Sebelumnya, BUMN energi ini telah menjadikan Rumah Sakit Pertamina Jaya dan Hotel Patra Comfort Jakarta menjadi rumah sakit rujukan COVID-19.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis, menyatakan rumah sakit darurat COVID-19 di lapangan bola Simprug merupakan perluasan dari Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP). Seluruh pembangunan dan penyediaan alat kesehatan serta tenaga medis berada dalam pengawasan RSPP.
“Tahapan pembangunan meliputi konstruksi fisik, penyediaan alat kesehatan (alkes), tenaga medis, IT dan setup Alkes” jelas Fajriyah.
Baca juga: Berikut sembilan rumah sakit yang ditunjuk jadi rujukan COVID-19 di Depok
Baca juga: Suami bekerja di RS Wisma Atlet, istri dan dua anaknya positif corona
Baca juga: Berikut sembilan rumah sakit yang ditunjuk jadi rujukan COVID-19 di Depok
Baca juga: Suami bekerja di RS Wisma Atlet, istri dan dua anaknya positif corona
Menurut Fajriyah, rencananya RS darurat COVID-19 ini memiliki kapasitas 300 tempat tidur yang terdiri dari 153 bed non ICU, 31 bed ICU, 19 bed HCU dan 10 bed IGD, dan yang utama adalah bahwa seluruh ruangan di RS ini dilengkapi negative pressure dan filter hepa sehingga udara yang dilepaskan keluar rumah sakit tetap aman untuk lingkungan.
Baca juga: Kemenkes mengimbau seluruh RS tutup praktik rutin kecuali emergensi
Baca juga: Kemenkes mengimbau seluruh RS tutup praktik rutin kecuali emergensi
Fajriyah menambahkan rumah sakit darurat ini tidak tanggung-tanggung menyiapkan fasilitasnya untuk memberikan layanan yang prima. Walaupun darurat, fasilitas yang dibangun mengikuti standard rumah sakit pada umumnya, dari mulai ruang dokter, ruang perawat, nurse station, instalasi jenazah, instalasi sterilisasi, laboratorium (PCR, Hematologi dan AGD), instalasi farmasi, pusat gizi, instalasi screening, ruang radiologi, ruang operasi, hingga ruang dekontaminasi.
“Bahkan dalam rumah sakit ini disediakan pula fasilitas peralatan canggih seperti CT Scan 32 /64 slice, CCTV 2 arah hingga central monitor,” imbuh Fajriyah.
Dalam pekerjaannya, rumah sakit ini sudah memasuki progres pekerjaan 35 persen sejak awal dimulainya pekerjaan pada 22 April 2020 yang lalu, dan direncanakan akan mulai beroperasi pada 1 Juni 2020 mendatang.
Konstruksi pembangunan rumah sakit darurat dilaksanakan oleh Patra Jasa, sementara pengadaan fasilitas kesehatan dan perlengkapan rumah sakit modular ini, termasuk penyediaan SDM untuk tenaga medis dilakukan oleh Pertamina Bina Medika IHC.
Konstruksi pembangunan rumah sakit darurat dilaksanakan oleh Patra Jasa, sementara pengadaan fasilitas kesehatan dan perlengkapan rumah sakit modular ini, termasuk penyediaan SDM untuk tenaga medis dilakukan oleh Pertamina Bina Medika IHC.