Bogor (Antaranews Megapolitan) - Untuk memberikan wawasan internasional kepada mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB menggelar Instagram atau International Talk Program bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga Bogor.
Instagram ini merupakan rangkaian dari acara International Scholarship and Education Expo yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Prestasi BEM KM IPB. Tujuannya adalah untuk meningkatkan motivasi mahasiswa IPB agar berprestasi dan berpartisipasi dalam kegiatan internasional.
Hadir sebagai narasumber Kasubdit Pengembangan Reputasi dan Prestasi Mahasiswa, Dr. Ujang Suwarna, Kasubdit Pelayanan Program Internasional Dr. Sintho Wahyuning Ardie, dan hadir juga perwakilan dari SHARE Scholarship Coordinator Lindawati Kartika, serta Awardee dan Retunee berbagai program internasional yang juga Mu’minah Mustaqimah mahasiswa IPB dari Fakultas Teknologi Pertanian.
Dalam sambutannya, Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir, Dr. Alim Setiawan mengatakan bawah kegiatan internasional seperti seminar, simposium ataupun fieldtrip sangat penting dalam memberikan pengalaman internasional kepada mahasiswa.
“Pengalaman internasional juga akan berguna untuk mendukung karir dan networking. Bagi IPB, kegiatan International Student Mobility sangat penting, karena dapat menambah reputasi dan meningkatkan peringkat IPB di kancah internasional dan tentunya di nasional,” ujar Dr. Alim.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini, Dr. Ujang memberikan wejangan kepada mahasiswa tentang persiapan yang harus dilakukan mahasiswa sebelum mengikuti kegiatan di luar negeri. Menurutnya sebelum mengikuti event internasional, mahasiswa harus memperhatikan penyelenggara kegiatan, tingkat seleksi dan jumlah negara yang berpartisipasi.
“Biasanya ada event yang diselenggarakan di tingkat internasional tetapi tidak bermutu sama sekali karena penyelenggaranya hanya memanfaatkan keuntungan semata. Maka dari itu penting untuk mengetahui penyelenggara event yang ingin diikuti. Kedua, perlu diketahui tingkat seleksi atau kompetisi dari event atau lomba, karena setiap kompetisi memiliki nilai. Semakin tinggi tingkat kompetisi maka semakin baik kegiatan tersebut dan dinilai semakin baik oleh pihak IPB. Ketiga, perlu diketahui jumlah negara yang ikut berpartisipasi dalam acara atau lomba internasional tersebut. Semakin banyak jumlah negara yang ikut, maka nilainya semakin baik,” ujar Dr. Ujang.
Menurutnya, dikatakan internasional itu jika diikuti oleh minimal tiga benua, jika kurang dari tiga benua berarti itu regional. Mahasiswa IPB yang akan mengikuti lomba di tingkat internasional akan melewati seleksi dan difasilitasi oleh pihak IPB hingga kegiatan mentoring. Itulah upaya yang diberikan IPB dalam mendukung mahasiswa agar dapat memberikan dampak yang baik bagi nama almameter dan diri mahasiswa sendiri.
Sementara itu, Dr. Shinto menjelaskan bahwa setiap kegiatan atau perlombaan akan disaring dan diseleksi jenis kegiatan dan persiapan mahasiswa dalam mengikuti acara tersebut. Pelayanan yang diberikan oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir adalah informasi melalui website ataupun media sosial.
“Kami siap bantu baik dalam hal administrasi maupun pendanaan. Kami akan bantu proses surat permohonan pembuatan visa dari perguruan tinggi hingga menyediakan bantuan biaya pendanaan jika dalam kategori lomba. Mengenai pendanaan akan diperhitungkan dari kegiatan dan kualitas lomba tersebut dan tentunya harus menjaga nama baik IPB,” ujar Dr. Shinto.
Acara ini juga menghadirkan Mu’minah Mustaqimah yang banyak memiliki pengalaman internasional. misalnya mengikuti science summer program di Jepang dan pernah mendapat penghargaan sebagai the best presenter dalam ajang internasional.(rizky/zul)
Kejar prestasi internasional, BEM IPB gelar International Talk
Rabu, 20 Juni 2018 5:42 WIB
Bagi IPB, kegiatan International Student Mobility sangat penting, karena dapat menambah reputasi dan meningkatkan peringkat IPB di kancah internasional dan tentunya di nasional.