Semarang (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebutkan bahwa 1.050 gerai milik PT Pos Indonesia telah melaksanakan operasi pasar untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok selama Ramadhan dan menjelang Lebaran 2025.
"Di seluruh Indonesia, Kantor Pos total cabangnya ada 4.800, dan sampai dengan hari ini sudah membuka 1.050 titik gerai untuk operasi pasar," kata Sudaryono saat meninjau Operasi Pasar Bahan Pangan Pokok, di Kantor Pos Johar, Semarang, Jawa Tengah, Senin.
Menurut dia, operasi pasar yang diinisiasi PT Pos Indonesia bersama pemangku kepentingan terkait, seperti Bulog, ID Food, PT RNI, hingga PTPN itu memang untuk membantu masyarakat dengan harga yang lebih murah.
Ia mengatakan bahwa saat ini masih ada beberapa pedagang di sejumlah pasar atau toko yang menjual komoditas beras, gula dan minyak goreng masih melebihi harga eceran tertinggi (HET).
"Jadi HET beras medium itu adalah Rp12.500 per kilogram, masih ada yang jual lebih dari itu. Minyak goreng MinyaKita itu 1 liter HET-nya Rp15.700. Tapi, beberapa kami temukan masih ada yang menjual eceran Rp16.000, Rp16.500, bahkan ada yang Rp17.000. Memang lonjakannya ada," katanya.
Karena itu, ia mengatakan pemerintah ingin mendistorsi pasar supaya harga kebutuhan pokok bisa sesuai dengan HET saat Ramadhan dan mendekati Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Di gerai Kantor Pos, kata dia, masyarakat bisa mendapatkan komoditas beras dengan harga Rp12.000 per kg dari HET Rp12.500 per kg, kemudian minyak goreng MinyaKita dengan harga Rp14.700 per liter dari HET Ro15.700 per liter.
Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan gerai PT Pos Indonesia yang dinamakan Agri Pos menyediakan bahan pokok dalam operasi pasar tersebut, dengan pembelian yang dibatasi.
Gerai Agri Pos dijadwalkan menggelar operasi pasar bahan pokok masyarakat dimulai pada 24 Februari 2025 hingga tiga hari sebelum atau H-3 Idul Fitri 1446 Hijriah, atau 29 Maret 2025.
Baca juga: Wamentan sebut 3.000 sapi perah Australia masuk Indonesia