Karawang (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Karawang Saidah Anwar meminta Pertamina selektif dalam mendata warga terdampak tumpahan minyak mentah di perairan utara Karawang, karena itu berkaitan dengan kompensasi atau ganti rugi.
"Pendataan warga terdampak tumpahan minyak mentah harus benar-benar selektif, jangan sampai ada yang terlewat," katanya, di Karawang, Kamis (15/8).
Ia menyampaikan hal tersebut agar tidak ada warga yang terkena dampak tumpahan minyak mentah, tapi tidak terdata dan pada akhirnya tidak mendapatkan kompensasi atau ganti rugi dari Pertamina.
Menurut dia, saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah melakukan pemberkasan penerima kompensasi atau ganti rugi atas tumpahnya minyak mentah milik Pertamina di perairan Karawang.
Proses pemberkasan penerima kompensasi atau ganti rugi itu dilakukan di sejumlah kantor desa yang terdampak tumpahnya minyak mentah tersebut.
"Kami sudah memantau langsung proses pemberkasan itu, semoga tidak ada yang terlewat," kata legislator dari Partai Golkar ini.
Sementara sejak sekitar sebulan terakhir hingga kini, warga wilayah pesisir utara Karawang ikut membersihkan limbah minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di area bibir pantai Karawang.
Informasi yang berhasil dihimpun, para nelayan di daerah tersebut terkena dampak peristiwa itu karena ikan-ikan di wilayah perairan Karawang banyak yang mati.
Para petani tambak ikan dan garam juga terkena dampak peristiwa tumpahnya minyak mentah milik Pertamina.
Pendataan penerima kompensasi tumpahan minyak mentah harus selektif
Kamis, 15 Agustus 2019 20:44 WIB
Pendataan warga terdampak tumpahan minyak mentah harus benar-benar selektif, jangan sampai ada yang terlewat.