Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Armada pengangkut sampah Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, hingga kini belum menjangkau sampai ke kawasan pesisir laut Kecamatan Muaragembong akibat keterbatasan unit.
"Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) 1 Sampah Pemkab Bekasi saat ini baru punya 11 unit truk sampah, itu pun belum semuanya menjangkau sampai ke kawasan pesisir karena jauh," kata petugas UPTD 1 Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Jalal (32), di Bekasi, Kamis siang.
Hal itu dikatakannya saat menjalankan tugas di acara Bersih-Bersih Hutan Mangroove Desa Pantaimekar, Kecamatan Muaragembong yang diinisiasi oleh PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field.
Menurut dia, keterbatasan jumlah armada membuat pihaknya belum bisa menjangkau kawasan pesisir, sehingga prioritas pengangkutan sampah rumah tangga hanya difokuskan di wilayah berpopulasi tinggi, seperti Babelan, Cabangbungin dan Cabangbungin.
"UPTD 1 Sampah Pemkab Bekasi saat ini melayani pengangkutan sampah di empat kecamatan, termasuk Muaragembong. Tapi karena masih jarang perumahan, jadi belum masuk skala prioritas," katanya.
Petugas sampah UPTD 1 Dinas LH Kabupaten Bekasi lainnya, Herman (40) mengatakan warga kampung di pesisir Muaragembong biasa membakar sampahnya, sehingga tidak begitu memerlukan pengangkutan.
"Warga di sini (Pantaimekar) biasanya langsung membakar sampah rumah tangga mereka," katanya.
Sebanyak 11 unit truk sampah Kabupaten Bekasi di Unit 1 masih fokus pada evakuasi sampah di kawasan Babelan yang memiliki banyak perumahan.
"Warga di Babelan biasanya tidak mau bak tinggal, mereka inginnya sampah langsung diangkut," katanya.
Dikatakan Herman, jarak tempuh petugas sampah dari Deltamas Cikarang Pusat menuju pesisir laut Muaragembong membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam.
"Itu baru perjalanan berangkatnya, belum pulangnya menuju Tempat Pembuangan Akhir Sampah di Kecamatan Setu yang butuh waktu 3 jam. Palingan, kalau dipaksakan pun cuma bisa satu kali jalan," katanya.
Menurut dia, satu truk sampah yang dibawanya sanggup menampung maksimal 8 ton sampah organik dan nonorganik.
"Jarak yang jauh membuat kita cuma bisa angkut pagi sampai siang hari, sebab TPA Burangkeng tutup jam 17.30 WIB," katanya.
Dikatakan Herman, selain butuh tambahan petugas dan truk, kawasan pesisir Pantaimekar ini juga membutuhkan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS).
"Minimal kalau ada TPSS, kita tidak perlu jauh-jauh ke Burangkeng," katanya.
Kepala Desa Pantaimekar Darman mengaku sangat mengharapkan pelayanan pengangkutan sampah di wilayahnya, sebab Pantaimekar saat ini tengah mengembangkan sektor pariwisata.
"Kebersihan ini menjadi faktor mutlak untuk perkembangan wisata. Kita sedajg garap Ecowisata Hutan Mangroove, Kampung Batik, Kampung Rumput Laut dan Kampung Bandeng sebagai destinasi wisata kulinernya," katanya.
Armada sampah Kabupaten Bekasi belum jangkau pesisir
Kamis, 2 Agustus 2018 13:11 WIB
Jarak yang jauh membuat kita cuma bisa angkut pagi sampai siang hari, sebab TPA Burangkeng tutup jam 17.30 WIB.