Kampar, Riau, (ANTARA) - Warga Desa Koto Bangun, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Sutarji telah menekuni pengepulan lidi serut dari pelepah kelapa sawit yang dipasarkan para bandar sampai ke Pakistan, India dan Tiongkok.
Sutarji mengepul lidi serut tersebut dari warga se-Kecamatan Tapung Hilir sejak 2014 dimulai dari beberapa ton per bulan sampai kini mencapai volume lima ton per minggu.
“Saya sudah melakoni usaha ini sejak 20 alhamdulillah selama 12 tahun saya mendapat ridho dan keberkahan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari usaha ini. Itu semua berkat doa dari orang tua saya,” kata Sutarji yang ditemui di Kampar, Sabtu.
Sebelumnya ia merasa sangat putus asa, karena dari sekian banyak upaya dan usaha yang dilakoninya berakhir dengan mengenaskan, merugi hingga mengalami kebangkrutan. Ditambah lagi rumah tempat tinggalnya habis dilahap api.
“Saat itu, usaha saya bangkrut, mulai usaha kebun sawit, menjadi kontraktor dan usaha lainnya gagal, bahkan rumah saya terbakar, tanah kebun sawit yang digadaikan ke tetangga ternyata sertifikatnya digelapkan, hancur sudah hidup saya,” ujarnya.
Atas informasi dari Catur Sugeng Susanto (Mantan Bupati Kampar) kemudian ditindaklanjuti oleh ajudannya, Budi tentang prospek usaha sapu lidi. Kemudian ia melakukan survei ke lapangan untuk memastikan di mana daerah yang banyak sapu lidi, maka ditemuinya adalah di daerah Mandau Kecamatan Tapung Hulu.
Baca juga: Atraksi pukul sapu lidi di Mamala