Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) melalui Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran mengukuhkan 13 Duta Lingkungan di Kelurahan Bojong Menteng, Kota Bekasi, sebagai bagian dari program “Binar Matamu (Bijak Benar Makan Tanpa Mubazir)” yang bertujuan mengurangi sampah makanan dan mendorong ketahanan pangan di tingkat keluarga.
Pengukuhan ini menjadi puncak rangkaian program edukasi dan pemberdayaan masyarakat yang telah berlangsung selama tiga bulan.
Para duta lingkungan yang berasal dari perwakilan tiap RW diharapkan mampu menjadi penggerak perubahan perilaku pengelolaan makanan dan pencegahan food waste di rumah tangga dan lingkungan sekitar.
“Perubahan kecil seperti menghabiskan makanan, mengelola sisa makanan, atau merencanakan belanja dengan bijak jika dilakukan bersama dan berkelanjutan dapat memberi dampak besar, bukan hanya bagi keluarga tetapi juga bagi ketahanan pangan nasional,” ujar dr. Wiji Lestari, M.Gizi, SpGK(K) selaku Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UI dalam keteramgannya, Selasa.
Acara puncak ini berlangsung di Balai Pertemuan Haji Jaya RW 2 dan dihadiri lebih dari 50 peserta. Kegiatan meliputi talkshow edukatif bersama Food Bank of Indonesia (FOI), fun games edukatif, serta penandatanganan Commitment Board sebagai simbol komitmen warga menjalankan pola konsumsi yang bertanggung jawab.
Dalam sesi talkshow, narasumber dari FOI, Wida Septarini, SS, M.Si, memaparkan urgensi penanganan sampah makanan di Indonesia.
Ia menekankan bahwa food waste tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga terkait erat dengan isu kelaparan, distribusi pangan, serta ketimpangan akses gizi masyarakat.
Program ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Lurah Bojong Menteng, Rany Nur Alifa, menyampaikan apresiasinya kepada UI atas kolaborasi yang dinilai tepat sasaran dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Kami berterima kasih karena Universitas Indonesia telah memilih Bojong Menteng sebagai lokasi pemberdayaan. Program ini tidak hanya mendidik, tetapi juga menggerakkan masyarakat untuk bertindak nyata dalam mengurangi sampah makanan,” ungkapnya.
Acara turut dihadiri sejumlah tokoh akademisi UI, termasuk Prof. dr. Muchtaruddin Mansyur dan Dr. Judhiastuty Februhartanty, serta tim penggerak PKK dan masyarakat setempat.
Program “Binar Matamu” diharapkan menjadi model pemberdayaan berkelanjutan yang dapat direplikasi di wilayah lain untuk memperkuat literasi pangan, mencegah pemborosan makanan, sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Program Binar Matamu: UI ajak warga Bekasi stop buang makanan
Selasa, 25 November 2025 18:54 WIB
Program Binar Matamu: UI ajak warga Bekasi stop buang makanan. ANTARA/HO-UI
