Gresik, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebutkan produksi emas di Indonesia saat ini bisa mencapai 70 ton per tahun seiring beroperasinya smelter emas di Indonesia yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, milik PT Freeport Indonesia (PTFI).
"Secara keseluruhan, produksi emas dari smelter Gresik dan PT Amman Mineral International Tbk bisa mencapai 60 hingga 70 ton per tahun," ujar Bahlil, usai peresmian fasilitas pemurnian emas terintegrasi milik PT Freeport Indonesia oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Senin.
Bahlil merincikan, produksi emas tersebut diperoleh dari proses pengolahan tiga juta konsentrat yang dilakukan Smelter Freeport Gresik dari tambang yang ada di Papua dan menghasilkan sekitar 50 hingga 60 ton emas per tahun.
Baca juga: Prabowo pimpin rapat kabinet terbatas di kediaman Hambalang Minggu
Baca juga: Bahlil sumbang Rp1 miliar untuk wawasan kewirausahaan santri
Sementara itu, katanya lagi, untuk konsentrat yang berasal dari tambang PT AMI Tbk saat ini mencapai lebih dari 900 ribu ton dan menghasilkan sekitar 18 hingga 20 ton emas per tahun.
Bahlil mengatakan, pemerintah berencana mengembangkan smelter lain di beberapa tambang baru guna mendukung hilirisasi industri tembaga.
Selain itu, pemerintah juga telah memberikan persetujuan perpanjangan izin ekspor tembaga kepada PT Freeport Indonesia.
"Smelter ini menjadi tonggak penting dalam industri pertambangan nasional. Ini adalah yang pertama di Indonesia dan terbesar," katanya pula.
Baca juga: Menteri ESDM minta petunjuk Presiden soal izin pesantren kelola tambang
Ia menambahkan, sebelumnya Indonesia hanya mengekspor konsentrat tanpa mengetahui secara pasti kandungan emas dan logam lainnya di dalamnya.
"Dulu bangsa Indonesia selalu curiga sama Freeport karena yang dikirim konsentrat. Sebab, saat itu kami tidak pernah tahu turunan dari konsentrat itu ada emas, logam, dan macam-macam," ujarnya lagi.
Pembangunan Smelter Freeport di Gresik dimulai dengan peletakan batu pertama pada akhir 2021 dengan total investasi mencapai 4,2 miliar dolar AS hingga menjadikannya smelter terbesar di dunia.
Adapun investasi untuk fasilitas pemurnian emas mencapai Rp10 triliun atau setara 630 juta dolar AS.
Dengan beroperasinya smelter ini, Indonesia semakin mendekati kemandirian dalam mengelola sumber daya alam serta meningkatkan nilai tambah industri pertambangan di dalam negeri.
Menteri ESDM sebut produksi emas Indonesia capai 70 ton per tahun
Senin, 17 Maret 2025 21:04 WIB

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan sambutan saat peresmian pabrik pemurnian logam mulia atau Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI), di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Senin (17/3/2025). ANTARA/Rizal Hanafi