Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mendeteksi setidaknya ada empat kecamatan di wilayahnya yang rawan konflik antar etnis.
Wakil Ketua FPK Kabupaten Bekasi, Sardi di Cikarang, Selasa mengatakan dari total 23 kecamatan se-Kabupaten Bekasi, potensi kerawanan konflik antar etnis ada di Kecamatan Cikarang Barat, Cibitung, Tambun Selatan dan Kecamatan Cikarang Selatan.
"Kecamatan itu banyak dihuni multi etnis, bahkan dihuni oleh warga negara asing," katanya.
Baca juga: Pepadi Bekasi minta Pemkab fasilitasi seni dalang agar terus lestari
Menurut dia, potensi persinggungan antar etnis di empat kecamatan rawan se-Kabupaten Bekasi itu skalanya masih aman.
"Hanya letupan kecil antar etnis itu pun masih bisa diselesaikan dan dihindari," katanya.
Pihaknya juga telah membentuk tim khusus yang bertugas melakukan sosialisasi agar keharmonisan antar etnis dapat terus terjalin di empat kecamatan rawan itu.
Sardi melanjutkan potensi konflik antar etnis tidak hanya dipicu oleh persoalan perbedaan suku, agama, ras dan adat saja melainkan juga faktor ekonomi.
Baca juga: Duta baca Bekasi dikukuhkan untuk tingkatkan budaya gemar membaca
Dia mencontohkan sejumlah unjuk rasa para buruh perusahaan yang meminta peningkatan kesejahteraan juga perebutan pengelolaan limbah perusahaan oleh beberapa kelompok masyarakat.
"Kalau di sini (Kabupaten Bekasi) kecenderungannya lebih besar ke faktor ekonomi yang berpotensi memunculkan konflik antar etnis. Sejauh ini masih bisa diredakan sebelum memuncak," kata Sardi.
Baca juga: Pemkab Bekasi ajak kaum milenial gemar mengaji
FPK Bekasi deteksi empat kecamatan rawan konflik antar etnis
Selasa, 10 September 2019 9:03 WIB
Kecamatan itu banyak dihuni multi etnis, bahkan dihuni oleh warga negara asing.