Bogor (Antaranews Megapolitan) - Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (Himasiera) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar seminar Interaktif bertajuk “Meikarta Untuk Siapa” yang dilaksanakan di Ruang Kuliah B1 Fakultas Ekologi Manusia (Fema), IPB Dramaga Bogor (16/3).
Acara ini menghadirkan tiga pembicara yaitu, Dr. Ir . Ernan Rustiadi, M, Agr selaku ketua Pusat Pengkajian, Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) IPB, Dr. Muhammad Findi Alexandi, S.E , M. E staf pengajar di Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB, serta Dhandy Dwi Laksono Pendiri Watchdoc dan Pengamat Lingkungan. Hadir juga Mahasiswa IPB perwakilan tiap departemen serta kurang lebih 50 peserta lainnya.
Dr. Findi mengatakan bahwa akan ada dampak besar dari projek tersebut. Diantaranya akan terjadi perubahan kondisi ekonomi masyarakat sekitar dan menyebabkan terjadinya alih profesi pada setiap orang.
“Bisa jadi orang-orang akan kehilangan penghasilan atau harapan karena terjadinya alih fungsi profesi yang disebabkan pembangunan tersebut, kapitalisasi perubahan lahan akan menghasilkan dampak negatif bagi masyarakat sekitar. Dampaknya, akan timbul komunitas kemiskinan baru dari projek pembangunan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Ernan juga mengungkapkan pandangannya terhadap projek pembanguanan Meikarta, Ia menjelaskan bahwa Meikarta hanya bagian dari penyebaran penduduk kota kota Jabodetabek yang semakin padat. Menurutnya, Meikarta hanya sebagai fasilitator untuk orang orang yang elit saja.
“Tidak ada empati bagi kesulitan-kesulitan yang dialami masyarakat miskin, masyarakat kumuh. Mereka hanya menutup diri saja, dan menganggap bahwa kemiskinan itu tidak ada,” ungkapnya. Ia menganggap berkembangnya Meikarta hanya mengikuti tren di Jakarta.
Ekonomi tidak memandang pada finansial saja tetapi harus memperhatikan hal lain juga seperti masalah sosial dan sikap sikap tindakan lainnya. Ketiga pembicara juga mengungkapkan kebanggaan terhadap mahasiswa Himasiera yang dianggap mempunyai kekritisan luar biasa terhadap masalah ini.
Sebelumnya Himaseira memaparkan hasil penelitian mereka akan dampak dari projek pembangunan Meikarta di Bekasi Jawa Barat terhadap masalah lingkungan, sosial dan ekonomi bagi masyarakat. (Idim/Zul)
Mahasiswa IPB gelar diskusi "Meikarta untuk siapa"
Minggu, 25 Maret 2018 14:59 WIB
Tidak ada empati bagi kesulitan-kesulitan yang dialami masyarakat miskin, masyarakat kumuh. Mereka hanya menutup diri saja, dan menganggap bahwa kemiskinan itu tidak ada.