Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan mencatat penjajakan bisnis (business matching) antara pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan para pembeli mancanegara menghasilkan transaksi sebesar 3,55 juta dolar AS atau senilai Rp57,66 miliar pada Februari 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut nilai transaksi ini terdiri atas pesanan pembelian (purchase order/PO) sebesar 1,80 juta dolar AS dan potensi transaksi 1,75 juta dolar AS.
Hasil capaian kali ini menunjukkan bawa produk-produk UMKM yang berkualitas dan berdaya saing mampu menarik perhatian pasar global.
"Besarnya hasil transaksi menunjukkan minat pembeli mancanegara terhadap produk Indonesia, dalam hal ini hasil produksi UMKM," kata Budi di Jakarta, Selasa.
Nilai transaksi terbesar dihasilkan melalui penjajakan dengan pembeli dari Jepang sebesar 1,16 juta dolar AS untuk produk perikanan. Kemudian, diikuti pembeli dari Arab Saudi sebesar 766 ribu dolar AS untuk produk makanan dan minuman olahan.
Kemendag mencatat, telah dilakukan 74 penjajakan bisnis selama Februari 2025. Kegiatan tersebut terbagi menjadi 51 presentasi produk UMKM dengan perwakilan perdagangan RI di luar negeri (pitching) dan 23 pertemuan dengan pembeli mancanegara. Terdapat 16 pembina UMKM yang mendampingi para UMKM peserta.
Baca juga: Produk gitar catat potensi transaksi Rp7 miliar di AS
Baca juga: Kementerian Perdagangan pangkas Rp720,63 miliar untuk efisiensi anggaran