Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Bencana alam pergerakan tanah di Desa Bantarkalong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus meluas yang mengakibatkan bertambah banyak rumah warga yang rusak.
"Bencana pergerakan tanah di Kecamatan Warungkiara mulai menjalar ke kampung lain yang awalnya hanya Kampung Pasirjambu, tetapi saat ini beberapa rumah di Kampung Pasirgerong rusak," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi, Selasa.
Adapun rinciannya sebanyak 34 unit rumah rusak ringan, dua unit rusak sedang dan empat unit rusak berat di Kampung Pasirjambu. Sementara di Kampung Pasirgerong sebanyak lima unit rumah rusak ringan, dua unit rusak sedang dan satu unit rusak berat.
Sementara, untuk yang terancam sebanyak sembilan rumah, untuk jumlah jiwa yang menjadi korban sebanyak 226 jiwa dari 58 kepala keluarga (KK). Selain itu, sebanyak 18 KK mengungsi karena rumah mereka sudah tidak bisa dihuni lagi.
Menurut dia, tidak menutup kemungkinan bencana pergerakan tanah ini terus meluas. Maka dari itu, warga pun diimbau untuk selalu waspada mengingat curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan tanah semakin gembur, berpori dan labil.
"Relawan dan petugas BPBD masih bersiaga di lokasi dibantu dengan unsur Muspika Warungkiara, antisipasi bencana ini terus meluas dan dampaknya semakin parah," tambahnya.
Eka mengatakan bantuan pun sudah disalurkan berupa makanan siap saji, perlengkapan makan dan tidur, karpet dan tenda lipat, obat-obatan dan lain-lain. Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan petugas medis untuk bersiaga antisipasi ada warga khususnya pengungsi yang sakit, mengingat kondisi cuaca buruk dalam beberapa hari terakhir ini.
Gawat, pergerakan tanah di Bantarkalong Sukabumi meluas
Selasa, 30 Januari 2018 21:50 WIB
Bencana pergerakan tanah di Kecamatan Warungkiara mulai menjalar ke kampung lain yang awalnya hanya Kampung Pasirjambu, tetapi saat ini beberapa rumah di Kampung Pasirgerong rusak.