Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi mencatat pada Kamis (13/11) terdapat empat kecamatan diterjang bencana alam baik tanah longsor maupun puting beliung.
Informasi yang dihimpun Antara dari BPBD, Kamis, empat kecamatan yang diterjang bencana alam tersebut antara lain, Kecamatan Cibadak, Nagrak, Parungkuda dan warungkiara. Akibat bencana tersebut, puluhan rumah rusak ringan, berat dan sedang, namun tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini.
"Anggota kami sudah berada di lokasi kejadian dan tengah melakukan pendataan dan evakuasi terhadap rumah warga yang rusak. Bantuan secara darurat pun sudah diberikan kepada warga yang rumahnya rusak akibat bencana alam ini," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo.
Adapun rincian kerusakan, di Kecamatan Cibadak tepatnya di Kampung Babakansirna satu unit rumah rusak sedang akibat tergerus longsor, kemudian di Kecamatan Nagrak tiga rumah rusak ringan dan dua rumah rusak ringan di Kecamatan Parungkuda terkena longsor. Selanjutnya, untuk bencana puting beliung terjadi di Kecamatan Parungkuda yang menyebakan tiga rumah rusah ringan dan di Kecamatan Warungkiara mengakibatkan 25 rusak ringan, dua rusak sedang dan satu rusak berat.
Menurut Usman, bencana tersebut disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah utara Kabupaten Sukabumi sepanjang hari yang menyebabkan terjadi bencana alam tanah longsor dan angin puting beliung. Tingginya curah hujan, juga berpotensi terjadinya bencana alam banjir, namun hingga kini belum ada laporan.
"Untuk antisipasi dan mengurangi dampak dari bencana alam itu, kami juga sudah menugaskan seluruh anggota tim reaksi cepat yang dibantu oleh relawan. Kami juga mengimabu kepada selurh warga untuk selalu waspada dan siaga karena bencana bisa datang kapan saja dan tidak bisa diprediksi," tambah Usman.
Empat kecamatan di Sukabumi diterjang bencana alam
Kamis, 13 November 2014 20:54 WIB
"Selalu waspada dan siaga karena bencana bisa datang kapan saja dan tidak bisa diprediksi,"