Jakarta (ANTARA) - Pembalap Ducati Lenovo Marc Marquez melanjutkan dominasinya dalam rangkaian MotoGP Argentina 2025 dengan memenangi sprint race di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Minggu dini hari WIB.
Sejak start, Marquez langsung memimpin balapan, diikuti sang adik, Alex Marquez, yang membela BK8 Gresini Racing.
Sementara itu, persaingan ketat terjadi di belakang mereka ketika Francesco Bagnaia dari Ducati Lenovo berhasil menyalip Johann Zarco (Castrol Honda LCR) untuk merebut posisi ketiga.
Memasuki lap keenam, Marquez tetap kokoh di depan, sementara Alex masih belum mampu menyalip kakaknya. Bagnaia tertinggal 2,247 detik dari duo Marquez yang menguasai jalannya balapan.
Alih-alih mendekat, Alex justru makin tertinggal pada lap kesepuluh. Jaraknya dengan Marc melebar hingga 0,727 detik menjelang lap terakhir.
Hingga garis finis, Marc Marquez berhasil mempertahankan keunggulannya dan memastikan kemenangan dengan menuntaskan 12 lap dengan catatan waktu 19 menit 37,331 detik. Alex Marquez finis di posisi kedua dengan selisih 0,903 detik, sementara Bagnaia mengamankan podium ketiga dengan terpaut 3,859 detik dari sang pemenang.
Balapan diwarnai beberapa insiden, termasuk kecelakaan yang menimpa Brad Binder pada lap pertama, yang memaksa marshal mengibarkan bendera kuning.
Sebelumnya kakak beradik Marc dan Alex Marquez tampil dominan dalam sesi kualifikasi MotoGP Argentina 2025.
Marc Marquez merebut pole position setelah mencatat waktu terbaik 1 menit 36,917 detik, sementara Alex Marquez di posisi kedua dengan selisih 0,246 detik.
Posisi ketiga menjadi milik Johann Zarco yang terpaut 0,288 detik.
Hasil Sprint Race MotoGP Argentina 2025:
- Marc Marquez (Ducati Lenovo)
- Alex Marquez (BK8 Gresini Racing)
- Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo)
- Johann Zarco (Castrol Honda LCR)
- Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46)
- Marco Bezzecchi (Aprilia Racing)
- Franco Morbidelli (Pertamina Enduro VR46)
- Joan Mir (Honda HRC Castrol)
- Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing)
- Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha)
- Jack Miller (Pramac Yamaha)
- Alex Rins (Monster Energy Yamaha)
- Luca Marini (Honda HRC Castrol)
- Enea Bastianini (Red Bull KTM Tech3)
- Ai Ogura (Trackhouse Aprilia)
- Raul Fernandez (Trackhouse Aprilia)
- Somkiat Chantra (Idemitsu Honda LCR)
- Maverick Vinales (Red Bull KTM Tech3)
- Fermin Aldeguer (BK8 Gresini Ducati)
Pembalap Ducati Marc Marquez akhirnya kembali ke Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, setelah terakhir kali berjaya di sana pada 2019 bersama Repsol Honda.
Aksi terakhirnya di Termas de Rio Hondo waktu itu menaiki podium tertinggi saat mengalahkan legenda hidup MotoGP Valentino Rossi dengan selisih 9,816 detik.
Di akhir musim, Marquez menjadi kampiun MotoGP keenam kalinya. Musim itu menjadi musim terbaik Marquez di MotoGP karena mencetak berbagai rekor.
Kemenangannya di Termas de Rio Hondo adalah satu dari 14 kemenangan dari 18 kali podium dalam 19 race yang Marquez raih pada 2019. Pencapaiannya ini menjadikannya rider yang meraih podium terbanyak dalam satu musim.
Satu-satunya kegagalannya naik podium adalah di GP Amerika Serikat ketika ia gagal finis karena terjatuh saat memimpin balapan. Pada tahun itu, Marquez juara dengan menjadi pembalap pertama yang meraih lebih 400 poin dalam satu musim. Ketika itu dia meraih 420 poin.
Termas de Rio Hondo bukan sekadar lintasan balap bagi Marquez. Lebih dari itu, sirkuit ini telah menjadi arena kejayaannya. Di sana ia hampir selalu meraih podium juara.
Marquez tercatat sebagai pembalap tersukses di sirkuit ini dengan tiga kemenangan (2014, 2016, 2019) dan menjadi peraih pole position terbanyak, yakni lima kali (2014, 2015, 2016, 2017, 2019), tiga di antaranya berujung pada kemenangan. Marquez bisa meraih enam kemenangan di Termas de Rio Hondo jika dirinya tak mengalami dua kali kecelakaan pada 2015 dan 2017, serta insiden motor mati di grid pada 2018.
Statistik bagus inilah yang membuat Marquez seperti tanpa hambatan pada dua sesi latihan hari pertama di Argentina akhir pekan ini. Marquez membuka reuninya dengan Termas de Rio Hondo dengan sempurna setelah ia memimpin sesi latihan bebas 1 (FP1), Jumat (14/3), dengan 1 menit 38,937 detik. Sekitar empat jam setelahnya, Marquez menajamkan waktunya menjadi 1 menit 37,295 pada sesi latihan (PR).
Sebelum itu, Marco Bezzecchi yang menjadi juara di sirkuit ini pada edisi terakhir, 2023, mencatatkan putaran waktu tercepat 1 menit 37,510 detik untuk mematahkan all time lap record yang dibuat Marquez pada 11 tahun lalu dengan 1 menit 37,683 detik.
Empat menit setelah Bezzecchi mematahkan rekor itu, Marquez memastikan rekor tersebut masih menjadi miliknya ketika ia merebutnya dengan waktu 1 menit 37,438 detik. Pada detik-detik terakhirnya, Marquez menunjukkan dirinya sebagai bos di sirkuit ini dengan menajamkan catatan waktunya menjadi 1 menit 37,295 detik. Masih atas nama Marquez, catatan waktu ini menjadi all time record terbaru di Termas de Rio Hondo.
Meski sudah lima tahun tak membalap di Termas de Rio Hondo, Marquez merasa sirkuit ini masih menjadi miliknya. Perbedaan kostum yang ia kenakan pada lima tahun yang lalu dengan sekarang juga tidak menimbulkan kendala. Ia justru langsung nyaman mengendarai Desmosedici milik Ducati.
“Saya langsung merasa nyaman. Kami jelas lebih banyak berlatih dengan motor dibandingkan di Thailand, karena sudah lama sejak terakhir kali saya membalap di trek ini, dan ini juga pertama kalinya saya di sini dengan Ducati,” kata pembalap asal Spanyol itu dalam laman resmi Ducati.
Penampilan solid di hari pertama GP Argentina membuat Marquez difavoritkan memenangi balapan keempatnya di Termas de Rio Hondo yang dihelat 25 lap pada Senin (17/3) pukul 01.00 WIB, satu hari setelah balapan Sprint 12 lap pada Minggu (16/3) pukul 01.00 WIB.
Saat ini, Marquez juga menjadi rider paling bahagia setelah menjalani debut mengesankan bersama Ducati di Thailand pada dua pekan lalu.
Di debutnya bersama tim baru Ducati dengan livery merah, Marquez langsung memimpin start dari posisi terdepan. Di dua sesi balapan, Sprint dan balapan utama, ia menjadi pemenang. Kebahagiaan The Baby Alien waktu itu semakin lengkap karena pada dua sesi balapan itu, ia finis 1-2 dengan adik kandungnya Alex Marquez yang berbaju tim Gresini.
Kemenangan ini merupakan kemenangan pembuka MotoGP pertama bagi Marquez selama 11 tahun sejak terakhir kali ia memenanginya bersama Honda pada musim 2014. Kemenangan ini juga membuatnya menjadi rider Ducati pertama yang meraih kemenangan pada musim debutnya setelah Casey Stoner melakukannya pada 2007.
Baca juga: Marc Marquez di Sirkuit Argentina
Baca juga: Ducati beri spesifikasi mesin yang berbeda khusus untuk Marc dan Bagnaia