Sukabumi, 14/3 (Antara) - Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Sukabumi,Jawa Barat, Nurlela Arsyad mengatakan Kota Sukabumi ditetapkan endemis demam berdarah dengue oleh Kementerian Kesehatan.
"Kota Sukabumi sudah beberapa kali dinyatakan kejadian luar biasa (KLB) DBD karena tingginyanya jumlah warga yang terserang penyakit ini, maka dari itu Kemenkes menetapkan menjadi daerah endemis penyebaran penyakit ini," kata Nurlela kepada Antara, Kamis.
Menurut dia, penyebaran DBD di Kota Sukabumi saat ini tidak lagi mengenal musim baik hujan, pancaroba maupun kemarau atau hampir setiap bulannya selalu ada warga yang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini.
Bahkan dalam kurun dua bulan terakhir ini terhitung sejak Januari hingga Februari terdapat 136 warga Kota Sukabumi yang terjangkit DBD, daerah yang paling banyak penyebaran penyakit ini adalah Kecamatan Baros, karena di beberapa lokasi ditemukan sarang-sarang nyamuk dan banyak genangan air.
"Kami sudah lakukan foging atau pengasapan di lokasi yang menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti ini dan mengimbau kepada masyarakat untuk melaksanakan progam hidup bersih dan sehat serta memberantas sarang nyamuk dengan menggunakan abate," tambahnya.
Sementara, Kasi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Sukabumi, Jalal mengatakan pihaknya terus berupaya untuk menekan penyebaran penyakit ini, dan seluruh warga yang terjangkit DBD sudah ditangani. Gejala awal seseorang tertular DBD seperti timbul bercak-bercak merah pada kulit yang disertai meningkatnya suhu tubuh atau demam tinggi. Bahkan jika sudah parah, si penderita bisa muntah darah dan keluar darah dari hidung atau mimisan.
"Jika mengalami gejala tersebut maka harus segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit, karena DBD bisa menyebabkan kematian jika telat mendapatkan pertolongan. Maka dari itu, biasakan melakukan progam hidup bersih dan sehat, jika hanya bersih saja tetapi tidak sehat berpotensi tertular penyakit ini, karena nyamuk Aedes aegypti berkembangbiak di air bersih," kata Jalal.
Sementara, Kepala Puskesmas Lembursitu, Wahyu Handiyana menambahkan di daerah untuk bulan ini sudah ada lima warga yang tertular DBD, tetapi sudah tertangani semua dan saat ini kondisinya sudah membaik. Pihaknya mengaku walaupun sudah dilakukan foging dan pemberantasan sarang nyamuk, tetapi di daerah tersebut masih tetap ada jentik-jentik nyamuk.
"Dari hasil pemantauan dan penelitian ternyata ada sarang nyamuk di Perumahan Situmekar yang menjadi tempat berkembangbiak nyamuk Aedes aegypti, maka dari itu kami mengimbau kepada warga agar bergotong royong memberantas sarang nyamuk mulai dari larva, jentik sampai nyamuk dewasa," tambahnya.
Aditya
Dinkes: Sukabumi Ditetapkan Daerah Endemis DBD
Kamis, 14 Maret 2013 12:30 WIB
dinkes-sukabumi-ditetapkan-daerah-endemis-dbd