Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggandeng Tokopedia serta pelaku industri fesyen muslim lokal, menginisiasi kampanye #RamadanBanggaLokal.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, dalam keterangannya, Rabu (14/5/2020) mengatakan produk fesyen Indonesia merupakan contoh produk ekonomi kreatif yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional di tengah pandemi.
“Produk lokal, salah satunya fesyen muslim, merupakan contoh produk ekonomi kreatif yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional di tengah pandemi. Dengan menyatukan semangat antara pemerintah dan pelaku industri melalui kampanye #RamadanBanggaLokal, kita bisa mendukung tumbuh kembang para pegiat UMKM di industri fesyen muslim sekaligus meningkatkan rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap produk fesyen muslim lokal.”, katanya.
Baca juga: Pelaku ekraf dibekali skill promosi digital dalam HomeCreativepreneur
Oleh karena itu, pihaknya bersama Kemenperin menggandeng pemangku kepentingan terkait untuk tujuan memajukan industri sekaligus membantu menggerakkan roda perekonomian syariah di tengah pandemi.
Tercatat industri fesyen muslim di Indonesia terus berkembang bahkan menurut The State Global Islamic Economy Report tahun 2019-2020, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki. Hal ini menjadi peluang bagi UMKM sektor fesyen muslim tanah air, bahkan di tengah pandemi.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengungkapkan, kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang 2019 mencapai 8,3 miliar dolar AS dan pada Januari-Februari 2020, ekspor industri pakaian jadi menembus 1,38 miliar dolar AS.
“Melihat potensi yang sangat besar tersebut, kampanye #RamadanBanggaLokal pun diluncurkan. Kampanye ini adalah upaya bersama untuk memajukan industri pakaian secara daring, dalam kesempatan ini fesyen muslim, sekaligus menjaga perputaran roda ekonomi syariah selama pandemi,” kata Agus Gumiwang.
Baca juga: Kemenparekraf dorong pelaku ekonomi kreatif manfaatkan HKI
Melalui kerja sama dengan perusahaan teknologi Indonesia seperti Tokopedia, para pengusaha fesyen muslim lokal dapat memanfaatkan platform marketplace untuk menjual produk fesyen muslim secara daring, mulai dari pakaian muslim hingga perlengkapan ibadah.
Kampanye nasional #RamadanBanggaLokal, yang diadakan pada 13-17 Mei 2020 di Tokopedia, akan melibatkan sejumlah pelaku industri fesyen muslim lokal, termasuk Aleza, Nadjani, Kami, Ghaisani, Irsalina, Buttonscarves, RA Hijab, Duha Muslimwear, Ederra, dan masih banyak lainnya.
Sementara itu CEO dan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya, menyatakan, #RamadanBanggaLokal berangkat dari semangat #JagaEkonomiIndonesia.
“Inisiatif kami bersama para mitra strategis dalam menjaga perputaran ekonomi Indonesia di tengah pandemi ini. Kolaborasi antara Tokopedia dengan Kemenparekraf, Kemenperin, dan pelaku industri fesyen muslim lokal ini adalah upaya bersama dalam memastikan pertumbuhan industri fesyen muslim tetap terjaga dengan memungkinkan para pebisnis lokal dapat terus berbisnis daring lewat Tokopedia,” katanya.
Demi mendukung kampanye #RamadanBanggaLokal, Tokopedia membantu pebisnis fesyen muslim lokal dengan memberikan pendampingan, akses, dan edukasi yang dibutuhkan termasuk peningkatan kualitas produksi hingga pemasaran, serta penyediaan fitur-fitur yang dapat membantu penjual menjangkau lebih banyak pembeli melalui Tokopedia.
Baca juga: Kemenparekraf menyelamatkan pelaku ekraf lewat program #BeliKreatifLokal*
Sebagai Pendiri Ederra, Indah Ederra, merupakan salah satu dari banyak pebisnis fesyen muslim lokal yang memilih memaksimalkan bisnis daringnya lewat Tokopedia sejak pandemi.
“Kami sangat menghargai inisiatif pemerintah dan Tokopedia dalam membantu pebisnis fesyen muslim lokal tetap beroperasi di tengah pandemi melalui kampanye #RamadanBanggaLokal,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Pendiri ZytaDelia, Zyta Delia, juga merasakan manfaat dari penjualan daring. “Pandemi ini menyebabkan penjualan kami menurun sebesar 40 persen. Di tengah upaya memastikan lapangan pekerjaan di ZytaDelia tetap terjaga, saya akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bergabung menjadi Official Store di Tokopedia. Semenjak itu, omzet kami dapat kembali stabil secara perlahan dan hal ini menjadi titik terang untuk usaha juga pegawai kami,” katanya.
Zyta melanjutkan, sangat menghargai upaya pemerintah bersama Tokopedia dalam membantu pebisnis fesyen muslim lokal menjaga kelangsungan bisnis di tengah pandemi melalui pemanfaatan teknologi.
Kemenparekraf dan Kemenperin gandeng Tokopedia kampanye #RamadanBanggaLokal
Kamis, 14 Mei 2020 6:13 WIB
Produk lokal, salah satunya fesyen muslim, merupakan contoh produk ekonomi kreatif yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional di tengah pandemi.