masyarakat.
Tetapi lanjutnya aksi nyata yang dilakukan polisi merupakan bentuk komitmen polisi membantu Pemkab Bogor menciptakan keamanan tetap kondusif dan terbebas dari penyakit masyarakat.
Pemkab Bogor Bina Dan Latih 340 Preman
Senin, 15 Juni 2015 21:15 WIB
Saya akan mewajibkan kepada 5000 PNS dan 417 Kepala Desa untuk tes urine.