Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional pada 29 Juni 2018, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (Dept. IKK-FEMA-IPB) menggelar layanan keliling konsultasi keluarga (LINGKAR).
Kegiatan LINGKAR khusus diberikan kepada para keluarga di desa dan kelurahan Lingkar Kampus IPB Dramaga dan sekitarnya, yaitu Desa Babakan, Desa Dramaga, Desa Cibanteng, Desa Ciherang, Kelurahan Situ Gede, dan Desa Tegalwaru.
Kegiatan LINGKAR yang bertema “Keluarga Cerdas, Keluarga Berkualitas” dilaksanakan selama lima hari, mulai dari 29 Juni – 4 Juli 2018 yang bertempat di desa masing-masing.
Ketua Departemen IKK IPB, Dr. Tin Herawati, SP, M.Si menjelaskan bagaimana peran keilmuan Departemen IKK FEMA IPB untuk mencerdaskan para keluarga di Lingkar Kampus IPB.
“Di IPB ada namanya Departemen IKK, FEMA IPB yang kami pelajari adalah ilmu keluarga dan konsumen, karena ternyata keluarga pun ada ilmunya. Baru di IPB saja yang membuka keilmuan tentang keluarga. Melihat rawannya fungsi keluarga di Indonesia dengan munculnya berbagai permasalahan keluarga, sekaligus bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional, Departemen IKK ingin melakukan sesuatu untuk para keluarga di desa dan kelurahan Lingkar Kampus IPB dan sekitarnya untuk berbagi melalui penyuluhan fungsi keluarga, ” jelas Dr. Tin.
Pembukaan LINGKAR dilakukan di Desa Babakan dan Kelurahan Situ Gede pada hari pertama yang disambut dengan hangat oleh Kepala Desa dan Lurah dan seluruh peserta yang hadir dari kader PKK dan Posyandu.
Kegiatan berupa penyuluhan optimalisasi fungsi keluarga, mulai dari fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan.
Selain itu konsultasi secara face to face tentang berbagai permasalahan keluarga, mulai dari konseling stress, konseling tumbuh kembang anak, dan konseling pengelolaan keuangan keluarga.
“Pada era globalisasi saat ini, dimana informasi dan teknologi berkembang sangat pesat, fungsi keluarga mendapatkan tantangan yang sangat dahsyat. Seperti fungsi agama yang sudah dinamis dan mulai luntur, juga fungsi sosial budaya yang harus lebih konsisten diterapkan oleh orangtua. Penggunaan teknologi yang semakin canggih menyebabkan keakraban di keluarga semakin merenggang. Ditambah lagi tekanan ekonomi yang membuat orangtua sibuk mencari kerja, sehingga abai untuk menjalankan fungsi-fungsi keluarga dengan baik,” jelas Dr.Ir. Diah Krisnatuti M.S, staf pengajar Departemen IKK FEMA IPB.
Prof. Dr. Ir. Euis Sunarti, M.Si selaku guru besar Departemen IKK, FEMA, IPB menegaskan bahwa pemahaman delapan fungsi keluarga harus dimiliki calon suami maupun isteri.
“Ada fungsi sebagai bentuk konsekuensi yang melekat ketika seorang laki-laki dan perempuan berkomitmen membangun keluarga, sehingga akan menentukan ketahanan keluarga tersebut. Keluarga harus mengenali fungsi keluarga sehingga tahu apa yang harus dilakukan di dalam keluarga dan bisa menyebarluaskan kebaikan kepada masyarakat sekitarnya,” tegas Prof.Euis.
Manfaat kegiatan LINGKAR ini sangat dirasakan oleh peserta yang hadir, termasuk Umiati selaku Ketua PKK Desa Babakan.
“Acara ini bagus sekali. Kita mendapatkan pengetahuan tentang pola asuh anak dan tumbuh kembang anak, serta bagaimana cara menghadapi anak remaja saat ini. Tetapi harapannya semoga ada tindak lanjut untuk mengupas tuntas tentang kehidupan remaja dan program lanjutan Sekolah Siaga yang disampaikan sebelumnya,” harap Umiati. (UAM/ris)
Peran keilmuan Departemen IKK FEMA IPB untuk cerdaskan keluarga lingkar kampus
Selasa, 3 Juli 2018 16:30 WIB
Di IPB ada namanya Departemen IKK, FEMA IPB yang kami pelajari adalah ilmu keluarga dan konsumen, karena ternyata keluarga pun ada ilmunya.