Tasikmalaya (ANTARA) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Provinsi Jawa Barat menggelar District Multi Stakeholder Forum (DMSF) di Kabupaten Tasikmalaya.
Forum ini digelar dalam rangka menjalin dukungan untuk keberlanjutan program penumbuhan kewirausahaan dan ketenagakerjaan di pedesaan atau Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) di Kabupaten dan dalam rangka estafet pengembangan usaha petani milenial sehingga perlu dibangun kerjasama multi stakeholder.
Kementerian Pertanian berkomitmen untuk terus memfasilitasi generasi milenial terjun menjadi petani dan berwirausaha pertanian. Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo selalu meyakinkan bahwa pertanian adalah bisnis yang menjanjikan.
Baca juga: Sukseskan Program Genta Organik, Polbangtan Bogor ikuti training of trainer bertani organik
Berbagai program pun dilakukan untuk mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan, terlebih di tengah pandemi saat ini.
"Generasi Z juga harus bisa mengikuti perkembangan dari zaman, harus berani menjadi petani yang modern atau mendirikan start-up pertanian,” tegas Mentan Syahrul.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menilai, peranan pemuda sangatlah penting, terutama dalam pembangunan pertanian ke depan.
Menurut Dedi, pemuda merupakan generasi masa kini yang wajib meneruskan perjuangan para petani Indonesia.
"Kami harapkan peran petani milenial ini bukan hanya menjadi duta, tetapi juga menginspirasi generasi lainnya untuk terjun ke sektor pertanian. Kita harus mengajak anak muda terjun ke pertanian dengan semangat inovasi yang mereka miliki. Negara besar seperti Amerika dan Cina saja bisa maju pertaniannya karena SDM-nya bangkit," imbuhnya.
PPIU Jawa Barat telah mendesain dan merintis platform kewirausahaan dan keberlanjutan usaha dalam bentuk temu bisnis, championship challenge selama tahun 2022 seperti Pencapaian Program YESS Di Jawa Barat: Smart Farming, Hibah Kompetitif, Pendampingan BDSP.
Hal ini perlu terus dikembangkan dan berkolaborasi dengan stakeholders untuk menjamin pemberdayaan petani pengusaha milenial secara berkesinambungan.
Baca juga: Dukung Genta Organik, Polbangtan Kementan hadirkan petani organik sukses
Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan di Tasikmalaya dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap capaian Program Yess di Tasikmalaya.
Dia berharap pemerintah dapat berkolaborasi untuk fokus terhadap pengentasan pengangguran mengacu pada persentase 3 dari 4 pemuda saat ini menganggur, dengan harapan melalui program YESS ini pengangguran di Kabupaten Tasikmalaya dapat berkurang.
Tidak hanya itu. Program YESS diharapkan juga dapat menghadapi Inflasi terutama dalam kebutuhan bagian pokok yang tidak lain merupakan produk pertanian/pangan : upaya untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut untuk domestik, memanfaatkan peluang pasar yang ada.
Harapan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Program YESS akan terus berlanjut
BAPELITBANGDA Kabupaten Tasikmalaya, Asep Yanto Risdiyanto juga memberikan dukungan terhadap Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian di Tasikmalaya.
“Kabupaten Tasikmalaya sangat mendukung Program YESS ini, terutama sangat mendukung dalam menghadapi resesi ekonomi saat ini”, ujarnya.
Kepala Bidang Perekonomian & SDA Bapelitbangda Kab. Tasikmalaya ini membahas mengenai strategi dan Arah Kebijakan Bidang Pertanian, melalui peningkatan produksi dan nilai tambah terhadap produk pertanian, diantaranya:
Baca juga: Terakreditasi, Polbangtan Bogor gelar workshop Jurnal Agroekoteknologi Agribisnis dan Penyuluhan Pertanian
Pengembangan kualitas dan regenerasi SDM Pertanian, Pembangunan dan pengembangan prasarana sarana pertanian, Pengembangan kawasan pertanian berkelanjutan, Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dan peternakan, Pengembangan komoditas unggulan pertanian, Pengembangan potensi, diversifikasi, modernisasi dan industrialisasi produk pertanian terstandar dalam upaya menembus pasar nasional dan internasional, asuransi petani.
Hadir sebagai peserta forum ini adalah Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Dinas Sosial, PPKB PPPA, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya, PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu), Lembaga Perbankan BJB Kantor Cabang Singaparna, HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), KADIN (Kamar Dagang Indonesia), DPM/DPA (Local Champion), Young Ambassador Local Champion Pengusaha Milenial Program YESS, BDSP, Offtaker, Petani Milenial
Aminudin selaku manajer proyek Program YESS PPIU Jawa Barat menyampaikan evaluasi program YESS tahun 2022 serta menyatakan dukungan para pemangku kepentingan sangat mendukung dalam keberlanjutan program YESS sampai tahun 2025 dan estafet nantinya kepada Kabupaten Tasikmalaya saat proyek berakhir.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan Penyerahan Penghargaan Mobilizer terbaik Program YESS PPIU Jawa Barat Kabupaten Tasikmalaya serta penayangan secara simbolis Profil Pengusaha Pertanian Milenial dan Kalender Program YESS
Di akhir kegiatan dilakukan perumusan rencana aksi Program YESS dan dukungan masing-masing stakeholder dalam pengembangan Program YESS seperti dukungan Bapelitbangda, Dinas lingkup Kabupaten Tasikmalaya, lembaga perbankan dan mitra usaha/mitra industri.
Kolaborasi apik Kementan dan stakeholder pacu pertumbuhan petani millenial di Tasikmalaya
Rabu, 21 Desember 2022 12:44 WIB
Generasi Z juga harus bisa mengikuti perkembangan dari zaman, harus berani menjadi petani yang modern atau mendirikan start-up pertanian.