Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin diprediksi masih lanjut menguat seiring kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.
Pada pukul 9.44 WIB, rupiah bergerak menguat 53 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp14.157 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.210 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan, kemenangan Biden terlihat disambut positif oleh harga aset-aset berisiko di Asia pagi ini.
Baca juga: Harga emas terangkat 5,9 dolar dipicu pelemahan "greenback" dan pemilu AS
"Indeks saham Asia terlihat menguat, indeks dolar AS terlihat tertekan, nilai tukar emerging market terlihat menguat terhadap dolar AS," ujar Ariston.
Menurut Ariston, pasar berekspektasi kebijakan Biden akan lebih ramah terhadap negara-negara lainnya dibandingkan pendahulunya dan ini bisa membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di negara pasar berkembang (emerging markets).
Baca juga: Indonesia dan dunia menanti Amerika baru di bawah Joe Biden
Biden unggul dari Trump dengan perolehan suara Electoral College 273 dibanding 214 dalam pemungutan suara Electoral College negara bagian demi negara bagian yang menentukan pemenang, setelah memenangkan 20 suara elektoral Pennsylvania untuk menempatkannya di atas 270, angka yang dibutuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan, menurut Edison Research.
Baca juga: Jadikan corona prioritas, Biden akan mengumumkan Satgas COVID-19
Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp14.150 per dolar AS hingga Rp14.300 per dolar AS.
Pada Jumat (6/11), rupiah ditutup menguat 170 poin atau 1,18 persen ke posisi Rp14.210 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.380 per dolar AS.
Joe Biden menang pilpres, Kurs rupiah diprediksi lanjut menguat
Senin, 9 November 2020 14:45 WIB
Pada pukul 9.44 WIB, rupiah bergerak menguat 53 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp14.157 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.210 per dolar AS.