Kota Bogor (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari mengajak para guru agar lebih adaptif menghadapi perubahan, mulai dari karakter generasi, lingkungan, hingga muatan lokal.
Hery di Kota Bogor, Senin, dalam peringatan Hari Guru Nasional 2024 menyampaikan rasa hormatnya kepada para guru atas segala jasa yang diberikan. Namun turut mengingatkan bahwa saat ini lingkungan pendidikan sudah berubah.
Di mana, kata Hery, baik peserta didik maupun para orang tua murid sebagian besar berasal dari generasi milenial muda, Z, dan Alpha. Sehingga banyak karakter perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar.
“Mereka punya karakter yang sangat informatif, dan adaptif akan teknologi digital. Saya memgingatkan, kita harus beradaptasi sebagai tenaga pendidik. Pemerintah kota juga, harus lebih sensitif terhadap hal-hal seperti itu,” ujarnya.
Baca juga: Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bogor Hanafi ditunjuk jadi Pj Sekda
Baca juga: Pj Wali Kota Bogor tugaskan BPBD, DPKP, dan wilayah lakukan patroli pohon
Sebab, di dunia serba digital ini, katanya, pengawasan tidak hanya dilakukan di lingkungan terdekat namun juga oleh masyarakat luas.
“Banyak korbannya guru yang sudah berkarir baik, tapi gara-gara masalah sepele kemudian ada yang memviralkan, rusak semua karirnya. Oleh karena itu saya mengingatkan dan mendorong untuk terus belajar dan berkompetensi, meningkatkan pengetahuannya,” ujarnya.
Hery menilai saat ini Indonesia masih terus berproses menciptakan konsep pendidikan yang ideal. Yang terpenting menurutnya ialah pendidikan adaptif terhadap segala perkembangan yang terjadi.
“Perubahan karakter generasi, perkembangan ekonomi, dan kebutuhan muatan lokal. Pola pendidikan seperti ini dari sisi kurikulum. Dari cara juga harus adaptif, tidak bisa pakai cara 10-20 tahun lalu, jadi harus lebih bervariasi,” ucapnya.
Baca juga: Pj Wali Kota Bogor ingatkan jajarannya tetap waspadai cuaca ekstrem
Di samping itu, kepada para guru Hery juga menyampaikan kabar baik dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI yang telah menandatangani nota kesepahaman bersama Polri. Bahwa untuk menyelesaikan kasus-kasus kekerasan yang melibatkan guru, dilakukan secara damai melalui pendekatan restorative justice.
Kebijakan ini diharapkan Hery dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi guru, selama tidak ada kekerasan atau tindakan yang melanggar hukum.
“Sehingga tidak ada ketakutan dari para guru untuk melaksanakan pendidikan. Tidak ada juga guru ragu dalam melakukan kebijakan di ruang kelas, selama bukan kekerasan, pembullyan. Ini membuat tenang para guru,” kata Hery.