• Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Antara News bogor
Jumat, 13 Juni 2025
Antara News bogor
Antara News bogor
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • Indo Defence: Kanada jajaki peluang kerja sama pertahanan

      Indo Defence: Kanada jajaki peluang kerja sama pertahanan

      1 jam lalu

      Keluarga Alumni ITB apresiasi pemberantasan korupsi era Prabowo

      Keluarga Alumni ITB apresiasi pemberantasan korupsi era Prabowo

      2 jam lalu

      Kimia Farma Apotek wujudkan tanggung jawab sosial melalui Program Kurban 2025

      Kimia Farma Apotek wujudkan tanggung jawab sosial melalui Program Kurban 2025

      9 jam lalu

      GREAT Institute apresiasi Prabowo dalam upaya pemberantasan korupsi

      GREAT Institute apresiasi Prabowo dalam upaya pemberantasan korupsi

      10 jam lalu

      Prabowo terima telepon Trump bahas kerja sama kedua negara dan perdamaian global

      Prabowo terima telepon Trump bahas kerja sama kedua negara dan perdamaian global

      10 jam lalu

  • Kabar Daerah
      • Bogor Update
      • Depok Update
      • Sukabumi Update
      • Bekasi Update
      • Purwasuka Update
      Masyarakat antusias urus  Nomor Induk Berusaha gratis di Kabogorfest

      Masyarakat antusias urus Nomor Induk Berusaha gratis di Kabogorfest

      52 menit lalu

      Gelaran Kabogorfest 2025 bisa bangkitkan UMKM lokal Bogor

      Gelaran Kabogorfest 2025 bisa bangkitkan UMKM lokal Bogor

      1 jam lalu

      Polres Bogor jatuhkan sanksi tilang patwal Dishub yang bonceng KDM tanpa helm

      Polres Bogor jatuhkan sanksi tilang patwal Dishub yang bonceng KDM tanpa helm

      10 jam lalu

      Waka DPRD Bogor jadi pembina pemuda tani, dukung ketahanan pangan

      Waka DPRD Bogor jadi pembina pemuda tani, dukung ketahanan pangan

      16 jam lalu

      Pemkot Depok buka seleksi terbuka isi jabatan Sekda

      Pemkot Depok buka seleksi terbuka isi jabatan Sekda

      8 jam lalu

      Disdik Depok pastikan penerimaan siswa baru sesuai aturan tanpa adanya titipan

      Disdik Depok pastikan penerimaan siswa baru sesuai aturan tanpa adanya titipan

      12 Juni 2025 19:11

      Pemkot Depok rancang program penurunan kabel udara di sejumlah lokasi

      Pemkot Depok rancang program penurunan kabel udara di sejumlah lokasi

      11 Juni 2025 22:35

      Pemkot Depok percepat pembentukan badan hukum Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan

      Pemkot Depok percepat pembentukan badan hukum Koperasi Merah Putih di seluruh kelurahan

      10 Juni 2025 19:02

      Kantor Imigrasi Sukabumi edukasi mahasiswa asing

      Kantor Imigrasi Sukabumi edukasi mahasiswa asing

      16 Mei 2025 20:46

      Dandim Karawang sebut program TMMD bantu percepatan pembangunan desa

      Dandim Karawang sebut program TMMD bantu percepatan pembangunan desa

      6 Mei 2025 20:39

      Warga Sukabumi datangi Gedung Pakuan

      Warga Sukabumi datangi Gedung Pakuan

      13 April 2025 04:26

      Tim SAR temukan jasad wisatawan tenggelam di laut Sukabumi

      Tim SAR temukan jasad wisatawan tenggelam di laut Sukabumi

      30 Maret 2025 04:06

      BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Deltamas santuni ahli waris buruh tani

      BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Deltamas santuni ahli waris buruh tani

      12 jam lalu

      Nahas, anggota Karang Taruna Bekasi tewas saat bubarkan tawuran

      Nahas, anggota Karang Taruna Bekasi tewas saat bubarkan tawuran

      17 jam lalu

      11 parpol di Kabupaten Bekasi menerima bantuan keuangan senilai Rp9,5 miliar

      11 parpol di Kabupaten Bekasi menerima bantuan keuangan senilai Rp9,5 miliar

      12 Juni 2025 22:49

      Pemkab Bekasi terapkan jam malam bagi peserta didik

      Pemkab Bekasi terapkan jam malam bagi peserta didik

      12 Juni 2025 19:36

      Pemkab Karawang ambil alih perbaikan di jalur Pantura

      Pemkab Karawang ambil alih perbaikan di jalur Pantura

      55 menit lalu

      Pasangan suami isteri Karawang ditemukan bersimbah darah di rumahnya

      Pasangan suami isteri Karawang ditemukan bersimbah darah di rumahnya

      16 jam lalu

      Jaga kelestarian sungai, Purwakarta tertibkan 417 bangunan liar selama sepekan

      Jaga kelestarian sungai, Purwakarta tertibkan 417 bangunan liar selama sepekan

      12 Juni 2025 18:19

      Polisi berhasil tangkap dua pelaku pencurian di rest area KM 62 B Tol Japek

      Polisi berhasil tangkap dua pelaku pencurian di rest area KM 62 B Tol Japek

      12 Juni 2025 13:39

  • Kesehatan
    • Kemenkes bangun RS UPT Vertikal  di Pekanbaru dengan anggaran Rp663,2 miliar

      Kemenkes bangun RS UPT Vertikal di Pekanbaru dengan anggaran Rp663,2 miliar

      4 jam lalu

      C Derma berikan edukasi terkait vitiligo untuk dobrak stigma dalam masyarakat

      C Derma berikan edukasi terkait vitiligo untuk dobrak stigma dalam masyarakat

      10 jam lalu

      Kemenkes sebut CKG temukan 50 persen perempuan alami obesitas sentral

      Kemenkes sebut CKG temukan 50 persen perempuan alami obesitas sentral

      12 jam lalu

      Pola pengasuhan keluarga berperan dalam penerapan gizi pada anak di rumah

      Pola pengasuhan keluarga berperan dalam penerapan gizi pada anak di rumah

      16 jam lalu

      Ahli gizi sarankan orang tua sajikan camilan anak tidak hanya soal rasa lezat

      Ahli gizi sarankan orang tua sajikan camilan anak tidak hanya soal rasa lezat

      12 Juni 2025 21:23

  • Iptek
    • Menkomdigi minta penyedia layanan OTT asing ikut bantu berdayakan industri penyiaran

      Menkomdigi minta penyedia layanan OTT asing ikut bantu berdayakan industri penyiaran

      3 jam lalu

      Film mahasiswa UI raih penghargaan di ajang Sony Future Filmmaker Awards 2025

      Film mahasiswa UI raih penghargaan di ajang Sony Future Filmmaker Awards 2025

      8 jam lalu

      UI bangun gedung Fasilkom diharapkan jadi pusat unggulan komputer dan TI

      UI bangun gedung Fasilkom diharapkan jadi pusat unggulan komputer dan TI

      9 jam lalu

      MAC UI dan urban spiritual Indonesia gelar "Kidung Nusantara"

      MAC UI dan urban spiritual Indonesia gelar "Kidung Nusantara"

      10 jam lalu

      UIN Palembang sediakan puluhan ribu jurnal referensi bagi mahasiswa buat karya ilmiah

      UIN Palembang sediakan puluhan ribu jurnal referensi bagi mahasiswa buat karya ilmiah

      10 jam lalu

  • Artikel
    • Kenikmatan berkendara, fitur hingga irit BBM ditawarkan HR-V hybrid

      Kenikmatan berkendara, fitur hingga irit BBM ditawarkan HR-V hybrid

      2 jam lalu

      Menjaga kekuatan ekonomi Indonesia di tengah gejolak global

      Menjaga kekuatan ekonomi Indonesia di tengah gejolak global

      9 jam lalu

      Indo Defence 2025: Menuju teknologi pertahanan yang maju

      Indo Defence 2025: Menuju teknologi pertahanan yang maju

      13 jam lalu

      ICI 2025 dan jalan keluar wujudkan hunian terjangkau publik di perkotaan

      ICI 2025 dan jalan keluar wujudkan hunian terjangkau publik di perkotaan

      12 Juni 2025 21:43

      Berubah besar demi hilangnya rapor merah lawan tim-tim Arab

      Berubah besar demi hilangnya rapor merah lawan tim-tim Arab

      12 Juni 2025 14:59

  • Lingkungan Hidup
    • Zona 5 TPPAS Sarimukti disiapkan atasi sampah di Bandung Raya

      Zona 5 TPPAS Sarimukti disiapkan atasi sampah di Bandung Raya

      3 jam lalu

      Indocement dan Pemkab Bogor kolaborasi di Hari Lingkungan Hidup Sedunia

      Indocement dan Pemkab Bogor kolaborasi di Hari Lingkungan Hidup Sedunia

      4 jam lalu

      Pemkab Bekasi uji emisi kendaraan bermotor guna tekan polusi udara

      Pemkab Bekasi uji emisi kendaraan bermotor guna tekan polusi udara

      8 jam lalu

      Menteri LH Hanif Faisol minta Pertamina percepat BBM rendah sulfur di Jabodetabek

      Menteri LH Hanif Faisol minta Pertamina percepat BBM rendah sulfur di Jabodetabek

      10 jam lalu

      Pemprov Jateng keruk sedimentasi Sungai Dombo atasi rob Sayung Demak

      Pemprov Jateng keruk sedimentasi Sungai Dombo atasi rob Sayung Demak

      13 jam lalu

  • Wisata
    • Magnum Estate International bangun ekosistem properti modern di Bali

      Magnum Estate International bangun ekosistem properti modern di Bali

      1 jam lalu

      Dispar Bali tawarkan pola perjalanan wisata di BBTF 2025

      Dispar Bali tawarkan pola perjalanan wisata di BBTF 2025

      2 jam lalu

      Kritik dan saran = cinta buat kami

      Kritik dan saran = cinta buat kami

      8 jam lalu

      Lembur Kuring Cimanggis kesukaan para artis

      Lembur Kuring Cimanggis kesukaan para artis

      8 jam lalu

      Lembur Kuring Cimanggis resep menu Sunda tidak berubah sejak 1984

      Lembur Kuring Cimanggis resep menu Sunda tidak berubah sejak 1984

      8 jam lalu

  • Internasional
    • Pemimpin tertinggi Iran Khamenei bersumpah balas atas serangan Israel

      Pemimpin tertinggi Iran Khamenei bersumpah balas atas serangan Israel

      3 jam lalu

      Diperkirakan lebih dari 290 orang tewas dalam kecelakaan pesawat di India barat

      Diperkirakan lebih dari 290 orang tewas dalam kecelakaan pesawat di India barat

      13 jam lalu

      Paus angkat uskup pembantu di Keuskupan Agung Fuzhou, China siap pererat hubungan

      Paus angkat uskup pembantu di Keuskupan Agung Fuzhou, China siap pererat hubungan

      16 jam lalu

      China sebut negosiasi dagang dengan AS capai kemajuan

      China sebut negosiasi dagang dengan AS capai kemajuan

      12 Juni 2025 22:39

      Semua penumpang pesawat Air India yang jatuh di India barat dilaporkan tewas

      Semua penumpang pesawat Air India yang jatuh di India barat dilaporkan tewas

      12 Juni 2025 21:39

  • Olahraga
    • Kabupaten Bogor siapkan dua lokasi program Sekolah Rakyat

      Kabupaten Bogor siapkan dua lokasi program Sekolah Rakyat

      58 menit lalu

      900 perenang ikut adu kemampuan di Selat Madura pada Piala Kasal 2025

      900 perenang ikut adu kemampuan di Selat Madura pada Piala Kasal 2025

      2 jam lalu

      Thomas Frank resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru Tottenham Hotspur hingga 2028

      Thomas Frank resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru Tottenham Hotspur hingga 2028

      17 jam lalu

      Presiden FIFA sebut Piala Dunia 2026 bukan sekedar turnamen sepak bola tapi selebrasi

      Presiden FIFA sebut Piala Dunia 2026 bukan sekedar turnamen sepak bola tapi selebrasi

      12 Juni 2025 07:32

      TAA dan Huijsen masuk skuad Real Madrid untuk Piala Dunia Antarklub 2025

      TAA dan Huijsen masuk skuad Real Madrid untuk Piala Dunia Antarklub 2025

      12 Juni 2025 07:01

  • Foto
    • Pelayanan perizinan dalam satu hari selesai di Kota Bogor

      Pelayanan perizinan dalam satu hari selesai di Kota Bogor

      Selasa, 27 Mei 2025 10:37

      Kemensos salurkan bantuan program Atensi di Bogor

      Kemensos salurkan bantuan program Atensi di Bogor

      Jumat, 16 Mei 2025 10:59

      Kepadatan kendaraan libur Waisak di Puncak Bogor

      Kepadatan kendaraan libur Waisak di Puncak Bogor

      Selasa, 13 Mei 2025 7:52

      Rencana Gedung Bakorwil untuk kantor Gubernur Jawa Barat

      Rencana Gedung Bakorwil untuk kantor Gubernur Jawa Barat

      Jumat, 9 Mei 2025 9:39

      Wisata balon udara di kawasan Puncak Bogor

      Wisata balon udara di kawasan Puncak Bogor

      Kamis, 8 Mei 2025 15:07

  • Video
    • Kritik dan saran = cinta buat kami

      Kritik dan saran = cinta buat kami

      Jumat, 13 Juni 2025 14:57

      Lembur Kuring Cimanggis kesukaan para artis

      Lembur Kuring Cimanggis kesukaan para artis

      Jumat, 13 Juni 2025 14:55

      Lembur Kuring Cimanggis resep menu Sunda tidak berubah sejak 1984

      Lembur Kuring Cimanggis resep menu Sunda tidak berubah sejak 1984

      Jumat, 13 Juni 2025 14:53

      Bupati Bogor buka Kabogorfest 2025 untuk pemulihan ekonomi warga

      Bupati Bogor buka Kabogorfest 2025 untuk pemulihan ekonomi warga

      Kamis, 12 Juni 2025 11:12

      Menteri Widiyanti usul bentuk tim lintas Kementerian untuk Raja Ampat

      Menteri Widiyanti usul bentuk tim lintas Kementerian untuk Raja Ampat

      Rabu, 11 Juni 2025 10:55

Sukacita petani lada hitam Lampung

Selasa, 13 Mei 2025 22:40 WIB

Sukacita petani lada hitam Lampung

Petani lada di Kabupaten Tanggamus, Lampung. ANTARA/HO-GIZ

Tanggamus, Lampung (ANTARA) - Pagi menjelang siang itu, cuaca mendung di Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Aliran listrik PLN sempat terhenti, menyusul hujan disertai angin kencang yang terjadi malam sebelumnya menumbangkan beberapa pepohonan dan mengganggu jaringan listrik.

Hingga pertemuan petani pembudidaya lada hitam Lampung dengan mitra mereka nyaris usai lewat tengah hari, aliran listrik ternyata belum juga pulih.

Namun para petani pembudidaya lada hitam Lampung itu dengan bersemangat tetap melaksanakan pertemuan mereka dengan mitra dan pendamping Program Lada Lestari Lampung (3L) yang diinisiasi Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Keith Spicer/Harris Spice, bersama PT Mitra Agro Usaha Perkebunan (MAUP), serta didukung stakeholders lainnya.

GIZ adalah perusahaan kerja sama internasional untuk pembangunan berkelanjutan yang beroperasi di lebih dari 130 negara atas nama Pemerintah Federal Jerman.

Keith Spicer Ltd/Harris Spice adalah pemimpin global dalam pembuatan, pemasaran dan distribusi teh, rempah-rempah, jamu dan bumbu, serta perisa/perasa lainnya, untuk industri makanan dan merupakan bagian dari Harris Freeman Group.

Misinya adalah untuk mendapatkan dan mendistribusikan rempah-rempah dan rempah-rempah terbaik, dengan cara yang aman, terjamin, dan berkelanjutan.

GIZ bekerja sama dengan Keith Spicer/Harris Spice telah memulai proyek lada organik di Indonesia. Proyek ini menawarkan model kemitraan pemerintah dengan swasta terkait pertanian, peningkatan pasar, serta pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan pada subsektor lada.

Proyek bersama ini menghubungkan keahlian yang ditawarkan oleh kedua belah pihak. Keith Spicer Ltd/Harris Spice menghadirkan pengetahuan khusus industri, teknologi baru, dan pendekatan kreatif. Sedangkan GIZ menyediakan keahlian kebijakan pembangunan, staf terampil di bidangnya, dan jaringan global yang mencakup pembuat kebijakan, sektor swasta, dan masyarakat sipil.

Dalam penelitiannya berjudul Peningkatan Daya Sang Lada (Piper nigrum L) Melalui Budi daya Organik oleh Agus Kardinan, I Wayan Laba, dan Rismayani dari Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (2018), menyatakan bahwa lada (Piper nigrum L.) merupakan tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomi tinggi, dan penghasil devisa terbesar ketujuh pada kelompok tanaman perkebunan.

Daerah pengembangan lada di Indonesia sebagian besar berada di Provinsi Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan, dan Sulawesi. Indonesia bukanlah negara terbesar pemasok kebutuhan lada di tingkat dunia, namun Indonesia merupakan negara pemasok lada nomor tiga di dunia. Negara pemasok kebutuhan lada terbesar di dunia adalah Vietnam, disusul oleh Brasil.

Salah satu kunci keberhasilan Vietnam adalah diterapkannya budi daya lada yang baik didukung oleh pemerintah dan swasta. Sedangkan di Indonesia sebagian besar perkebunan lada adalah milik petani dengan teknik budi daya yang beragam, seringkali tidak sesuai dengan standard operasional prosedur (SOP) budi daya lada yang dianjurkan.

Bersaing secara kuantitas dirasa berat untuk Indonesia, karena sampai saat ini produktivitas lada di Indonesia masih relatif rendah. Banyak permasalahan yang dihadapi oleh petani lada di Indonesia di antaranya mutu dari produk lada dihasilkan petani masih rendah. Tapi, Indonesia pernah menduduki peringkat pertama produsen lada dunia, terutama dari Lampung.  

Permasalahan yang dihadapi usaha tani lada di Indonesia cukup klasik, terutama rendahnya produktivitas lada (kurang dari 1 ton/ha), besarnya kehilangan hasil karena hama dan penyakit, serta pendapatan yang tidak menentu karena harga lada yang sangat fluktuatif (Soetopo, 2012; Rosman, 2016), sehingga mengakibatkan turunnya produksi dan nilai ekspor (Yuhono, 2007). 

Tanaman lada merupakan salah satu komoditas pertanian yang ada di Nusantara, dan salah satunya terdapat di Provinsi Lampung. Pada tahun 1653, Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten mengeluarkan peraturan yang mewajibkan penduduk Lampung untuk menanam pohon lada sebanyak 500 pohon per orang. Bahkan, supaya ada tata niaga tanaman lada, penguasa dari Banten menempatkan beberapa orang untuk mengawasi jual beli lada.

Pada zaman dahulu, daerah penghasil lada utama di Lampung adalah Tulang Bawang, Sekampung, dan Seputih. Hingga akhirnya, banyak masyarakat yang tertarik menanam tanaman lada, selain karena perawatan yang cukup mudah, juga karena harga lada yang menggiurkan. Pada bulan Agustus 2022, harga lada pernah mencapai Rp46.800 per kilogram. Bahkan, pada masa panen raya lada hitam di Agustus 2024, harganya mencapai Rp90.000 per kilogram.

Menanam lada membutuhkan waktu sekitar 3-4 tahun. Waktu panen tergantung pada jenis lada yang ditanam dan kondisi lingkungan tempat tanamnya. Lada biasanya dipanen ketika buahnya sudah berwarna merah kehitaman. Tanaman lada cocok ditanam di daerah yang memiliki ketinggian antara 0-700 meter di atas permukaan laut, suhu udara antara 25-32 derajat celsius, curah hujan yang cukup, serta tanah yang gembur dan subur.

Namun saat ini, banyak petani yang beralih dari menanam lada ke komoditas lain, padahal dengan harga lada yang tinggi, dapat meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat.  

Pernah berjaya

Belakangan, Provinsi Lampung dengan didukung berbagai pihak telah mampu mengekspor lada hitam ke pasar internasional melalui Vietnam  Ini sebuah harapan baru sebagai bagian dari cita-cita bersama untuk mengembalikan kejayaan lada hitam Lampung yang ada  sebelumnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Penjabat Gubernur Lampung Samsudin  menyatakan, provinsi itu terancam kehilangan ikon sebagai tanah lada akibat tingkat produktivitas lada serta luasan areal tanam lada yang terus turun. Oleh karena itu, dia mengajak bersama-sama menjaga dan mengelola tanaman lada untuk mengembalikan kejayaan lada Lampung.

Lada hitam Lampung pernah sangat terkenal. Namun beberapa waktu lalu agak tenggelam, antara lain karena penyakit busuk pangkal batang. Karena itu, saat ini sedang diujicobakan penggunaan batang bawah tanaman lada yang tahan terhadap jamur Phytophthora. Selain itu, perlu peran pemerintah bersama pihak swasta dan petani untuk bersama-sama menanggulanginya secara efektif.

Dalam suatu pertemuan, Ketua Komunitas Usaha Bersama (KUB) Koperasi Berkah Jaya Lestari Ihsanudin membeberkan capaian produksi lada hitam hasil petani setempat yang pertama kalinya telah dibeli oleh PT MAUP untuk diekspor ke Vietnam.

Kontribusi para petani lada di Air Naningan cukup besar dari sebanyak seluruhnya 63 kontainer atau 945 metrik ton (MT). Dari total pembelian sebanyak 959 metrik ton, sebanyak 61,2 persen berasal dari Kabupaten Tanggamus; 7,00 persen dari Kabupaten Lampung Barat; Pesisir Barat 0,59 persen; Lampung Tengah 6,66 persen; Lampung Timur 18,39 persen, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dan Sumatera Selatan 5,32 persen; dan Provinsi Bengkulu 0,22 persen. Data ini menunjukkan bahwa Kabupaten Tanggamus di Provinsi Lampung berpotensi memiliki sumber komoditas lada terbesar.

Karenanya, Ihsanudin mengajak para petani lada setempat untuk terus meningkatkan kualitas hasil panen lada mereka, agar memenuhi standar pembelian perusahaan untuk diekspor, sehingga mendapatkan harga yang lebih tinggi demi kesejahteraan mereka. "Kita sama-sama berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan kita. Bagaimana caranya kita bisa mencapai target memproduksi lada hitam yang berkualitas, dan nantinya juga memenuhi standar budi daya lada organik," kata dia.

Senyum ceria merekah dari umumnya para petani lada di Air Naningan tersebut. Mereka kebanyakan mengaku mendapatkan harga pembelian yang lebih tinggi dari sebelumnya. Mereka juga merasakan prosedur dan proses serta pembayaran lada yang dibeli dengan lebih transparan, merasa lebih nyaman dan aman.

Muhammad Zaini atau akrab disapa Jay (33), salah satu petani muda peserta Progam Lada Lestari Lampung di Air Naningan mengaku, mampu menjual ratusan kilogram lada hitam sesuai standar ekspor, dengan harga beli minimal Rp85.000 per kg.

Dia menyebut prosedurnya, setelah lada miliknya dicek standar kualitasnya di PT MAUP Herbs & Spices Farmer Processing Centre di Ambarawa, Pringsewu, dia dan petani yang hendak menjual lada lainnya mendapatkan notifikasi detailnya  beserta harga pembeliannya. Tak lama kemudian, dana pembelian lada untuk masing-masing petani ditransfer ke rekening petani lada bersangkutan. 

Para petani itu pun bersyukur, pada panen dan pembelian lada hitam dengan PT MAUP kali ini tidak lagi tertipu adanya uang palsu yang diselipkan di dalamnya.

Sebelumnya, beberapa petani di sini mengakui pernah kena tipu dari transaksi pembelian tunai dengan pedagang pengumpul lada, di antaranya ada uang palsu terselip di dalamnya.  Kali ini, selain mendapatkan kepastian harga pembelian lebih tinggi, petani juga terhindar dari tindak kriminalitas  dan terhindari dari uang palsu.

Hasil pembelian lada hitam anggota KUB di Air Naningan oleh PT MAUP yang tersebar di desa mereka dan kawasan sekitar, memantik reaksi dari para petani lain.

Para pedagang pengumpul juga tertarik terlibat di dalamnya, hingga ada yang berupaya menggunakan identitas khusus (ID) petani anggota KUB untuk melakukan penjualan, sehingga ikut menikmati hasil harga yang lebih tinggi itu.

Namun, semua upaya itu telah diantisipasi sejak awal, seperti melalui proses penelusuran  yang ketat diterapkan oleh pelaksana proyek bersama pihak perusahaan dan KUB, dengan kontrol kualitas  yang ketat sehingga hal yang dikhawatirkan itu tak sampai terjadi.

Sejumlah petani yang tak ikut menjual lada hitam mengaku masih tak percaya atas apa yang dialami para petani anggota KUB tersebut, dan mempertanyakannya.

Nur Zamzam (64), petani di Air Naningan yang mengaku memiliki 2 hektare (ha) kebun lada hitam, mampu menjual hingga 5 kuintal, dengan harga rata-rata Rp86.000 hingga Rp87.000/kg. Kepastian harga lebih tinggi dari penjualan lada hitam sebelumnya itu diperolehnya, karena lada yang diproduksi memiliki standar untuk pembelian ekspor oleh PT MAUP. Padahal sebelumnya dia mengaku relatif susah menjual dengan harga tinggi, meskipun lada yang dihasilkan berkualitas.

Petani lainnya, Harlin (75) memiliki 4-5 ha kebun lada hitam, meskipun tergolong tanaman tua yang ditanam sejak tahun 1983. Ia mampu menjual lada hitam hingga beberapa ton, dengan harga hingga Rp85.000/kg. Kualitas lada miliknya baik, dengan standar minimal kadar air (kering) dan kandungan serasah (bersih).

Saat cuaca panas, dengan bantuan alas terpal, dia bisa menjemur lada hasil panen selama 3-4 hari, untuk memenuhi standar kadar air yang ditentukan dalam pembelian untuk ekspor. "Paling bagus, kalau cuaca terik, cukup tiga hari lada yang dijemur di atas terpal plastik itu sudah kering secara optimal," katanya.

Namun, bila kondisi cuaca sedang tidak bersahabat, mendung atau kerap hujan seperti akhir tahun 2024 ini, perlu waktu beberapa hari lagi untuk mengeringkan ladanya. Padahal bila terlalu lama tidak dijemur dalam panas matahari secara mencukupi, lada yang sudah dipanen itu akan berjamur dan memutih, sehingga dipastikan menyusut beratnya

"Rugi petani kalau lada tidak kering optimal, karena faktor cuaca kurang mendukung," ujarnya lagi.

Karena itu, dia dan para petani setempat berharap adanya dukungan peralatan pengering lada (dome dryer) yang dapat digunakan secara kolektif oleh anggota KUB  ketika tak bisa menjemur lada karena cuaca sedang mendung atau hujan. Kondisi ini biasanya dialami mereka saat panen lada berlangsung di musim penghujan. Sudah pasti kerugian dialami mereka ada di depan mata, karena tak memiliki alat bantu pengering lada, selain hanya mengandalkan panas alami dari sinar matahari.

Harlin  pernah memanen lada hingga mencapai 7-8 ton dalam satu kali musim panen, sehingga harus meminta izin kepada tetangga dan warga sekitar rumahnya untuk menggunakan sebagian areal setempat untuk menjemur lada tersebut. Pelataran rumahnya tak lagi mencukupi untuk menjemur lada sebanyak itu.

Dia menceritakan pula, pernah mengalami kejadian tanaman ladanya banyak yang mati kuning karena terkena penyakit busuk pangkal batang, disebabkan cuaca banyak hujan saat itu. Kondisi cuaca selama sekitar tiga tahunan berturut-turut, menurutnya, juga kurang baik, mengingat saat panen lada, terjadi banyak hujan dan jarang panas matahari. Karena itu, dengan bantuan dinas terkait, petani setempat telah mulai menerapkan budi daya lada sambung pucuk. Sekarang, lada hasil sambung pucuk telah mulai berbuah.

Ia menyebutkan, saat produktivitas tanaman ladanya tinggi, dalam satu batang bisa memanen hingga satu karung lada basah berukuran karung isi 30 kg. Satu kuintal lada basah, saat dikeringkan secara optimal bisa menjadi 30 kg lada kering siap jual. Dalam satu hektare, bisa menghasilkan lada hingga 1,5 ton.

Namun sekarang tanaman lada berusia tua yang dimilikinya paling tinggi dalam satu hektare hanya mampu menghasilkan hingga 3 kuintal saja. Produktivitasnya semakin menurun, antara lain karena buah ladanya ompong atau kurang nutrisi. Penyebabnya, antara lain terutama faktor cuaca yang kurang mendukung bagi peningkatan produktivitas tanaman lada, pemberian pupuk kurang, dan perawatan yang kurang baik.

Umumnya tanaman lada muda mulai berbuah pada umur tanam tiga tahun, dan bila dirawat dengan baik dapat terus produktif sepanjang 25 tahunan. Namun bila kurang perawatan dan petani pemilik kebun ladanya "jorok", tanaman ladanya bisa mudah terserang hama penyakit sehingga lebih cepat tidak produktif, kemudian tak lama mati.

Lada hitam Lampung. ANTARA/HO-GIZ

Ihsanudin juga menyatakan dukungan adanya Program Lada Lampung Lestari selama ini telah memberikan panduan, bimbingan dan pembinaan serta pendampingan kepada para petani lada anggotanya, baik dari aspek budi daya, perawatan, hingga pascapanen dan pemasarannya. Para petani pun optimis berpeluang besar menghasilkan lada berkualitas dengan harga tinggi.

Apalagi, umumnya petani lada di Air Naningan merasakan, dalam tiga tahun terakhir, kondisi cuaca yang sudah berubah  sehingga menjadikan budi daya dan perawatan tanaman lada perlu perhatian lebih ekstra. Cuaca yang kurang mendukung seperti sebelumnya, mengharuskan mereka mulai menerapkan pola budi daya yang lebih baik lagi, untuk mengantisipasi perubahan iklim dan kondisi cuaca seperti saat ini dan ke depannya lagi.

Karena itu, berbagai panduan, bimbingan dan pembinaan serta pendampingan dalam Program Lada Lestari Lampung dapat menjawab kondisi ini.

Salah satu antisipasi budi daya yang diaplikasikan adalah Program Solarisasi Tanah  untuk menekan penyebaran dan penularan penyakit utama tanaman lada berupa busuk pangkal batang yang disebabkan oleh cendawan Phytophthora capsici. Solarisasi tanah merupakan metode ramah lingkungan dalam mengendalikan organisme pengganggu tanaman menggunakan sinar matahari untuk meningkatkan suhu tanah.

Selain itu, pemerintah melalui Dinas Perkebunan untuk mengantisipasi serangan penyakit busuk pangkal batang, mendorong petani lada menerapkan budi daya sambung pucuk (malada). Itu merupakan alternatif memperkuat pangkal batang tanaman lada, agar lebih kuat menghadapi serangan busuk pangkal batang itu.

Namun petani di Air Naningan berharap metode sambung pucuk ini dapat dikaji dan diteliti lebih lanjut, sehingga pada akhirnya tidak merugikan petani untuk memberikan jaminan hasil panen dengan produktivitas tinggi serta kualitas lada yang memenuhi standar untuk ekspor. Jangan sampai terhindar dari penyakit busuk pangkal batang, tapi hasil panen kualitasnya tidak memenuhi standar pasar ekspor.

Para petani lada di Air Naningan mengeluhkan pula keterbatasan tenaga kerja untuk membersihkan tanaman lada, karena bila dibiarkan saja tanpa perawatan dikhawatirkan panennya kurang maksimal. Padahal upah tenaga kerja, termasuk untuk memanen lada di sini berkisar Rp3.000 untuk setiap kilogram lada yang dipanen, ditambah dengan makan dan rokoknya.

Budi daya lada bagi umumnya petani di sini sudah mendarah daging dan dilakukan turun temurun oleh nenek moyang mereka yang diteruskan hingga sekarang. Beberapa petani senior maupun petani muda di sini mengaku cinta mati pada komoditas lada, sehingga apa pun yang terjadi pada tanaman ini, bertekad akan terus membudidayakannya.

Kesetiaan sebagian besar petani di sini untuk terus membudidayakan tanaman lada telah teruji. Mereka tak bergeming ke komoditas perkebunan lain, walaupun terjadi pasang surut harga dan ancaman penyakit mematikan dialami tanaman lada mereka. Kendati masih ada tanaman kopi maupun jenis tanaman bernilai ekonomis tinggi lainnya, mereka menyatakan masih tetap akan bertahan membudidayakan lada itu.

Ihsanudin bersama petani anggotanya berharap, KUB atau koperasi yang ada dapat mewakili petani untuk melakukan pembelian secara kolektif bagi para anggotanya, sehingga PT MAUP tidak lagi perlu langsung terlibat dalam pembelian di lapangan.

"Untuk panen ke depan, petani di sini berharap peranan Koperasi BJL yang ada bisa lebih efektif menjalankan fungsinya, sehingga perlu ditata menjadi lebih baik lagi, termasuk dilakukan penguatan pada KUB-nya," kata Ihsanudin. Namun untuk mengekspornya, sesuai dengan kesepakatan, mereka tetap perlu bermitra dengan PT MAUP untuk melakukannya.

Atasi permasalahan

Di balik sejumlah manfaat dan dampak positif Program/Proyek Lada Lestari Lampung, tentu saja masih terselip sejumlah permasalahan yang dialami para petani lada itu, baik dari aspek budi daya, pascapanen maupun saat pembelian lada yang telah berjalan.

Semua permasalahan yang masih ada itu tetap perlu dilakukan evaluasi dan dicarikan solusi terbaiknya, seperti dukungan transportasi/pengangkutan lada dari kebun/rumah petani ke gudang atau ke perusahaan secara memadai sesuai dengan kondisi lapangan dan kebutuhan konsumen.

Transportasi yang tersedia juga harus bisa menyesuaikan dengan kondisi geografis dan infrastruktur jalan/jembatan di wilayah tersebut, dengan memperhitungkan daya angkut kendaraan, daya tampung di gudang yang tersedia, dan kesiapan sarana pencatatan maupun pengecekannya di laboratorium.

Targetnya tak ada lagi lada hasil panen yang diangkut sampai menginap di gudang, atau daya tampung gudang tak mampu menyimpan lada yang dikumpulkan dari para petani setempat.

Mereka juga berharap pemerintah daerah, pemerintah pusat, bersama pihak perusahaan untuk bisa membenahi kondisi infrastruktur jalan ke desa-desa mereka, sehingga mengurangi risiko medan yang berat saat mengangkut lada maupun hasil pertanian dan perkebunan dari dalam desa mereka. Jalan-jalan yang rusak parah diminta segera diperbaiki, sehingga transportasi hasil panen petani di sini menjadi lancar dibawa ke luar untuk dijual.

Mereka menyatakan jika hasil pertanian dan perkebunan lancar dibawa keluar untuk dijual, atau para pembeli datang langsung ke desa mereka, sehingga memberikan peluang peningkatan penghasilan dan pendapatan serta kesejahteraan petani maupun warga setempat.

Sekarang saja, setelah merasakan adanya pembelian lada hitam oleh perusahaan, dengan harga sesuai standar kualitasnya, umumnya petani di Air Naningan mengaku puas mendapatkan hasil seperti diharapkan. Kenyataan ini bahkan sempat membuat cemburu para petani lain termasuk tetangga kampung mereka yang belum masuk menjadi anggota dan ikut dalam Program Lada Lestari Lampung.

Sejumlah petani lada di Air Naningan itu pun ada yang menyimpan hasil penjualan lada mereka untuk ditabung, sehingga dapat digunakan memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga mereka ke depan, termasuk persiapan biaya pendidikan anak-anak mereka.

Sebagian lagi menyiapkannya untuk membeli lahan baru yang dapat ditanami lada serta tanaman produktif penyela lainnya. Beberapa petani mengaku segera membeli lahan untuk membangun rumah baru mereka, bahkan ada yang sudah menyiapkan lahan untuk membangun rumah baru itu.

Sejumlah petani lada setempat juga mengaku sudah menyiapkan dana hasil penjualan untuk memperbaiki atau merenovasi rumah mereka, sehingga menjadi lebih nyaman untuk ditinggali bersama keluarganya. Ada beberapa petani yang juga telah menabung uang hasil penjualan lada mereka, untuk menyiapkan diri berangkat menunaikan ibadah umrah bersama keluarga masing-masing. Sekaligus ada pula yang sudah bersiap mendaftarkan diri bersama keluarga inti untuk menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah.

Berkah dari budi daya lada hitam berkualitas, bagian dari Program Lada Lestari Lampung mulai dirasakan para petani di Air Naningan dan beberapa lainnya di Lampung ini. Berkah ini diharapkan dapat ditularkan dan dikembangkan serta diperluas maupun ditingkatkan lagi, sehingga benar-benar dapat memberikan jaminan kesejahteraan bagi mereka yang tetap bertahan tidak pergi ke lain hati komoditas lainnya, tetap setia mengurus dan membudidayakan tanaman ladanya dengan baik.

Harapan besar ini semoga bisa terwujud segera, dan aspirasi para petani lada itu untuk dukungan infrastruktur di kampung mereka, dapat didengar oleh para pihak yang berwenang.

Merespons capaian Program Lada Lestari Lampung itu, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Tanggamus menurut Kepala Disbunnak setempat Henri Fatra meyakini dengan Program Lada Lestari Lampung yang mulai terbukti dirasakan para petani lada di daerah ini, dapat menjadi pengungkit semangat terus mengembangkan budi daya lada hitam.

"Petani mendapatkan pendampingan dan dukungan untuk terus mengembangkan budi daya lada hitam, sehingga dapat menghasilkan lada hitam berkualitas. Makin berkualitas harga pembeliannya juga kian tinggi," kata Henri.

Pihaknya juga mendukung penuh target lebih lanjut program ini untuk mengembangkan budi daya lada hitam organik.


Pastinya, dengan budi daya lada hitam yang baik, lada yang diproduksi petani juga makin berkualitas sehingga mendapatkan harga lebih tinggi. Apalagi saat budi daya lada hitam organik diterapkan, hampir pasti pula kualitas lada yang dihasilkan makin berkualitas dengan harga kian tinggi pula.

"Pemerintah daerah di Tanggamus mendukung budi daya lada organik ini, selain memang ramah lingkungan, juga memberikan manfaat langsung bagi petani dan masyarakat sekitar," kata Henri Fatra.

Dinas Kehutanan Lampung, menurut Kepala Dinasnya, Yanyan Ruchyansyah, mendukung penuh pengembangan komoditas lada hitam Lampung berkualitas, termasuk sasaran menuju sertifikasi lada organik yang dicanangkan petani dengan dukungan para pihak ini.

Dia bahkan siap mendukung produksi lada itu dari para petani pengelola izin perhutanan sosial (PS) khususnya di wilayah Air Naningan, Kabupaten Tanggamus. Apalagi ternyata dari lada hitam yang diekspor itu, terdapat kontribusi sedikitnya 30 ton dari sekitar 100 petani perhutanan sosial setempat. "Ini permulaan yang sangat baik dan layak dilanjutkan serta terus dikembangkan," katanya.

Menurut Yanyan, kontribusi produksi pertanian dan perkebunan dari kawasan kelola perhutanan sosial itu menunjukkan adanya geliat semangat masyarakat petani/pekebun untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan mereka.

Karena itu, para pihaknya harus terus mendorong agar terjadi pergerakan ekonomi yang dinamis di desa-desa penyangga sekitar kawasan hutan agar dapat menerapkan pola budi daya yang ramah lingkungan. Upaya ini dalam jangka pendek dapat meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat sekitar hutan, dan pada akhirnya akan mendukung mereka menerapkan pola budi daya agroforestri untuk pemulihan ekologis dan ekosistem hutan di sekitarnya.

Pembuktian cerita tentang kejayaan lada hitam Lampung, kini salah satu terobosannya telah dilakukan di Pringsewu, dengan ekspor lada hitam ke pasar dunia melalui Vietnam. Ke depan, fokusnya adalah merancang program bersama dalam waktu tidak lama lagi, kolaborasi dengan berbagai pihak secara sinergis, akan mampu mengembalikan kejayaan lada hitam Lampung, dengan mewujudkan slogan “Lada Hitam Lampung Mendunia”.

Lewat kerja kolaboratif dalam Program Lada Lestari Lampung bersama PT MAUP yang telah melakukan pembelian hasil panen lada petani di tiga kabupaten di Lampung itu, para petani lada di Kabupaten Tanggamus, Pesawaran, dan Lampung Barat telah mulai merasakan manfaatnya.

Mereka pun tersenyum cerah ceria dan memiliki optimisme tinggi, program ini akan berjalan sukses sejalan dengan kerja keras untuk membangkitkan kembali kejayaan Lampung sebagai provinsi penghasil utama lada di Indonesia dan dunia. Senyum merekah para petani lada hitam Lampung itu akan kian mengembang saat semua harapan, cita-cita, dan mimpi besar bersama tersebut benar-benar dapat segera terwujud di depan mata.

Pewarta: Budisantoso Budiman
Uploader : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA 2025
  • Whatsapp
  • facebook
  • twitter
  • email
  • pinterest
  • print

Berita Terkait

Ekspor komoditas pertanian Lampung meningkat 6,7 persen

Ekspor komoditas pertanian Lampung meningkat 6,7 persen

10 Desember 2020 22:17

PTPN VII Genjot "Operational Excellence!"

PTPN VII Genjot "Operational Excellence!"

18 Oktober 2020 13:36

Gubernur Lampung Arinal: Antisipasi Penyakit Tanaman Lada dan Kakao

Gubernur Lampung Arinal: Antisipasi Penyakit Tanaman Lada dan Kakao

3 Oktober 2019 19:36

Neraca perdagangan luar negeri Lampung defisit, Mengapa?

Neraca perdagangan luar negeri Lampung defisit, Mengapa?

23 September 2019 16:47

Lampung Bangkitkan Kejayaan Komoditas Lada

Lampung Bangkitkan Kejayaan Komoditas Lada

26 Agustus 2019 15:03

Ekspor Lampung turun 25 persen, Mengapa?

Ekspor Lampung turun 25 persen, Mengapa?

23 Desember 2018 16:35

Ini dia, Ada 'Festival Petik Lada' di Lampung

Ini dia, Ada 'Festival Petik Lada' di Lampung

5 September 2018 13:16

Provinsi Lampung Memperhatikan Daerah Padat Karya dan Kekurangan Gizi

Provinsi Lampung Memperhatikan Daerah Padat Karya dan Kekurangan Gizi

30 Maret 2018 08:05

Terpopuler

Banjarmasin berupaya atasi krisis dokter spesialis

Banjarmasin berupaya atasi krisis dokter spesialis

Idul Adha datangkan rezeki pengepul kulit hewan kurban di Bekasi

Idul Adha datangkan rezeki pengepul kulit hewan kurban di Bekasi

Wilayah Bogor Barat jadi alternatif wisata kawasan Puncak

Wilayah Bogor Barat jadi alternatif wisata kawasan Puncak

Yayasan AMC Bogor  tebar kurban 22 sapi untuk pengajar Quran dan warga

Yayasan AMC Bogor tebar kurban 22 sapi untuk pengajar Quran dan warga

Guru Besar IPB University soroti transformasi jadi sekolah teknik

Guru Besar IPB University soroti transformasi jadi sekolah teknik

Top News

  • Masyarakat antusias urus  Nomor Induk Berusaha gratis di Kabogorfest

    Masyarakat antusias urus Nomor Induk Berusaha gratis di Kabogorfest

    52 menit lalu

  • Pemkab Karawang ambil alih perbaikan di jalur Pantura

    Pemkab Karawang ambil alih perbaikan di jalur Pantura

    55 menit lalu

  • Kabupaten Bogor siapkan dua lokasi program Sekolah Rakyat

    Kabupaten Bogor siapkan dua lokasi program Sekolah Rakyat

    58 menit lalu

  • Gelaran Kabogorfest 2025 bisa bangkitkan UMKM lokal Bogor

    Gelaran Kabogorfest 2025 bisa bangkitkan UMKM lokal Bogor

    1 jam lalu

  • Indo Defence: Kanada jajaki peluang kerja sama pertahanan

    Indo Defence: Kanada jajaki peluang kerja sama pertahanan

    1 jam lalu

Antara News bogor
megapolitan.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Top News
  • Terkini
  • RSS
  • Twitter
  • Facebook
  • Kabar Daerah
  • Ekonomi
  • Iptek
  • Artikel
  • Lingkungan Hidup
  • Wisata
  • Internasional
  • Olahraga
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA