Kota Bogor (ANTARA) - DPRD Kota Bogor bersama Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menyalurkan bantuan pendidikan melalui program tebus ijazah dengan menyerahkan 70 dokumen ijazah kepada siswa penerima manfaat di Aula Sekolah Menengah Kejuruan Yasbam (Yayasan Baitul Mukaromah), Kecamatan Bogor Selatan, Rabu.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua III DPRD Kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata, Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin, serta Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor Rezky Kartika, bersama anggota Komisi IV Tri Riyanto Andika Putra dan Karina Soerbakti.
Dadang menjelaskan program tebus ijazah merupakan inisiatif DPRD Kota Bogor sejak 2022 dan menyasar sekitar 2.000 siswa setiap tahunnya dengan anggaran Rp5 miliar hingga Rp7 miliar.
“Ini tindak lanjut dari aspirasi masyarakat saat reses. Banyak ijazah lulusan tertahan karena tunggakan biaya sekolah. Melalui kebijakan anggaran, kami bersepakat membuat program ini dan alhamdulillah bisa berjalan hingga kini,” ujar Dadang.
Ia menambahkan, program tersebut kini menjadi contoh bagi sejumlah daerah di Jawa Barat. Karena itu, ia menitipkan pesan kepada Pemerintah Kota Bogor agar program yang terbukti bermanfaat bagi warga ini dapat terus dilanjutkan.
Menurut dia, keberadaan program sangat penting karena ijazah merupakan syarat utama dalam melamar pekerjaan.
“Tanpa ijazah, warga akan kesulitan mencari kerja dan hal ini bisa berdampak pada meningkatnya pengangguran terbuka di Kota Bogor,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Rezky Kartika, menyampaikan apresiasi kepada SMK Yasbam yang bersedia bekerja sama dalam pendataan dan penyaluran ijazah bagi siswa kurang mampu.
Rezky menuturkan, 70 ijazah yang diserahkan pada kesempatan ini diharapkan dapat menjadi penyemangat sekaligus bekal masa depan para penerima manfaat. “Semoga ini memberi manfaat dan membantu anak-anak kita,” ujarnya.
Ia menambahkan, tidak semua sekolah bersedia bekerja sama dalam program ini karena jumlah bantuan yang disediakan pemerintah tidak sebanding dengan total tanggungan siswa. Namun, pihaknya menilai keterlibatan SMK Yasbam menjadi contoh positif bagi sekolah lain.
“Kami mengapresiasi pihak SMK Yasbam yang mau berkontribusi. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kota Bogor,” kata Rezky.
