Padang (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mengapresiasi Universitas Andalas sebagai kampus berdampak yang aktif mempelopori atau berkontribusi terhadap penyelesaian persoalan sosial, ekonomi, dan ekologi, baik di tingkat lokal maupun global.
"Kampus berdampak ialah salah satu konsep visioner dan Unand adalah salah satu perguruan tinggi yang sudah mengarah ke sana, di mana dokumentasi praktik terbaiknya bisa dijadikan contoh nasional," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiktisaintek Khairul Munadi di Padang, Minggu.
Munadi mengatakan konsep kampus berdampak seharusnya dapat diterjemahkan menjadi program nyata yang menyatu dengan kebutuhan lokal serta memberikan kontribusi global, sehingga Indonesia bukan hanya konsumen kebijakan melainkan juga produsen terhadap solusi dunia melalui pendidikan tinggi.
Hal itu sesuai dengan empat pilar pendidikan tinggi, yakni akses, mutu, relevansi, dan dampak yang menjadi landasan Kemdiktisaintek dalam menyusun dokumen strategis kelembagaan ke depan.
"Pilar dampak ditambahkan agar pengembangan pendidikan tinggi dilakukan lebih sistemik dan teratur. Ini jawaban atas tuntutan zaman dan kebutuhan pembangunan yang semakin kompleks," katanya.
Ia menilai Unand telah memainkan peran penting sebagai kampus tertua di luar Pulau Jawa serta menjadi suatu simbol kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia bagian barat.
Baca juga: Mentan dan Mendiktisaintek minta Unand riset mendalam terkait tanaman gandum
Baca juga: Unand masuk 10 besar perguruan tinggi dengan jumlah guru besar terbanyak