Bogor, (Antara Megapolitan) - Ratusan massa organisasi masyarakat yang dalam Forum Ormas Bersatu melempari Balai Kota Bogor dengan tomat dalam aksi unjuk rasa terkait intervensi lelang proyek, Rabu.
Aksi pelemparan tomat olah massa sebagai bentuk pelampiasan kekecewaan massa terhadap sikap Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman, yang dinilai telah menyalahi wewenang.
Ormas mendesak wakil wali kota untuk mundur dari jabatan karena telah melakukan pelanggaran dengan mengintervensi proses pelelangan proyek pembangunan.
"Kami gabungan sejumlah ormas di Kota Bogor mendesak wakil wali kota untuk mundur dari jabatannya," kata Koordinator Forum Ormas Bersatu, Beninu Argoebie.
Ia mengatakan, unjuk rasa ini dipicu oleh penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh wakil wali kota, yang dinilai pamer kekuasaan dengan mengintervensi lelang proyek di ULP.
"Kami akan laporkan ini kepada Kejaksaan, dan meminta kepolisian untuk menindak pelanggaran wewenang ini," katanya.
Menurut Beninu, dalam Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2013 tentang peraturan LKPP bahwa proses lelang tidak boleh diintervensi.
"Jangan oleh wali kota, kenapa wakil yang melakukan intervensi. Proyek lelang ini kan sudah ditunjuk panitianya," kata dia.
Ia mengatakan, semua lelang yang sudah dimenangkan dan sedang proses dipanggil balik wakil wali kota untuk menandatangani pakta integritas.
"Ormas mengawal lelang ini untuk masyarakat, karena sudah ada kejadian banyak pemenang lelang yang kabur. Ini merugikan masyarakat, karena di dalam lelang itu ada proyek untuk tempat pendidikan," ujarnya.
Ketua Forum Jasa Konstruksi, Dedi Sukmana menjelaskan, intervensi yang dilakukan oleh wakil wali kota dalam proyek lelang sebagai tindakan pidana umum.
Tidak hanya pada lelang tertentu, beberapa catatan intervensi yang dilakukan wakil wali kota seperti pembebasan lahan Jambu Dua, menggunakan rumah dinas sebagai tempat usaha.
"Ini tindakan pidana umum, pihak berwajib harus menindak Usmar Hariman (wawako) karena sudah menyalahi aturan," katanya.
Aksi unjuk rasa massa dari sejumlah ormas diantaranya Pemuda Pancasila, Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Benteng Bogor Raya (BBR), Barisan Benten Pajajaran Raya (BBRP) mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dan Satpol PP.
Petugas juga menyiagakan dua personel gas air mata untuk mengantisipasi aksi anarkis. Demo sempat diwarnai kericuhan, namun dapat terkendali. Selain berorasi, massa melempari Balai Kota dengan kiloan tomat. Tomat ditujukan ke arah gedung serta ruang kerja wakil wali kota.
Hingga berita ini diturunkan, massa ormas bergerak ke Kantor Kejaksaan Negeri untuk melaporkan wakil wali kota Usmar Hariman.
Massa Ormas Lempari Balai Kota Dengan Tomat
Rabu, 10 Juni 2015 16:53 WIB
Jangan oleh wali kota, kenapa wakil yang melakukan intervensi. Proyek lelang ini kan sudah ditunjuk panitianya.