Depok (ANTARA) - BPJS Kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) senantiasa memastikan masyarakat Indonesia mendapatkan perlindungan kesehatan yang terbaik. Kesehatan adalah aset berharga dalam hidup sehingga setiap orang dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik.
Dika Habib Permana Yasa (22) merupakan salah satu Peserta JKN yang mengaku terbantu dengan hadirnya Program JKN dihidupnya. Beberapa kali ia memanfaatkan Program JKN untuk mendapatkan pelayanan kesehatan saat tubuhnya terserang penyakit.
Pria yang akrab disapa Dika ini diketahui terdaftar sebagai peserta JKN sudah cukup lama dan terdaftar menjadi tanggungan orang tuanya yang merupakan Aparat Sipil Negara (ASN), Senin (15/09).
Baca juga: Dari Askes ke BPJS Kesehatan, Adib saksi perjalanan Program JKN di Indonesia
“Saya jadi peserta JKN ini sudah lama sejak ibu saya terdaftar sebagai peserta dari kantor. Jadi saya dan adik saya terdaftar ikut ibu, tapi sekarang karena umur saya sudah 21 tahun dan sudah mau wisuda kepesertaan JKN saya tidak aktif makanya mau daftar yang bayar saja. Soalnya minggu lalu sempat sakit tapi karena bpjs tidak aktif akhirnya bayar mandiri. Kalau ada Kartu JKN berobat gak perlu bayar semuanya gratis sampai ke obat-obatnya ditanggung. Untung kemarin hanya sakit flu biasa, kalau sakit yang harus dirawat inap pasti biayanya lebih besar lagi. Makanya menurut saya penting punya jaminan kesehatan karena kita gak tau juga kapan sakit itu datang dan lebih baik berjaga-jaga dengan memastikan kepesertaan kita tetap aktif,” ungkap Dika.
Dika juga bercerita bagaimana Program JKN menjadi penolongnya saat harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Pada tahun 2019 lalu, ia bercerita sempat dirawat inap karena penyakit tipes yang menyebabkan daya tahan tubuhnya melemah.
Baca juga: Sosialisasi JKN, masyarakat Depok kian paham manfaatnya
Dika mengaku sempat memeriksakan diri ke dokter di klinik sebelum akhirnya ia harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang lebih optimal. Tak hanya Dika, ibunya juga memanfatkan layanan kesehatan dari pemerintah ini untuk menjalani pengobatan mata akibat adanya benjolan yang menyebabkan matanya nyeri dan perih.
Karena tidak ada perubahan setelah pemeriksaan oleh dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), akhirnya ibu Dika pun dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
“Dari awal terdaftar sebagai peserta saya sudah beberapa kali memanfaatkan layanan JKN untuk berobat. Dan yang paling membantu itu saat saya kena tipes, badannya saya udah lemas banget. Sudah berobat ke klinik tapi tidak membaik akhirnya dirawat selama dua hari di RS Permata Depok. Sebelumnya dar klinik dikasih rujukan dulu untuk ke rumah sakit. Semua biaya ditanggung, obat-obatannya gratis dan pelayanan yang diberikan juga memuaskan, tidak membeda-bedakan pasien juga. Proses administrasinya juga gampang dan mudah diakses. Selama dua hari dirawat, kondisi kesehatan saya menunjukan perubahan optimal hingga akhirnya dibolehkan pulang. Waktu itu ibu saya juga sama, berobat di klinik dan dikasih rujukan ke spesialis mata karena ada benjolan dikelopak matanya,” cerita Dika.
Baca juga: Sudah 9 tahun jadi peserta JKN, Mutia rasakan manfaat di saat darurat
Saat ditemui oleh Tim Jamkesnews, Dika dan Ibunya baru selesai mendapatkan pelayanan administrasi di loket frontliner. Dika mengatakan bahwa ia baru saja mengaktifkan kembali kepesertaannya menjadi peserta mandiri yang sebelumnya sempat tidak aktif.
Menurutnya pelayanan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan Kantor Cabang Depok sudah cukup memuaskan. Berkas administrasi yang dibutuhkan juga tidak ribet bahkan juga tersedia layanan administrasi online yang bisa diakses dari rumah. Dika juga menyebutkan petugas sekuriti yang berjaga informatif dan cepat tanggap menanyakan keperluan peserta yang datang. Tak kalah dari itu, petugas frontliner juga sangat ramah, problem solving dan cekatan dalam bertugas.
“Mumpung saya dan ibu saya ada waktu nyempatin datang kesini untuk aktifin lagi bpjs saya, karena bpjs aktif itu penting. Berkas yang dibutuhkan juga ga ribet. Pelayanannya di sini sudah bagus dan cepat. Alhamdulillah tidak antre, tapi kalau misalkan antre ruangannya juga nyaman untuk menunggu. Sudah pernah pakai layanan online dari aplikasi mobile jkn untuk ubah fasilitas kesehatan dari Klinik Tugu Sawangan Baru ke Klinik Tugu Sawangan Cinangka. Prosesnya cepat hanya dari handphone saja bisa dimana dan kapan saja. Pesan saya untuk masyarakat yang belum terdaftar menjadi peserta JKN untuk segera mendaftarkan diri karena kalau sudah sakit pasti kita sangat butuh jaminan kesehatan ini,” tutup Dika mengakhiri wawancara pagi itu.
