DKI Jakarta (ANTARA) - Mitsubishi menyiapkan kendaraan listrik untuk membantu Palang Merah Indonesia (PMI) pada saat masa tanggap darurat, merupakan salah satu bentuk kontribusi untuk Indonesia dan sebagai kelanjutan dari Star Now Project.
"Kami (PMI) berterimakasih atas bantuan kendaraan listrik dari PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI). Kendaraan listrik ini tentunya akan menambah kekuatan armada PMI yang diturunkan pada saat tanggap darurat dan akan membantu kerja kemanusiaan di lapangan, terutama saat terjadi padam lampu yang sering terjadi saat bencana,” kata Plh Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita, Rabu.
Baca juga: Hankook Beri Bantuan 40 Ban Ke PMI
Pada kesempatan itu, MMKSI yang merupakan distributor resmi kendaraan penumpang dan niaga ringan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) menandatangani nota kesepakatan dengan PMI untuk penyediaan unit Mitsubishi Outlander PHEV yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan kepalangmerahan.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Presiden Direktur PT MMKSI Naoya Nakamura dan Plh Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita yang disaksikan langsung oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla.
Baca juga: PMI kembali distribusikan bantuan untuk korban bencana di Sigi
Perusahaan otomotif itu sepakat untuk memberikan bantuan kepada PMI dalam bentuk peminjaman satu unit Mitsubishi Outlander PHEV yang akan digunakan di area bencana. Mitsubishi Outlander PHEV merupakan kendaraan listrik yang mengintegrasikan stabilitas dan durabilitas dari SUV, teknologi 4WD serta keunggulan PHEV lainnya yang salah satunya dapat menjadi genset dan menyalurkan listrik hingga 1.5 KW.
Seluruh keunggulan tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat dan untuk memaksimalkan keunggulan dan keuntungan kendaraannya, MMKSI memilih langkah untuk mendukung aktivitas kemanusiaan di area bencana.
Baca juga: Amcross-MACP kunjungi lokasi program pengurangan risiko bencana di Lampung
Kendaraan ini dapat melaju di berbagai medan ekstrem dengan teknologi 4WD dan juga dilengkapi dengan sistem discharging listrik yang akan sangat membantu aktivitas di area bencana yang minim akan pasokan listrik.