Bogor (ANTARA) - Kegiatan workshop Food System Dynamics dan Discussion Meeting for Seior Agroeconomist menghasilkan empat rekomendasi yang perlu menjadi masukan dalam kebijakan dan kegiatan pengembangan ketahanan pangan.
Keempat rekomendasi tersebut adalah pertama Pengembangan dan penerapan teknologi mekanisasi pertanian dengan menggunakan alat dan mesin-mesin pertanian tepat guna diperlukan untuk percepatan peningkatan produksi, peningkatan efisiensi produksi, serta shifting to moderen farming.
Kedua Penerapan teknologi mekanisasi pertanian di tingkat petani sangat diperlukan dan perlu didukung untuk menggairahkan petani sehingga mendukung pada regenerasi petani, menghindari dan mengurangi kejerihan petani, dan melahirkan generai petani milenial.
Ketiga Pengembangan pertanian selama ini lebih fokus pada aspek budidaya komoditas strategis untuk peningkatan produksi, ternyata fokus pada hal ini saja tidaklah cukup, karena masih terjadi kehilangan hasil pascapanen yang cukup banyak, nilai tambah dan daya saing produk tidak optimal. Penerapan teknologi penanganan pascapanen, teknologi pengolahan hasil pertanian, dan penerapan bioindustri perlu lebih ditingkatkan.
keempat Pendekatan penerapan pertanian ramah lingkungan (sustainable agriculture development) juga sangat diperlukan, sehingga dapat dilakukan optimalisiasi pemanfaatan sumberdaya alam untuk pertanian, menghindari terjadinya agricultural production losses and food waste, dan kegiatan pertanian yang dilakukan tidak memberikan dampak negatif pada masyarakat dan lingkungan.
Dengan adanya pencerahan dalam workshop ini, akan berkontribusi dan sharing pendapat untuk membangun sistem dan pola fikir dalam pengembangan sistem pangan nasional, akan benyak memberikan kontribusi untuk pengembangan perencanaan dan kebijakan, serta pelaksanaan kegiatan terkait dengan pengembangan produksi pertanian dan ketahanan pangan nasional.
Tantangan dan tuntutan dalam pengembangan pertanian pada era milenial semakin banyak dan berat, karena itu diperlukan langkah-langkat tepat dan kerjasama positif antar lembaga dan pemangku kepentingan.
Minimal langkah aksi yang saling terkait dan terkoordinasi, meskipun hanya dilakukan inernal setiap lembaga akan memberikan hasil positif dan akan terakumulasi menjadi cakupan yang besar.
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara IFSTAL (International Food System Teaching and Learning), University of Queensland (Australia), Sekolah Vokasi IPB dan PERHEPI.
Karena cakupan pembahasan dalam kegiatan ini bersifat global, dengan peserta dari berbagai negara, maka workshop dilaksanakan dalam bahas inggris, dihadiri oleh pakar agroekonomi (dari perguruan tinggi, lembaga penelitian), utusan dari berbagai institusi pemerintah, PERHEPI, organisasi kemasyarakatan/profesi terkait, baik dalam dan luar negeri.
Dr. Ir; Yul Harry Bahar dan Erniati STP, MSc yang mewakili Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor.
Workshop Food System Dynamics hasil empat rekomendasi
Jumat, 1 Maret 2019 8:15 WIB
Tantangan dan tuntutan dalam pengembangan pertanian pada era milenial semakin banyak dan berat.