Jakarta, (Antara Megapolitan) - Sebuah metode terapi penyakit kanker yang bisa dipasang dalam rompi bernama Electro Capacitive Cancer Therapy (ECCT) bakal dipaparkan penemunya yakni Dr Warsito P Taruno dalam sebuah seminar dalam rangka memperingati Hari Kanker Tulang Indonesia.
Humas "Edwar Healthcare", lembaga yang menggagas seminar itu, Deslaknyo Wisnu Hanjagi kepada Antara di Jakarta, Kamis, menjelaskan selain ilmuwan penemu ECCT Warsito P Taruno, narasumber lain yang dihadirkan adalah dr Omat R. Hablulloh, Sp.OT, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi.
"Edwar Healthcare" adalah bagian dari Center for Tomography Research Laboratory (CTECH Labs) Edwar Technology.
CTECH Labs Edwar Technology adalah laboratorium riset di bidang teknologi penemuan yang dipimpin Dr Warsito P Taruno itu dikenal dengan temuan rompi antikanker
Seminar dalam rangka memperingati Hari Kanker Tulang Indonesia bertema "Menghadapi Kanker Tulang dan Kanker Stadium 4 Menyebar ke Tulang Dengan ECCT: Masih Mungkinkah?" itu, katanya, akan diselenggarakan pada Sabtu (11/4) di Menara Top Food Alam Sutera, Tangerang, Banten, mulai pukul 09.00 WIB.
Deslaknyo menjelaskan kanker tulang menempati prevalensi terbanyak ketiga di Indonesia (0,9 per 100.000 orang).
Beberapa literatur, katanya, menunjukkan bahwa jenis kanker tulang sekunder lebih banyak terjadi.
Metastasis tulang atau penyebaran sel-sel kanker yang berasal dari kanker primer ke tulang, kata dia, pada umumnya berasal dari kanker payudara, ginjal, paru-paru, prostat, tyroid dan myeloma.
Ia mengatakan bahwa medikasi dan kemoterapi atau terapi endokrin merupakan terapi umum untuk metastasis tulang.
Namun, kata dia, tidak banyak yang mengetahui bahwa ada metode lain terapi kanker menggunakan medan listrik berfrekuensi dan intensitas rendah yang dipasang dalam serangkaian elektroda dalam rompi, atau yang disebut terapi ECCT (Electro Capacitive Cancer Therapy), yang ternyata merupakan sebuah penemuan karya anak bangsa.
Untuk itu, kata dia, seminar tersebut diharapkan dapat memberikan informasi secara luas kepada masyarakat bahwa ada metode terapi hasil temuan ilmuwan Indonesia sendiri yang bisa menjadi solusi bagi penderita kanker dimaksud.
Warsito P Taruno, doktor lulusan Universitas Shizuoka, Jepang, yang juga Ketua Umum Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) itu menjelaskan bahwa ECCT adalah metode penyembuhan kanker dengan terapi listrik statis.
Metode ini dipaparkan pada konferensi internasional tentang metode terapi kanker non-konvensional yang diselenggarakan oleh International Society of Laser Applications (ISLA) di Beverungen, Jerman, 27-29 Juni 2014.
Ia juga menjelaskan bahwa ECCT adalah metode terapi kanker dengan prinsip pemberian medan listrik statis dari luar terhadap tubuh pasien yang mengidap kanker.
Medan listrik itu membuat sifat kelistrikan sel kanker yang meningkat tinggi saat sel membelah menjadi terganggu, sehingga sel kanker gagal membelah dan mati, katanya.
Terapi Kanker "ECCT" Dalam Rompi Diseminarkan
Kamis, 9 April 2015 22:22 WIB
Kanker tulang menempati prevalensi terbanyak ketiga di Indonesia (0,9 per 100.000 orang)."