Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq mengatakan kualitas instruktur pendidikan vokasi di Indonesia belum merata.
"Kami tidak bisa menutup mata bahwa masih ada tantangan yang harus kita hadapi, salah satunya adalah pemerataan kualitas instruktur sebagai pilar, ujung pilar dalam pembelajaran kursus dan pelatihan," katanya dalam peluncuran Program Pelatihan 1.100 Instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Senin.
Fajar menekankan perlunya akselerasi jumlah instruktur yang bersertifikat atau kompeten untuk meningkatkan kualitas pendidikan nonformal dan informal di Indonesia.
"Tanpa instruktur yang cakap, maka sulit bagi satuan pendidikan untuk benar-benar menerapkan pembelajaran yang baik dan menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing," ujarnya.
Fajar juga menyoroti sejumlah isu seperti adanya kesenjangan kompetensi dan sertifikasi instruktur, hingga keterbatasan akses pengembangan instruktur di daerah-daerah tertentu.
Selain itu, ungkap dia, faktor kesejahteraan dan motivasi instruktur juga penting dan harus diperhatikan agar mereka dapat terus berkomitmen memberikan pelajaran yang terbaik bagi para peserta didik.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah secara konsisten melakukan berbagai program peningkatan kapasitas instruktur. Salah satunya melalui Program Pelatihan 1.100 Instruktur LKP.
Baca juga: Kemnaker luncurkan lima SOP baru standardisasi vokasi
Baca juga: Mendikdasmen tekankan peran soft skill guru
Baca juga: Indonesia gandeng Swiss majukan pendidikan vokasi dan energi terbarukan
