Kabupaten Bogor (ANTARA) - SMK Wikrama Bogor meresmikan Laboratorium Security Operation Center (SOC) dengan tajuk “Dari Sekolah untuk Negeri: Membangun Pertahanan Siber Indonesia” di kampusnya di Jalan Raya Wangun, Kelurahan Sindangsari, Kota Bogor, Selasa.
Peresmian ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah, industri teknologi, serta lembaga pendidikan, yang menegaskan pentingnya peran sekolah vokasi dalam mencetak talenta digital di bidang keamanan siber.
Ketua Tim Infrastruktur dan Pengelolaan Aplikasi Pengendalian Konten Negatif Kementerian Komdigi, Syofian Kurniawan, menyampaikan bahwa hadirnya SOC di lingkungan pendidikan menjadi ruang strategis untuk melahirkan ide-ide kreatif generasi muda dalam menghadapi kejahatan siber.
Baca juga: 23 kepala SMK se-Banjarmasin studi pendidikan ke SMK Wikrama Bogor
“Generasi muda diharapkan mampu membantu pemerintah memberikan saran segar dalam penanganan konten negatif seperti judi online, pornografi, dan situs ilegal lainnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya siap menangkap potensi talenta digital dari sekolah untuk kemudian diarahkan bekerja sama dalam penguatan keamanan teknologi informasi nasional.
Dukungan juga datang dari sektor industri. CEO Jagamaya, Tri Febrianto, menekankan pentingnya mengubah ancaman digital menjadi peluang bagi bangsa. Ia mengingatkan bahwa praktik peretasan ilegal tidak hanya merugikan negara, tetapi juga dapat menghambat pembangunan.
“Output dari pendidikan ini jangan sampai salah arah. Justru harus menjadi potensi untuk negara, bukan ancaman,” tegas Tri.
Baca juga: Tim SMK Wikrama Bogor juarai kompetisi bisnis virtual Unpak
Sementara itu, CEO Inotech Group, Hendra Suryakusuma, menyoroti masih tingginya kekurangan tenaga kerja digital di Indonesia. Ia menyebut kebutuhan mencapai 600 ribu talenta per tahun di bidang keamanan siber, data center, dan rekayasa digital.
“Apa yang dilakukan Wikrama merupakan langkah strategis untuk menciptakan talenta cyber security yang lebih baik dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman siber,” kata Hendra.
Menurut dia sebagian besar kasus kebocoran data berawal dari faktor manusia, sehingga pendidikan berperan penting dalam membangun kesadaran dan ketahanan digital masyarakat.
Kepala SMK Wikrama, Iin Mulyani, menegaskan laboratorium SOC ini tidak hanya diperuntukkan bagi siswa sekolah, tetapi juga terbuka untuk akademisi, pengajar, bahkan masyarakat luas.
Baca juga: Pemkab Kutai Kertanegara dan SMK Wikrama kerja sama cetak SDM berakhlak
“Wikrama hadir untuk mencetak talenta digital dengan semangat kebangsaan dan jiwa bela negara. Laboratorium SOC ini diharapkan menjadi rujukan kolaborasi berbagai pihak,” ujar Iin.
Ia menambahkan, kejenuhan jurusan Teknologi Komputer dan Jaringan (TKJ) dapat diatasi dengan kreativitas serta inovasi. Kehadiran SOC menjadi bentuk terobosan agar lulusan TKJ lebih siap menghadapi kebutuhan industri keamanan siber.
Dalam acara peluncuran ini, sejumlah pihak dari dunia akademik hingga perwakilan TNI ikut hadir memberikan dukungan. Sinergi tersebut diharapkan memperkuat upaya Indonesia membangun kedaulatan digital melalui pendidikan vokasi.
