New Delhi (ANTARA) - India menuntut raksasa media sosial Meta atas komentar CEO Meta Mark Zuckerberg mengenai pemilihan umum di negara itu tahun lalu yang dinilai telah mencoreng citra negara.
New Delhi juga menyatakan akan memanggil perwakilan Meta untuk menghadiri rapat komite parlemen dalam beberapa hari ke depan.
"Informasi yang salah di negara demokrasi mana pun merusak citra negara. Organisasi itu harus meminta maaf kepada parlemen India dan rakyat di sini atas kesalahan ini," kata Ketua Komite Parlemen untuk Komunikasi dan Teknologi Informasi Klis Nishikant Dubey dalam tulisannya di platform media sosial X.
Pernyataan tersebut muncul setelah Zuckerberg mengatakan dalam sebuah siniar bersama pembawa acara TV Amerika Joe Rogan bahwa Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa kalah dalam pemilu tahun lalu karena pandemi COVID-19.
Menteri Teknologi Informasi India, Ashwini Vaishnaw, pada Senin (13/1) mengatakan klaim Zuckerberg yang menyatakan bahwa sebagian besar pemerintah petahana, termasuk India, kalah dalam pemilu 2024 pasca-COVID adalah tidak benar secara fakta.
Pada 2023, India telah memblokir 36.838 URL (Uniform Resource Locator) atau alamat sumber daya di internet,.media sosial di negara itu.
Sumber : Anadolu
Baca juga: Menkomdigi kolaborasi dengan India untuk pemerintahan digital