Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bersinergi dengan perguruan tinggi, industri, serta asosiasi untuk mencetak talenta digital mumpuni dalam bidang sistem komunikasi kabel laut.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemkomdigi Bonifasius Wahyu Pudjianto mengemukakan pentingnya dukungan sumber daya manusia yang kompeten dalam pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi lintas pulau.
"Infrastruktur itu membutuhkan sumber daya manusia untuk implementasi, pemanfaatan, dan aspek-aspek lain. Nah, kita membutuhkan talenta-talenta tersebut," katanya di Jakarta, Kamis (26/6), dalam acara penandatanganan komitmen bersama dalam pengembangan ekosistem konektivitas bawah laut
"Saat ini, boleh dikatakan masih sedikit talenta yang tersedia di pasar," katanya sebagaimana dikutip dalam keterangan pers kementerian.
Mitra pemerintah dalam menyediakan talenta di bidang sistem komunikasi kabel laut (SKKL) antara lain Telkom University.
Wakil Rektor Bidang Akademik Telkom University Parman Sukarno mengemukakan pentingnya sistem komunikasi kabel laut dalam upaya penyediaan layanan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut dia, Indonesia sangat membutuhkan sistem komunikasi bawah laut untuk menghadirkan konektivitas yang kuat dan stabil di seluruh wilayahnya guna mendukung pengembangan ekonomi digital, penyediaan akses informasi, serta penyelenggaraan layanan pendidikan dan kesehatan.
Kendati demikian, ia mengatakan, melonjaknya permintaan solusi konektivitas digital berkapasitas tinggi telah menimbulkan kesenjangan dalam penyediaan talenta digital di bidang sistem komunikasi kabel laut.
Parman menyampaikan bahwa kolaborasi antara para pemain kunci dalam industri, asosiasi, serta akademisi dapat membantu mempercepat pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia di bidang sistem komunikasi kabel bawah laut.
"Kami akan berfokus pada pengembangan talenta unggul dengan program pelatihan dan sertifikasi untuk memastikan adanya talent pool yang memiliki keterampilan dalam planning, operasional, dan manajemen infrastruktur digital bawah laut," katanya.
"Kami punya prodi Teknik Telekomunikasi, setiap tahun kami menerima kurang lebih 500 mahasiswa di area ini. Jadi, kebutuhan-kebutuhan untuk bidang ini (SKKL) Insya Allah kita dapat memenuhi," ia menambahkan.
