Jakarta (ANTARA) - Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains Teknologi (Minat Saintek), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Yudi Darma mengajak seluruh masyarakat di Indonesia untuk membumikan sains, hingga pada level obrolan di warung kopi.
"Ini adalah salah satu wahana, salah satu cara yang kita harapkan efektif, karena disini kita mungkin tidak ada sekat-sekat yang membatasi untuk berdiskusi," kata Yudi dalam kegiatan diskusi bertajuk "Kopisains: The Spirit of Quantum" di salah satu kedai kopi di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.
Yudi menuturkan pada zaman dahulu, ahli di bidang fisika kuantum dunia seperti Oppenheimer, Einstein, hingga penemu atom seperti Niels Bohr kerap mendiskusikan rencana penelitian mereka di kedai kopi.
"Mereka bercerita, enggak mengharapkan banyak orang untuk datang. Minimal, dia bisa mengungkapkan apa yang dia temukan, bisa mengungkapkan apa yang dia pikirkan. Itulah yang ingin kita capai," ujarnya.
Menurut Yudi, upaya-upaya seperti yang dilakukan para ilmuwan tersebut mendekatkan apa yang biasanya hanya dilakukan di laboratorium, menjadi diketahui orang banyak.
"Kegiatan ini bisa benar-benar mendekatkan sesuatu yang tadinya ada di ruang kelas, sesuatu yang tadinya ada di laboratorium, bisa kita bincangkan di ruang-ruang publik seperti kafe ini," lanjut dia.
Dengan langkah tersebut, Yudi berharap literasi sains dan teknologi masyarakat bisa semakin berkembang, dengan mengetahui informasi-informasi dari orang yang memahami sains terlebih dahulu.
Baca juga: Mendiktisaintek tekankan inovasi berbasis riset
Baca juga: Maranatha jadi kampus komunikasi sains
