Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menggandeng sekolah tinggi kedinasan Poltekesos Bandung untuk berperan aktif membantu dalam penanganan dan penyelesaian masalah anak dan perempuan yang urgen untuk diselesaikan.
"Persoalan anak dan perempuan di Jawa Barat sangat urgen untuk diselesaikan karena banyak terjadi kasus tindak kekerasan, eksploitasi (khususnya anak yang tinggal di jalanan) dan anak yang salah asuh," kata Dedi dalam keterangan di Bandung, Sabtu.
Menurutnya persoalan anak dan perempuan ini perlu langkah taktis dan terukur dalam penyelesaiannya, tidak bersifat sporadis (sewaktu-waktu). Untuk itu Dedi memerintahkan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak & Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat, untuk melaksanakan penanganan dan penyelesaiannya dengan menggandeng Poltekesos Bandung.
Pihak Poltekesos dalam keterangannya menyampaikan Dedi Mulyadi sudah tidak asing lagi bekerja sama dengan mereka di mana pada tahun 2017 pernah melakukan kegiatan bedah kampung di Purwakarta, saat yang bersangkutan menjadi bupati, di mana 120 rumah warga miskin diperbaiki seutuhnya. Saat itu juga terungkap persoalan persoalan sosial lainnya dan secara terintegratif diselesaikan.
Baca juga: Warga Sukabumi datangi Gedung Pakuan
Baca juga: Gubernur Jabar: Hukum tegas dokter cabul Priguna
Ketika Dedi menjadi gubernur dengan visinya "lembur diurus, kota ditata" dengan salah satu langkah yang ditempuh adalah kegiatan "nganjang ka desa" dan berkeinginan berkolaborasi, Poltekesos menyambut baik hal tersebut.
"Poltekesos telah lama bekerja dalam mengatasi persoalan anak, perempuan, dan banyak yang sudah diselesaikan. Tapi kalau diukur secara statistik belum terlihat secara signifikan karena banyak kasus yang tidak mau diungkap dan terlambat diketahui," kata dosen Poltekesos Bandung Bambang Rustamto dalam keterangannya.