Depok (ANTARA) - BPJS Kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tak henti-hentinya memberikan manfaat yang luar biasa untuk kesehatan masyarakat. Tak sedikit masyarakat di Indonesia yang merasa terbantu dengan adanya program ini. Salah satunya Dede Astri (43), yang merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT) mengaku beberapa kali memanfaatkan layanan JKN untuk mendapatkan perawatan jalan.
Diketahui Dede dan keluarganya sudah terdaftar sebagai peserta JKN sejak awal BPJS Kesehatan ini hadir. Menurut Dede dengan adanya Program JKN ini bisa melindungi masyarakat secara financial ditengah-tengah tingginya biaya kesehatan saat ini. Ia juga menceritakan beberapa pengalamannya saat menggunakan Program JKN kepada Tim Jamkesnews pagi itu, Senin (15/09).
“Terdaftar sebagai peserta JKN udah dari awal BPJS Kesehatan ini ada kurang lebih sepuluh tahunan lamanya. Waktu itu mendaftarnya sebagai peserta yang berbayar mandiri di kelas tiga. Sudah pernah coba juga beberapa kali berobat jalan pakai Program JKN, alhamdulillah semuanya ditanggung termasuk obat-obatannya. Saya berharapnya sih jangan sampai sering digunakan biar sehat-sehat terus. Tapi orangtua saya sempat pernah dirawat di Rumah Sakit Bhakti yudha selama empat hari karena penyakit sumbatan prostat sehingga kesulitan buang air kecil. Diagnosa dokter bilang kalau untuk pria dengan usia diatas 50 tahun cukup rawan terkena penyakit tersebut. Selama dirawat di rumah sakit, orang tua saya dilayani dengan baik oleh petugas medis disana apalagi dokternya juga komunikatif dan penjelasannya detil soal penyakit ayah saya,” ujar Dede.
Baca juga: Tak lagi cemas, kesehatan keluarga Dika terlindungi oleh Program JKN
Baca juga: Dari Askes ke BPJS Kesehatan, Adib saksi perjalanan Program JKN di Indonesia
Ia juga menceritakan bahwa sebenarnya ayahnya sudah cukup lama mengalami penyakit prostat tersebut bahkan sudah berobat juga ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Tetapi karena tak kunjung ada perubahan, ayahnya pun diberi rujukan oleh dokter di FKTP untuk mendapatkan perawatan yang lebih serius di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) atau rumah sakit.
Dede menyebutkan bahwa ayahnya terdaftar sebagai peserta JKN dengan segmen kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang iuran setiap bulannya sudah dibayarkan langsung oleh pemerintah. Meskipun ayahnya terdaftar sebagai pasien bpjs dengan segmen PBI, selama menjalani serangkaian perawatan di rumah sakit tidak ada perbedaan pelayanan yang dirasakan, baik dari sisi administrasi hingga layanan medis, semuanya dilalui dengan lancar.
"Jadi sebelum ayah saya ke rumah sakit, kami dikasih rujukan dulu oleh dokter di klinik. Kalau pakai bpjs itu kan kita berjenjang jadi harus ada rujukan dulu dari FKTP baru bisa ke rumah sakit kecuali kalau kondisi darurat bisa langsung ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Alhamdulillah meskipun pakai bpjs pelayanan yang diberikan sangat baik, tidak ada yang membedakan antara pasien umum atau bpjs semua dilayani sama baiknya. Untuk penggunaan Program JKN ini cukup gampang karena kita cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu digital yang ada di aplikasi tanpa harus bawa berkas fotokopian lagi. Petugas administrasi di rumah sakit tersebut juga cukup cepat prosesnya, dan petugas medisnya cepat tanggap melayani pasien,” ungkap Dede saat menceritakan pengalamannya.
Baca juga: Sosialisasi JKN, masyarakat Depok kian paham manfaatnya
Seiring perkembangan teknologi, BPJS Kesehatan terus mengeluarkan ide dan inovasi yang dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Salah satunya adalah dengan hadirnya aplikasi Mobile JKN. Aplikasi Mobile JKN dikenal sangat membantu peserta JKN salah satunya untuk mengambil nomor antrean saat berobat ke FKTP dan FKRTL.
Menurut Dede dengan adanya antrean online sangat membantu sekali saat berobat di rumah sakit karena tidak perlu mengantre terlalu lama. Tak hanya itu perubahan data administrasi kepesertaan juga dapat di proses melalui aplikasi Mobile JKN tanpa harus datang ke kantor BPJS Kesehatan. Dede berpesan kepada masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN untuk segera mendaftar karena dengan kondisi perekonomuan seperti sekarang jaminan kesehatan ini sangat diperlukan.
“Iya saya punya aplikasi Mobile JKN, sangat membantu dan memudahkan sekali. Pernah waktu itu mau berobat ke rumah sakit ambil antreannya online dari aplikasi, udah tidak perlu antre lama-lama lagi karena nanti akan tertera estimasi dilayanin oleh dokternya jam berapa. Mau ubah faskes juga bisa dari aplikasi tanpa harus jauh-jauh ke kantor bpjs nya. Kalau dulu kan mau berobat ke rumah sakit harus datang subuh-subuh bahkan ada yang antre dengan menitipkan sendal. Nah untuk masyarakat yang masih menunda-nunda untuk daftar BPJS Kesehatan, ayo daftar sekarang juga karena dengan kondisi ekonomi yang sekarang dan tingginya biaya kesehatan, Program JKN menjadi penyelamat dikala sakit, seperti ayah saya yang dirawat tanpa mengeluarkan biaya tambahan apapun,” pesannya.
