Jakarta (ANTARA) - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menilai Tim Transformasi Reformasi Polri yang dibentuk Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo akan memperkuat Komite Reformasi Polri yang dibentuk Presiden RI Prabowo Subianto.
Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan di Jakarta, Senin, menilai bahwa dalam membenahi Polri, tidak cukup hanya dengan menunjuk orang-orang pintar, namun tidak mengetahui Polri secara menyeluruh.
“Kalau hanya paham Polri sepotong-potong, hasilnya pasti tidak maksimal,” katanya.
Baca juga: Kapolri: Tim Reformasi Transformasi untuk evaluasi program
Maka dari itu, menurutnya, tim reformasi internal yang dibentuk Kapolri akan melengkapi tim reformasi bentukan Presiden Prabowo karena berisi para personel Polri yang ditunjuk khusus untuk mencanangkan transformasi kepolisian.
“Kami optimis tugas tim reformasi kepolisian bentukan Presiden akan bertugas dengan baik dan hasilnya akan maksimal karena didukung para praktisi dan pakar kepolisian dari Polri,” ucapnya.
Diketahui, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo membentuk tim Transformasi Reformasi Polri.
Pembentukan tim tersebut tertuang melalui Surat Perintah (Sprin) bernomor Sprin/2749/IX/TUK.2.1/2025 yang ditandatangani oleh Kapolri pada 17 September 2025.
Baca juga: Kepala Polri bentuk Tim Transformasi Reformasi
Total terdapat 52 perwira tinggi dan menengah yang berada di dalam tim reformasi. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bertindak sebagai pelindung, sedangkan Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo sebagai penasihat.
Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri sekaligus Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Chryshnanda Dwilaksana mengatakan bahwa transformasi itu tidak hanya menyentuh aspek fisik maupun struktur birokrasi, tetapi juga transformasi nilai meliputi moral, kemanusiaan, keterbukaan, serta peningkatan pelayanan publik.
Langkah ini, ujar dia, menjadi bagian dari upaya Polri untuk terus menghadirkan kebaikan, melakukan perbaikan, dan meningkatkan kualitas perpolisian.
“Transformasi ini adalah keberanian untuk belajar dari masa lalu, memperbaiki kesalahan, menghadapi tantangan dan harapan masyarakat di masa kini, serta menyiapkan masa depan yang lebih baik,” ucapnya.
