Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan mengatakan, dengan meningkatkan aspek keramahan dalam pelayanan, rumah sakit (RS) swasta di Indonesia mampu membantu memperkuat sektor wisata medis nasional.
"Teknologinya sama canggihnya, dokternya sama pintarnya. Yang saya ingin pesankan adalah hospitality-nya, keramahtamahannya," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono di Jakarta, Rabu.
Dia menyebutkan, pemerintah mencatat sekitar Rp600 triliun dikeluarkan publik untuk berobat ke negara tetangga. Menurutnya, jumlah ini sangat besar, dan apabila dikelola dengan baik, bisa mendatangkan pendapatan negara yang lebih besar.
Salah satu alasan publik mau berobat ke luar negeri, katanya, adalah karena keramahan dalam pelayanan. Oleh karena itu pihaknya meminta Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) untuk mengawal peningkatan aspek keramahtamahan pelayanan RS swasta, seperti yang dilakukan Primaya Hospital Group.
Dante berharap, di ulang tahun yang ke-19 grup tersebut, Primaya Hospital Group dengan 20 RSnya yang tersebar di Indonesia dapat terus berkiprah di bidang kesehatan, sehingga juga dapat membantu pemerintah dalam pelaksanaan transformasi kesehatan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PERSI dr. Bambang Wibowo mengatakan, dengan berbagai potensi yang dimiliki Primaya Hospital Group, dia percaya bahwa RS itu mampu bersaing secara global di sektor wisata medis.
Hal itu, katanya, karena selama 19 tahun, grup tersebut mampu mengelola 20 RS, bahkan di situasi ekonomi yang penuh tantangan seperti sekarang. Bambang menilai, hal ini merupakan contoh manajemen RS yang sangat baik.
Baca juga: Wisata medis
Baca juga: Pelita Air dan Bali International Hospital sinergi dukung wisata medis
