Jakarta (ANTARA) - IDN Backpacker adalah salah satu program terdepan dari IDN Boarding School untuk mendidik para siswa menjadi manusia tangguh, dengan cara berkelana ke puluhan negara dengan biaya serendah mungkin.
Program ini telah berjalan selama tiga tahun dimulai dari dua negara pada 2023, sepuluh negara pada 2024, dan sebelas negara pada 2025.
“Tiongkok adalah salah satu negara tujuan yang dipenuhi dengan bayang-bayang ideologis. Sejak sebelum masuk perbatasan, kami sudah dihantui kabar akan hadirnya sensor ketat, pengawasan digital, razia data, hingga gambaran “pengekangan” yang nyaris seperti distopia. Inilah mengapa sebelum tiba di Kota Urumqi, saya pun menghapus semua aplikasi media sosial dari ponsel, karena cemas akan pemeriksaan mendalam oleh petugas Tiongkok,” ujar Co-founder komunitas sosial kemanusiaan, Jejak Baik Sora Algamar, Siswa SMA IDN Boarding School Cabang Solo dalam keterangannya, Kamis.
Namun, ketika akhirnya menjejak tanah Xinjiang, yang kami temui justru sebaliknya. Prosedur perbatasan berjalan lancar, tidak ada pemeriksaan yang berlebihan.
Para petugas imigrasi tersenyum, ramah namun tetap tegas. Sejak momen itu, beragam “doktrin” yang berseliweran di kepala saya mulai luntur. Saya mulai melihat Tiongkok dengan mata kepala sendiri, bukan dari layar media sosial.
“Refleksi saya ini didukung oleh berbagai temuan riset mutakhir. Studi yang dirilis oleh Global Times (2024) menyatakan bahwa lebih dari 70 persen narasi negatif tentang Tiongkok dibentuk oleh pihak-pihak yang belum pernah mengunjungi negara itu secara langsung," tambah Sora Algamar, yang kerap membagikan pengetahuan tentang AI ke berbagai kalangan.
Para responden dari Eropa dan Amerika yang pernah tinggal atau belajar di Tiongkok justru memiliki pandangan yang jauh lebih positif dan seimbang. Ini memperkuat tesis bahwa miskonsepsi sering kali bukan hasil dari realitas, tetapi dari ideological distance jarak antara persepsi dan pengalaman nyata.
Hal ini juga ditegaskan dalam artikel Harvard Business Review (What the West Gets Wrong About China, 2021) yang menyatakan bahwa banyak kalangan keliru memaknai keberhasilan Tiongkok sebagai anomali.
Padahal, sistem politik dan budaya Tiongkok memiliki akar historis serta filosofis yang panjang, termasuk dalam membentuk strategi pembangunan yang terencana dan jangka panjang.
Saya menyaksikan sendiri bagaimana Urumqi—wilayah yang sering dicap “berbeda”—justru berkembang pesat.
Pembangkit listrik tenaga angin, surya, dan nuklir berjejer di pinggir jalan. Infrastruktur publik seperti stasiun kereta sangat bersih, modern, dan efisien. Bahkan saya dibantu oleh polisi lokal selama tiga jam hanya untuk mendapatkan SIM Card. Ini adalah wajah manusiawi dari sistem yang terlalu sering digambarkan secara monokrom.
Kami lalu menempuh 37 jam perjalanan menuju Kunming dengan kereta kelas ekonomi yang sunyi dan stabil, melewati sabana dan pegunungan. Kota Kunming—di selatan Tiongkok dekat Laos—adalah kejutan yang lebih lembut.
"Saya tidak merasa asing. Saya seperti kembali ke IDN di Solo, namun dalam versi Tiongkok. Masyarakatnya hangat. Pemilik warung memberi makanan tambahan gratis tanpa diminta. Ada rasa “rumah” di balik semua narasi asing tentang Cina.
“Artikel Modern Diplomacy (2019) menyebutkan bahwa banyak orang gagal memahami bahwa Tiongkok bukanlah monolit—melainkan negara dengan keragaman etnis, kultur, dan dinamika lokal yang luar biasa.
Sebagaimana disebut oleh Kademaijala (2023), salah satu kesalahan umum adalah menyamaratakan Tiongkok sebagai satu entitas yang “terkungkung”, padahal kehidupan sosialnya, justru menunjukkan ruang gerak, kebebasan interpersonal, dan bahkan rasa komunitas yang kuat.
Bagi saya dan rekan-rekan IDN Backpacker, perjalanan ke Tiongkok bukan sekadar eksplorasi geografi—tetapi dekonstruksi ideologi. Di era informasi yang kebanjiran framing, maka yang paling langka adalah pengalaman langsung.
Dan pengalaman itulah yang mengubah kami,” tutup Sora yang telah menghasilkan beragam program UI/UX.
Dekonstruksi Tiongkok: Dari "Doktrin" ke Realitas
Kamis, 17 Juli 2025 16:39 WIB
Tempat kegiatan IDN Backpacker yang merupakan program terdepan dari IDN Boarding School (ANTARA/dok pribadi)
